✨ 26. Ngidam ✨

487 54 40
                                    

Akhirnya aku bisa update lagi 🥳

Maaf ya dibuat nunggu lama, semoga masih pada setia nunggu cerita ini update 😁🤍

Tolong koreksi jika ada typo^^

Jangan lupa untuk vote dan komen sebanyak-banyaknya 🔥🔥

Happy Reading Guys ❤️

***

"APA?!"

"Kamu kok kaget gitu sih, Sak?" tanya Bunda Devina keheranan.

"Bunda kenapa kasih izin Adel buat pergi sama Satria?"

"Lho, emang salah kalau Adel pergi sama Jericho? Lagian salah kamu sendiri yang pulangnya lama banget. Padahal sebelum Bunda yang telepon kamu, Adel lebih dulu telepon kamu tapi kamu nggak respon sama sekali tuh. Bunda pikir kamu nggak akan pulang, jadi Bunda suruh aja Jericho buat antar Adel," ujar Bunda Devina membuat Sakti merasa kesal bukan main.

Ia memang mendapatkan beberapa panggilan dari Adel, tapi karena handphone-nya di silent alhasil ia tidak tahu jika Adel menghubunginya, tadi karena merasa terdesak saja makanya ia menjawab panggilan dari Bundanya itu, jika tidak mungkin ia tidak akan berada di rumah sekarang.

"Terus Adel pergi ke mana sama Sat--Jericho?" Tatapan Sakti menunjukkan sebuah rasa penasaran yang sangat besar.

Bunda Devina mengangkat bahunya. "Bunda kurang tahu Adel sama Jericho pergi ke mana, intinya mereka pergi buat cari rujak mangga muda."

Sakti mengacak rambutnya kesal. Ia merogoh saku celananya untuk menghubungi Adel dan seperti mendapatkan balasan, Adel tidak menjawab panggilan teleponnya itu, bahkan nomornya pun tidak aktif. Ia sendiri gengsi untuk menghubungi Jericho, karena pada dasarnya ia memang tidak menyukai Jericho.

Jujur saja ia memang sangat tidak suka Adel berdekatan dengan siapa pun apa lagi seorang pria, bukan karena takut Adel diambil pria lain, tapi ia merasa jika Adel dekat dengan siapa pun maka hidup wanita itu akan bertambah indah sedangkan ia semakin menderita. Ia ingin Adel pun ikut menderita dalam pernikahan ini sampai pada akhirnya mereka berpisah.

"Kenapa Bunda nggak minta salah satu supir pribadi di rumah ini yang antar Adel atau nggak Bunda juga ikut mereka?"

Pada akhirnya Sakti pun memilih untuk menunggu kepulangan Adel. Ia berjanji akan memarahi wanita itu dan juga Jericho.

"Aku senang banget bisa jalan-jalan--Mbak Adel, Mas Sakti udah pulang tuh!"

Sakti menolehkan kepalanya ke arah pintu utama di mana Agatha dan Adel memasuki rumah dengan wajah terkejut melihat dirinya. Tidak lama Jericho menyusul masuk sambil menenteng kantong plastik. Ia sempat beradu pandang dengan Sakti, tapi langsung menoleh ke arah Adel.

"Gue bawa ke ruang makan ya, Del?"

Adel menoleh ke arah Jericho dengan kaku, ia mengangguk dan membiarkan Jericho pergi ke ruang makan membawa rujak mangga muda yang sangat ia inginkan.

"Eh, kalian udah balik. Gimana ketemu nggak sama penjual rujak mangga mudanya?" Bunda Devina menghampiri Adel dan Agatha dengan wajah sumringah setelah tadi izin untuk ke toilet.

"Ketemu dong, Bun. Malah banyak banget yang jual rujak mangga muda," sahut Agatha sambil menjilati es krim miliknya.

"Iya benar, Bun. Makanya tadi sempat lama karena bingung mau beli yang mana," timpal Adel sambil sesekali melirik Sakti dengan ekor mata.

Result Of Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang