✨ 05. Melakukan Sesuatu ✨

558 53 0
                                    

Sebelumnya aku mau kasih tahu kalau cerita ini ada adult scene, jadi buat yang nggak suka skip aja dan buat adik-adik manis mending di bagian akhir nanti jangan di baca ya ges.

Bisa kasih spam komen dan vote untuk chapter ini?

Bisa kasih spam komen dan vote untuk chapter ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Sakti, kamu kenapa nggak pakai kemeja yang udah Bunda siapkan?"

"Malas Bun, warnanya alay!" sahut Sakti dengan mata yang tertuju pada layar handphone, menayangkan game kesukaannya.

Ia yang baru saja bergabung di ruang keluarga malah sudah kena semprot omelan sang Bunda karena tidak menuruti perintahnya. Sudah gitu tidak ada lagi anggota keluarga yang bergabung, membuatnya semakin menjadi bulan-bulanan sang Bunda.

Ruang keluarga satu ini ada di lantai dua, yang tidak akan terjamah oleh para staf EO yang sedang bekerja di sana. Juga menyelamatkan Sakti dari rasa malu karena dimarahi sang Bunda.

"Alay gimana? Warna itu kan udah cocok sama tema dress code malam ini. Tapi kamu malah pakai warna hitam. Benar-benar nggak habis pikir Bunda sama kamu."

"Jangan dipikirkan, Bun," sahut Sakti amat santai.

Sang Bunda memijat keningnya karena pusing dengan tingkah putranya itu.

"Lagian Bunda kenapa sih pilih warna itu? Padahal warna kemeja yang aku pakai udah bagus, cocok dengan setelan jas yang Bunda kasih?" Kini Sakti melepaskan pandangannya dari handphone, beralih memandang sang Bunda yang sudah cantik dengan dress panjang berwarna abu pink. Ya, warna dress code untuk acara anniversary pernikahan kedua orang tuanya adalah abu-abu dan pink.

Sebagai orang yang anti warna ciri khas wanita itu Sakti jelas tidak mau memakai kemeja pink yang telah disiapkan sang Bunda. Dia lebih senang memakai warna gelap, oleh karena itu alih-alih memakai pink, ia memilih memakai kemeja warna hitam.

"Ya ampun Sakti, warna itu bagus dan cerah. Bunda berharap kalau pernikahan Bunda dan ayah tetap cerah meski ada abu-abunya walau sedikit. Paham nggak sih kamu?"

Result Of Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang