✨ 25. Pertanyaan Joel ✨

386 59 19
                                    

Hai semua ... maaf baru bisa update lagi 🤍

Masih setia nunggu mereka update kan?

Jangan lupa untuk vote dan komen sebanyak-banyaknya 🔥

Happy Reading Guys ❤️

***

Sakti menuruni tangga sambil sibuk memasang jam tangannya dan sesekali mengecek tatanan rambutnya yang sudah rapi atau belum. Langkahnya terhenti saat beberapa anak tangga lagi mencapai lantai dasar, hal itu karena ia melihat Adel yang tampak berbicara dengan Millo.

Dengan diam ia memperhatikan Adel sambil menguping apa yang tengah Adel bicarakan pada Millo.

"Millo belum mam ya? Aku bawa makanan kesukaan kamu nih, dimakan ya?" ucap Adel membujuk Millo untuk makan makanan khas hewan berbulu lebat itu. Tidak disangka, Millo malah membuang pandangannya seakan tidak mau menerima makanan yang Adel sodorkan. Kucing gemuk itu seakan gengsi menerima makanan dari Adel.

Sakti yang melihatnya langsung menahan tawa, apa lagi raut wajah Adel yang langsung berubah kecut.

"Kok Millo nggak mau sih? Biasanya kalau Atha yang kasih mam kamu langsung mau. Ayo dong di mam, aku juga pingin lihat kamu makan kayak biasanya. Ini makanannya sama kok kayak yang sering kamu makan," ucap Adel lagi, terus membujuk Millo tanpa pantang menyerah.

Ketika Adel hendak mengusap kepala Millo, kucing gemuk itu langsung menghalau tangan Adel hingga membuat Adel tersentak kaget.

"Millo kenapa jadi galak gini. Tahu nggak, kamu jadi mirip sama Sakti,"

"Ekhem!"

Sakti sengaja berdehem keras agar Adel tahu bahwa ada dirinya dan mendengar apa yang barusan wanita itu katakan pada Millo. Kakinya pun melangkah, mendekati Adel yang terlihat menegang di tempatnya.

"Bisa-bisanya lo samain suami lo sendiri sama kucing dan itu kucing betina lagi," ucap Sakti ketus.

Kepala Adel menoleh ke arah suaminya itu yang berjalan melewati belakangnya dan berjongkok di sebelahnya, mengarah pada Millo yang asik menjilati kakinya.

"Sak-sakti maaf, aku tadi cuma bercanda aja," ucap Adel tergagap, sebab ia takut Sakti marah sungguhan karena ucapan spontanya itu.

Lengkungan pada bibir Sakti membentuk seringai yang membuat Adel sadar bahwa ia sudah melakukan sebuah kesalahan.

"Gagap hmm? Sengaja atau ...." Sakti mendekat seraya menggapai sisi wajah Adel seperti hendak mencium bibir istrinya itu. "... lo emang lagi kepingin gue cium?"

Ancaman pada malam pertama pernikahan mereka itu ternyata masih Sakti ingat, padahal Adel sendiri sudah mulai lupa karena selama ini ia sudah tidak lagi berbicara gagap.

Adel menggeleng bermaksud memohon pada Sakti untuk tidak melakukan sesuatu seperti ancaman pria itu, tapi tidak dihiraukan oleh Sakti. Pria itu malah semakin mendekatkan wajahnya hingga bibirnya menyapa permukaan bibir Adel secara singkat karena Millo tiba-tiba lompat ke tubuh Sakti.

Sakti mendengus lalu meraih tubuh gendut Millo yang langsung mengeong kencang, seakan ia tidak terima dengan apa yang mau Sakti lakukan pada Adel. Wajar saja Millo marah, mungkin ia juga butuh kucing jantan untuk menciumnya.

"Ck! Kucing gendut menyebalkan, lo itu benar-benar ganggu ya. Untung gue sayang, kalau nggak udah gue jual ke toko China buat jadi pajangan!" ucap Sakti dan ia langsung menciumi setiap inci wajah Millo hingga kucing itu mengeong tidak mau.

Result Of Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang