✨ 39. Undangan Makan Malam ✨

335 39 15
                                    


Selesai ngetik langsung update, jadi belum sempat di periksa lagi.

Artinya kalau ada typo tolong tandain yaa^^

Sudah siap membaca chapter kali ini?

Jangan lupa vote terlebih dahulu sebelum membaca 🤍

Happy Reading Guys ❤️

***


Sakti datang ke kampus tepat tiga puluh menit sebelum kelas hari ini dimulai. Di dalam kelas yang tampak lenggang dia mendapati sosok Joel yang duduk manis di salah satu kursi kosong pada bagian tengah kelas, terlihat sibuk dengan laptopnya. Sakti menghampiri sahabatnya itu sambil bersiul, lalu dia menepuk pundak Joel untuk menyadari kehadirannya.

Kursi kosong di sebelah Joel menjadi tempat untuk Sakti mendaratkan bokongnya.

Joel sempat melirik sekilas ke arah Sakti, dia membenarkan letak earphone-nya untuk kembali fokus pada layar laptopnya.

Merasa terabaikan, Sakti mencuri pandang pada layar laptop Joel. Ingin mengetahui apa yang sedang dikerjakan oleh sahabatnya itu.

"Lo baru selesai syuting kapan sampai tugas yang deadline-nya tiga hari lagi baru lo kerjakan sekarang?" tanya Sakti setelah mengetahui apa yang sedang Joel kerjakan dengan fokus itu.

"Baru semalam, makanya hari ini gue mau ngebut ngerjainnya," sahut Joel tanpa menoleh.

Sakti mengangguk paham, tidak bertanya lagi karena tidak ingin menganggu konsentrasi Joel. Sakti pikir ia sudah paling sibuk di antara teman-temannya, ternyata dia salah, buktinya masih ada Joel di tahta teratas orang tersebut di circle mereka bertiga.

Dibalik kesibukan pasti ada rasa lelah yang Joel rasakan saat ini. Mungkin jika Sakti berada di posisi Joel kemungkinan dia tidak akan sanggup. Dan Sakti merasa Joel hebat karena tidak pernah mengeluh tentang rasa lelahnya selama ini, Sakti berharap kerja keras yang Joel lakukan akan dibayar dengan karir yang cemerlang ke depannya.

Tidak lama kemudian, Hans datang. Wajahnya terlihat tidak secerah dan seceria biasanya, malah terkesan malas untuk datang ke kampus. Dia mengambil posisi tepat di hadapan Sakti, sama sekali tidak menyapa kedua temannya. Sakti menyadari bahwa ada hal yang tidak mengenakkan telah terjadi pada temannya itu, sampai akhirnya membuat dia menarik bagian kerah jaket yang dikenakan oleh Hans.

Hans menoleh dengan wajah datar. "Apa?" Dan bertanya dengan nada datar pula.

"Lo aneh banget hari ini, lagi ada masalah atau semalam kurang dapat service yang bagus dari cewek-cewek ONS lo?" tanya Sakti dengan kurang ajarnya. Tapi menurutnya pertanyaannya itu akan terdengar biasa saja di telinga Hans, karena memang kata-kata yang mirip seperti itu sudah sering dilontarkan untuk Hans.

Ada helaan nafas lelah yang Hans hembuskan. Kini dia sepenuhnya menghadap ke arah Sakti. Joel yang sedari tadi sibuk pada tugasnya pun ikut memperhatikan raut wajah Hans.

"Sakit lo? Kelihatan banget nggak ada semangatnya," tanya Joel seraya melepas earphone-nya.

"Gue nggak sakit, nggak juga kurang service karena udah hampir seminggu belakangan ini gue udah nggak pernah lagi tidur sama cewek manapun termasuk cewek yang gue jadiin gebetan," ujar Hans lesu.

"Terus kalau bukan dua itu, apa yang buat Lo kelihatan energi lo ini?" Sakti melirik Joel yang baru saja mengajukan pertanyaan yang baru ingin dia lontarkan.

"Bokap gue ketahuan selingkuh lagi."

"What the ...."

Sakti tidak merasa terkejut sama sekali mendengar perkataan Hans barusan, berbeda dengan Joel yang hampir saja mengumpat. Mengingat bahwa dia sudah lebih dulu tahu Om Raka sudah bermain api selama ini.

Result Of Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang