Marriage with Benefits (End)

1.8K 86 0
                                    

Dua Minggu Abi menginap di kos Farasha. Kurun waktu tersebut Abi terus mengajak Farasha bercinta dan istrinya selalu mau dan tidak menolak ajakannya.

Semalam Abi terbakar api cemburu membaca pesan dari tunangan Farasha. Pria bernama Arifin tersebut mengatakan bahwa ia sedang sakit meminta Farasha untuk datang ke tempatnya.

"Kamu belum memutuskan hubungan dengan dia ya?" Tanya Abi sarkas.

"Saya tidak tahu harus gimana memutuskan hubungan kami. Dia tidak ada salah lalu apa alasan saya memutuskan dia"

Menghembuskan nafas lelah. Abi tahu ia adalah dalang yang berperan menghancurkan hubungan sepasang kekasih.

"Kamu istri saya. Tidak ada seorang istri masih menjalin hubungan dengan pria lain sedangkan kamu sudah berstatus istri"

"Jangan jadi istri durhaka kamu. Tidak ada seorang perempuan pasang dua, berbeda dengan pria dibolehkan asal adil"

Farasha memutar mata malas. Selalu itu yang diungkit. Berbakti kepada suami. Jika pria diperbolehkan memiliki istri lebih dari satu maka Farasha ingin memberontak bahwa ia  tidak bahagia dengan pernikahannya. Abi menghancurkan impiannya bersama Arifin.

"Ingat saya tidak suka berbagi. Kamu adalah milik saya"

"Saya bukan benda yang sesuka hati bapak memakainya. Persetan dengan uang dua ratus juta itu. Saya bisa melaporkan Bapak ke bagian badan kehormatan parlemen"

Jangan disangka Farasha tidak bisa melawan sikap arogan Abi, ia sudah jengah selalu mengungkit perihal uang dua ratus juta.

"Terserah kamu. Perempuan sama saja matre. Laki-laki selalu salah dimata mereka"

Abi meninggalkan Farasha dengan perasaan dongkol. Namun baru tiga langkah ia kembali berbalik.

"Saya juga akan melaporkan kamu ke dinas terkait tentang uang dua ratus juta itu. Saya bisa memutar balikkan fakta. Seorang guru muda menawarkan diri buka open BO dengan nilai dua ratus juta"

"Karir kamu sebagai pegawai ada ditangan saya Farasha"

Air wajah Farasha tidak terbaca saat Abi mengancam membeberkan kesepakatan mereka. Hidup Farasha dibawah kendali Abi.

"Kamu anterin makanan kesukaan dia lalu putuskan hubungan kalian. Saya temanin kamu ke sana"

Satu kata yaitu terpaksa. Farasha menurut mengikuti kemauan Abi. Ia membeli bubur ayam kesukaan Arifin sebagai buah tangan untuk melihat terakhirnya sebelum ia tidak ada lagi mempunyai hubungan bersama Arifin.

"Jangan lama temu kangennya. Saya pantau dari mobil. Awas kalau kamu sampai masuk ke kamar dia"

Farasha turun dari mobil Abi dengan perasaan campur aduk. Menyusun kalimat keluar dari mulutnya memutuskan hubungan sepihak.

Pendengaran Farasha menajam saat mendekati unit tempat tinggal Arifin. Bunyi bibir bertaut disertai desahan halus seorang wanita.

Mengetuk pintu yang terkunci rapat Farasha tidak sabar untuk melihat kondisi di dalam. Tangannya gemetar dan tangan yang lain masih memegang kantong berisi bubur kesukaan Arifin.

Hancur rasa cinta Farasha saat melihat dengan mata kepalanya bibir Arifin bengkak dan berwarna merah bekas lipstik. Mendorong kasar pintu unit, Farasha menemukan seorang perempuan setengah telanjang memperbaiki penampilannya. Perempuan itu tersenyum sinis sambil menyibak rambutnya memperlihatkan keganasan Arifin mencumbunya.

"Ini yang kamu katakan demam? Nyatanya kamu malah berbuat mesum. Aku kira kamu pria baik-baik"

"Kamu bilang gak ingin merusak aku tapi kelakuan kamu sungguh biadab Mas. Untung kita masih bertunangan. Aku gak sudi punya suami kayak kamu"

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang