ANITA ELIZ (1)

1.6K 96 13
                                    

"kamu rekam Mama labrak selingkuhan Papa kamu. Biar tau rasa tuh dosen kecentilan" perintah Anita pada putrinya.

"Mama aku takut saham perusahaan bisa anjlok. Aku yakin pasti Mama yang rugi nantinya" peringat Danvy.

Anita memutar bola mata malas. Tadi mereka sudah bersepakat untuk menyerang Varsha.

"Mama gak peduli. Papa kamu harus tahu jika tanpa Mama dia gak ada apanya"

Anita meninggalkan Danvy dan berjalan dimana Varsha berdiri di dekat etalase toko perlengkapan bayi. Ide gila yang terbesit di otak Anita muncul begitu saja saat melihat perempuan yang jadi istri muda suaminya.

Tujuh tahun Dani menyembunyikan pengkhianatan. Suaminya sangat pandai bermain api dibelakangnya. Anita tidak curiga jika Dani tidak pulang, menurutnya Dani pasti sibuk dengan pekerjaan.

Sampai Anita mengetahui Dani mempunyai perempuan idaman lain, di galeri ponsel suami dipenuhi foto-foto Dani dan Varsha dan seorang anak laki-laki. Anita marah melihat betapa mesranya Dani bersama perempuan itu. Tidak hanya foto mesra tapi juga ada foto mereka tidur berdua yang di dokumentasikan.

Hati siapa yang tidak hancur mengetahui pria yang sudah menemaninya belasan tahun sudah menikah kembali dan mempunyai anak. Anita tidak terima cara Dani yang berpaling darinya. Kenapa pria itu masih pulang ke rumahnya jika ia sudah menemukan rumah baru.

Melihat dari jarak dekat, Varsha terlihat bahagia. Siapapun yang jadi Anita pasti terbakar api cemburu, perempuan yang jadi perusak rumah tangga sepertinya menikmati perannya menjadi simpanan sang suami.

Anita meringsek mendekati Varsha yang berdiri di sebuah etalase kaca. Perempuan itu seperti tidak siap menerima kemarahan Anita.

"Dasar perebut suami orang.....kamu tega merusak kebahagiaan saya! Tujuh tahun kamu jadi simpanan suami saya, dasar pelakor!" Teriak Anita sambil menarik kuat rambut panjang Varsha.

"Kalian dengar ya.... perempuan sialan ini seorang dosen. Dia tega merusak rumah tangga saya, memperdaya suami saya dengan kecantikannya"

Semua mata tertuju pada Anita dan Varsha. Beberapa orang juga merekam aksi perempuan itu yang bertengkar dengan madu suaminya.

Anita mendorong dada Varsha dengan kuat. Ia menatap sengit lawannya yang tersungkur di lantai. Ini bayaran yang harus diterima Varsha akibat merebut suaminya.

Anita berjalan sambil memperbaiki penampilannya. Ia puas melihat perempuan yang jadi madunya tidak berdaya.

"Udah kamu rekam? Mama mau kasih ke akun gosip biar Papa kamu jera gak suka main api dibelakang Mama" tanya Anita pada Danvy.

"Sesuai perintah Mama. Tapi aku tadi liat ada darah yang keluar. Apa dia hamil Ma?"

"Bagus dong. Sekalian anak dia mati. Mama sakit hati perlakuan Papa kamu itu. Udah ditolong gak tahu terima kasih"

Anita pulang bersama Danvy. Sejak pertengkaran hebat dirinya dengan Dani, pria itu tidak pernah lagi menampakkan batang hidungnya. Anita yakin suaminya pulang ke rumah Varsha.

Baru saja melepaskan high heel, Anita melihat mobil Dani berhenti di depan rumahnya.

"Apa yang kamu lakukan pada Varsha, Anita? Dia tidak salah! Kenapa kamu melampiaskan kemarahan kepada dia. Kamu tahu akibat kebrutalan kamu...."

Dani seperti menahan diri agar tidak ringan tangan pada Anita yang masih berstatus istrinya.

"Anak kalian mati" lanjut Anita tanpa bersalah.

Dani mendorong tubuh Anita. Tubuh itu membentur tembok yang dingin.

"Saya sudah bersabar kamu perlakuan semena-mena. Tapi kamu tidak berperasaan mengatakan anak saya anak haram. Dan sekarang kamu mengatakan anak kedua saya mati. Dimana hati nurani kamu Anita!"

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang