KEHADIRANMU (B)

2K 150 1
                                    

"kamu ikut saya sekarang!" Pandu menyeret paksa Amaris.

"saya tidak mau" tolak Amaris.

Kilatan amarah berkobar dinetra hitam kelam itu. Pandu menatap adik ipar penuh intimidasi.

"ingat Amaris saya tidak segan untuk melukai Rea jika kamu tidak menuruti permintaan saya!"

Sekelebat ingatan tentang Rea yang menangis merindukan Fiona terbayang. Amaris memang tidak dekat dengan kakaknya akan tetapi diakhir hidup Fiona meminta Amaris menjaga dan menyayangi Rea seperti anak kandung.

Pandu membawa Amaris ke suatu tempat. Amaris tidak menyangka Fiona memilih Pandu sebagai suaminya. pria ini memiliki tempramen.

"saya tidak mau terus berbuat dosa. kita sekarang nikah siri"

Nikah siri. Pandu memilih menikah siri dengan Amaris. ia tidak mau terikat secara hukum karena jika suatu saat ia menceraikan Amaris, perempuan itu tidak bisa menuntut apapun darinya.

sebagai seorang perempuan harga diri Amaris seperti terinjak-injak. Pandu memuluskan segala cara untuk mencapai keinginannya.

"senyum Amaris. atau kamu suka saya hukum" ancam Pandu berjalan memasuki sebuah rumah.

"Ama..."

"Eyang" Amaris memeluk pria tua yang menyayanginya sepenuh hati.

"Eyang Uti" beralih ke arah perempuan paruh baya yang merawat Amaris dari kecil.

Suhitno dan Kartika melihat suami dari Fiona datang bersama Amaris. keduanya saling memandangi seperti mengatakan sesuatu.

"saya kesini berniat untuk menikah dengan Amaris. Fiona berwasiat meminta Amaris untuk jadi istri saya dan ibu untuk Rea"

Suhitno terkejut mendengar permintaan Pandu. seingat pria tua itu suami dari Fiona tidak mengenal Amaris. Ketika keduanya menikah Darius dan Ajeng melarang Amaris untuk datang. Orang-orang menganggap Fiona anak tunggal.

"nak Pandu, Amaris baru masuk kuliah apa bisa membagi waktu nantinya. kami tidak keberatan jika kamu menikah dengan perempuan lain" ucap Suhitno.

"saya tidak melarang Amaris kuliah. saya sudah menyewa sebuah rumah di dekat kampus Amaris. Eyang tolong niat baik saya dipertimbangkan. Rea butuh sosok ibu"

Suhitno kembali menatap sang istri. Kartika tersenyum dan mengangguk, menurutnya Pandu pria yang baik untuk Amaris.

"kalau begitu kita ke kantor urusan agama untuk melegalkan pernikahan kalian" Suhitno sebagai kakek Amaris menjadi wali untuk Amaris.

"saya tidak membawa dokumen yang dibutuhkan. orang tua saya juga masih di luar negeri. bulan depan saya akan melegalkan pernikahan di kantor urusan agama" cegah Pandu melihat Suhitno bersiap.

Amaris sejak tadi diam seribu bahasa. Dibawah tekanan Pandu, Amaris harus turut apa kata pria itu.

"Amaris akan kehilangan hak sebagai perempuan. kamu menikahinya dengan siri" Suhitno tidak terima jika Pandu menikahi Amaris secara siri.

"Eyang. saya minta maaf jika Amaris saya nikahi secara siri. menimbang kondisi Rea. saya tidak ingin menciptakan sebuah fitnah karena satu atap dengan adik ipar saya"

Suhitno menghela nafas. ucapan Pandu ada benarnya. dua orang dewasa berada satu ruangan pasti akan melakukan yang diluar batas. Suhitno tidak ingin itu terjadi.

Kenyataannya Pandu menodai Amaris tadi malam. pria itu berhasil mengambil keperawanan Amaris. ada niat terselubung yang dilakukan Pandu. ia hanya butuh hasrat seksual tersalurkan kepada Amaris.

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang