✨ 27. Hadiah Untuk Sakti ✨

449 50 39
                                    


Kangen mereka? Sama aku juga!

Usahakan untuk vote dan komen terlebih dahulu yaa 🤗🤗

Tolong koreksi kalau ada typo 🤍

Happy Reading Guys ❤️

***

Sakti memasuki ruangan yang merupakan ruang kerja sang ayah tanpa perlu mengetuk pintu lebih dulu. Wajahnya pagi ini tidak menunjukkan sebuah keceriaan, hanya ada raut tegas dan marah yang terpantri di sana.

Sebenarnya sudah dari tiga hari lalu ia ingin menemui sang ayah, tapi karena ayahnya sedang ada urusan di luar kota membuat Sakti menunda niatnya itu. Sampai akhirnya hari ini pun tiba, ia pun langsung meluncur ke kantor sang ayah setelah kuliahnya selesai.

Ayah Haris mengangkat wajahnya saat merasakan seseorang memasuki ruangannya, betul saja di depan meja kerjanya sudah sang putra tengah menatapnya tajam.

"Jadi udah berapa lama ayah tahu tentang hubungan gelap antara om Raka dengan ibunya Adel?" Tanpa basa-basi, Sakti pun langsung mengutarakan maksud kedatangannya.

Ia tahu betul bahwa sang ayah mengetahui hal tersebut mengingat ayahnya ini seorang pebisnis yang memiliki sayap lebar untuk mengetahui setiap hal, bahkan hubungan dengan Lauren waktu itu ayahnya lah yang lebih dulu mengetahuinya. Dan sudah pasti asal usul Adel dan ibunya diketahui sang Ayah. Lalu hubungannya dengan Om Raka--papanya Hans pun cukup dekat, selain partner bisnis, mereka juga sudah berteman dari jaman SMA.

Ayah Haris pun menaruh kedua tangannya di atas meja sambil menghela nafas.

"Gimana kalau kamu duduk dulu?" ujarnya sambil mempersilahkan Sakti duduk di kursi yang sempat putranya singkirkan itu.

Tanpa bantahan, Sakti pun duduk dengan raut wajah yang masih sama.

"Kamu tadi tanya Ayah kan udah berapa lama Ayah tahu hubungan antara Om Raka dan Ibunya Adel?" Sakti mengangguk cepat.

"Sebelumnya Ayah boleh tanya dari kapan kamu tahu soal ini?"

"Kok Ayah malah tanya balik? Itu nggak penting, karena aku cuma butuh jawaban Ayah," sahut Sakti kesal.

Ayah Haris masih tampak sangat tenang di tempatnya. "Lho, jawaban dari kamu juga penting untuk Ayah, Sak. Nggak mungkin kalau kamu nggak tahu apa-apa tiba-tiba tanya itu ke ayah kan?" ucap Ayah Haris sambil tersenyum kecil.

Sakti mendengus. "Aku udah tahu dari beberapa hari lalu, nggak sengaja lihat mereka jalan berdua di Mall," jawab Sakti secara singkat, tidak seperti yang ia katakan kepada Adel saat di hotel. "Jadi ayah sendiri kapan tahu hal ini?"

Mereka pun memasuki situasi cukup serius. Bahkan tidak ada lagi raut jenaka dari ayah Haris.

"Cukup lama, bahkan sebelum kamu dan Adel menikah."

"Terus kenapa Ayah diam aja dan tetap paksa aku untuk menikah dengan Adel kalau ayah tahu gimana kelakuan ibunya Adel itu?"

Ayah Haris menarik nafas sejenak. "Ayah nggak mungkin ambil keputusan sebodoh itu Sakti. Sebelum Ayah paksa kamu untuk bertanggung jawab, Ayah lebih dulu memastikan siapa Adel sebenarnya dan apa benar dia hamil anak kamu. Awalnya Ayah sempat merasa ragu begitu mengetahui siapa ibunya Adel, tapi ketika tahu Adel itu anak yang baik, sopan dan jujur, jauh sekali dari kata sikap seperti ibunya membuat Ayah begitu yakin bahwa dia tidak berbohong. Setelah semuanya valid baru Ayah meminta kamu untuk tanggung jawab, karena Ayah nggak mau anak Ayah lepas dari tanggung jawabnya sendiri."

Result Of Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang