Shania Story (1)

833 58 1
                                    

Dulu Shania berkhayal mempunyai hidup dikelilingi orang-orang yang mencintainya tanpa syarat dilimpahi kasih sayang tanpa batas. akan tetapi semua khayalan dan mimpi Shania hancur lebur seketika ia harus menerima kenyataan hamil di luar nikah. ia tak tahu harus berbuat apa karena janin yang sedang tumbuh dalam rahim Shania bukanlah milik calon suaminya, Raga. melainkan milik pria lain notabene anak dari suami baru ibunya.

Shania pernah mengadukan perbuatan bejat sang kakak tiri pada ibunya tetapi tanggapan sang ibu menambah luka Shania. Ibunya seolah acuh dan menutup hati nuraninya terhadap apa yang menimpa putri kandung.

Dengan segenap jiwa yang rapuh Shania merancang rencana agar Raga mempercepat pernikahan mereka. ia pun membuat pengakuan bahwa Shania tengah hamil anak Raga. dalam pikiran Shania, Raga akan mau bertanggung jawab atas pengakuannya nyatanya ada rahasia besar lainnya terkuak ke permukaan. Raga mengaku telah berkhianat dan mencintai perempuan lain.

Shania hancur kedua kalinya setelah menerima kenyataan bertubi-tubi menghantam mentalnya di usia menginjak dua puluh dua tahun. di tengah situasi tak menentu akhirnya Shania menikah dengan Raga atas permintaan ibu mertuanya.

Kurang satu tahun menjalani pernikahan, Raga menjatuhkan talak. Pria itu pun membuktikan bahwa anak yang di kandung dan dilahirkan Shania bukanlah anaknya. Shania tak bisa berbuat apa-apa terlebih ia sangat membenci darah dagingnya sendiri.

Saat kelahiran bayi berjenis kelamain perempuan Shania tak sedikit mau menyentuh dan mengendong putrinya dari dalam lubuk hatinya ia terus mengutuk kehadiran sang putri. Di balik kebencian Shania yang sangat besar, Raga berbesar hati mengasuh dan mengadopsi putri Shania.

Shania terpakur mengingat perjalanan hidupnya bak roda berputar. Satu bulan sudah ia menyandang status janda muda. tak mudah menyandang status tersebut terlebih di pandang sebelah mata di kalangan masyarakat.

Shania tak mau terpaku dengan keterpurukan dan masa lalu. ia pun harus bangkit dari luka dan kesedihan. Semangat baru menggebu timbul dari diri Shania. Ia pun berbenah dan mulai menerima takdir.

Memulai kehidupan baru, Shania melamar perkerjaan di berbagai perusahaan dan Bank berbekal tamatan Sarjana Akuntansi. Ia cukup beruntung memiliki wajah menawan dan tubuh tinggi semampai ditunjang bobot tubuh yang ideal.

Gevherhan Shahinaz Gulizar perempuan keturunan Turki Indonesia. darah Turki ia peroleh dari sang ayah yang seorang pedagang rempah-rempah khas Turki yang merantau ke Indonesia. sedangkan sang ibu, asli perempuan pribumi.

Shania memiliki tinggi seratus tujuh puluh senti tak perlu menggunakan High Heels begitu tinggi karena tinggi badan sudah menunjang. Wajah putih kemerah-merahan khas perempuan Timur tengah memiliki mata belo dan hidung mancung di tambah bibir yang bervolume. Semua yang dimiliki Shania membuat perempuan lain merasa iri. Shania bersyukur ia dianugrahi wajah enak di lihat dan tak mudah bosan.

Setelah beberapa kali melakukan interview Shania akhirnya di terima salah satu Bank Swasta terkenal. Tak mudah untuk masuk dan terima sebagai karyawan Bank ternama, ia harus mengalahkan beberapa kandidat fress Graduet memiliki nilai lebih tinggi. Shania terus memupuk kepercayaan diri bahwa ia bisa melewati itu semua. ia memiliki skill dan potensi di tambah menguasai beberapa bahasa asing.

Setengah tahun Shania menjadi perempuan karir. Tak ada perubahan kehidupannya lebih banyak dihabiskan di depan layar datar dan berakhir pulang.

"audit data yang ada di dalam sana" Shania mengangkat kepala menatap lurus lawan bicara.

Tata salah satu senior terang-terangan tidak menyukai Shania selalu melirik sinis beranggapan sebagai saingan terberat dari awal Shania bergabung.

Shania mengangguk tanpa perlu membalas ucapan Tata. Ia bisa mendengar degusan kesal dari mulut Tata. Sudah biasa bagi Shania menerima perlakuan dari Tata. menjadi makanan sehari-hari.

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang