ANITA ELIZ (2)

1.1K 91 9
                                    

Mengikuti saran kakak sahabatnya, Danvy menunggu namanya segera dipanggil. Danvy mendaftar pada bagian poli kesehatan jiwa.

"nona Danvy Irasha Elizabeth"

Seorang perawat memanggil nama Danvy. Gadis itu menarik nafas dalam. Ia harus bisa keluar dari trauma hubungan toxic kedua orangtuanya.

Danvy masuk dan sudah ditunggu seorang dokter ahli kejiwaan. Netra gadis itu menatap kagum ruangan yang di desain sedemikian rupa kenyamanan pasien.

"Silahkan duduk. gimana perjalanan ke sini? Macet?"

"Saya tadi pergi sebelum subuh. Jalan juga tampak lengang"

Danvy tersenyum samar. Kesan pertama melihat dokter yang duduk dihadapannya bukan seperti dokter pada umumnya. Dokter ini tidak memakai sneli yang merupakan ciri khas seorang dokter. Dari pengamatan Danvy dokter terlihat bapak-bapak yang menunggu anaknya pulang sekolah. Memakai baju santai dan sesekali membalas senyuman Danvy.

"Danvy Irasha Elizabeth. Nama kamu seperti familiar di telinga saya" ucap sang dokter.

"Dokter teman mama atau papa aku? Kok bisa kenal" tanya Danvy penasaran.

Dokter tersebut menggeleng.

"Nama kamu tuh sangat terkenal"

"Ah masa sih. Kata mama aku dari kandungan dipanggil Otun trus pas umur satu tahun baru mama kasih nama lengkap" jelas Danvy.

Dokter itu tertawa pelan mendengar cerita Danvy.

"Saya yakin kamu pasti tahu maksud saya. Nama Elizabeth seperti sudah terkenal dari dulu. Kamu pasti pernah belajar sejarah. Saya kasih clue....dia seorang ratu yang menjabat lebih dari tujuh dekade" 

"Ratu Elizabeth" sanggah Danvy cepat.

Dokter itu langsung memberi dua jempol sekaligus.

"Aku kira dokter kenal aku dari kecil"

"Kamu pasti udah baca papan nama di pintu ruang poli kesehatan jiwa. Tapi gak enak kalau gak kenalan langsung"

"Azhar Firhan"

Dokter ahli kejiwaan itu mengulurkan tangan untuk memperkenalkan diri.

"Danvy"

Gadis itu merasa nyaman diperlakukan seperti putri mahkota. Dalam sesi konsultasi dokter itu selalu bercerita dan lebih banyak bercandanya.

"Kamu ke sini sendiri atau ditemani pacar? Saya yakin seumur kamu pasti udah punya pacar"

"Aku datang sendiri dokter. Dokter tahu alasan aku ke sini kenapa?"

Danvy memajukan wajahnya untuk lebih dekat dengan dokter yang memiliki kulit gula Jawa itu.

"Putus cinta trus datang untuk konsultasi mengembalikan kepercayaan diri" tebak dokter itu.

"Dokter salah. Aku ke sini ingin sembuh dari trauma. Dokter pernah merasakan broken home gak?"

"Orang tua kamu bercerai?" Tanya si dokter menyelidik.

"Papa aku punya simpanan. Trus Mama aku tahu lalu marah besar. Aku kira Papa yang punya anak diluar nikah ternyata...."

Mata Danvy berkaca-kaca menceritakan kisah hidupnya.

"Kamu yang anak diluar nikah itu" tebak dokter dengan suara pelan.

"Iya...Papa marah besar Mama melabrak istri keduanya. Papa yang aku anggap orang yang menghadirkan aku di pernikahan mereka ternyata aku salah, Papa membuka jati diri aku"

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang