If You Revisi C

747 68 0
                                    


"cantik" goda Garda tanpa memutuskan pandangannya pada wajah Taya.

Wajah Taya berubah datar, Garda memiliki kepribadian ganda, dulu pria itu cuek sekarang manis seperti kembang gula.

"bunga aku ada kan kamu siram?" tanya Garda menggoda sambil menyalakan mesin mobil Taya, pria itu seolah tidak peduli wajah datar Taya.

"tadi pagi lupa, aku buru-buru" jawabnya datar. Namun, di dalam hatinya Taya sangat merindukan kehadiran Garda,

Sudut bibir Garda terangkat, ada kemajuan, dulu Garda sangat susah mengajak Taya memulai obrolan.

"cantik, kamu udah pernah ke sini?" Garda kembali membuka obrolan dengan Nattaya.

"baru pertama kali" suara Taya mendadak habis, ia canggung berdua dengan Garda di satu ruangan.

"di sini ada pemandian air panas, aku udah lama mau ke sana, kamu mau kan menemaniku?" tanya Garda memastikan.

Ini cara Garda mengetahui sisi lain tentang Taya.

"aku gak bawa baju renang" Taya tidak tahu jika pusat tubuh Garda menegang mendengar ia mengatakan tidak membawa baju renang.

"aku udah pesan ruang VVIP khusus buat kita berdua" bisik Garda sembari mengedipkan mata genit ke arah Taya.

"aku masuk perangkap sarang buaya darat" umpatnya pelan, namun sudut bibir Taya membentuk sebuah senyuman yang baru pertama kalinya di lihat oleh Garda.

*****

Satu hal yang menarik perhatian Taya adalah sebuah kalung emas bertahtakan dua cincin yang Taya tahu adalah cincin pernikahannya dulu yang tergantung cantik di leher Garda.

Ingin rasanya menanyakan kalung tersebut dan menjawab rasa penasarannnya. Tetapi Taya lebih menyimpan pemikirannya seorang diri takutnya Garda merasa risih jika Taya menanyakannya.

Garda mengajak Taya untuk menikmati daerah sekitar pengunungan, ia dan Taya ingin merilekskan tubuhnya setelah berendam air panas dan melakukan pelepasan dengan cara menyantap kudapan asli daerah pengunungan dan secangkir teh hangat.

"boleh aku bertanya?" Garda menoleh ke arah Taya, ia tengah menikmati wajah segar perempuan itu tanpa polesan make up, cantik natural luar dalam.

Taya tersenyum sambil mengangguk. "Setelah kepergianku, apa yang kamu lakukan?" tanya Garda penasaran.

Taya sudah menduga ketika bertemu dengan mantan suaminya, Garda akan menanyakan keadaannya.

Diam sejenak sebelum menjawab pertanyaan Garda, ia bisa melihat pancaran kekhawatiran pada bola mata pria itu. Taya harus terbuka mulai sekarang apapun yang telah terjadi selama dua tahun setelah kepergian Garda.

"Dua tahun setelah kepergian Mas, aku masih terperangkap dengan rasa bersalahku pada masa lalu, suatu hari aku pergi ke kamarmu dan menemui memo yang berisikan kalimat-kalimat semangat darimu"

"aku juga menemui ini" sambungnya menggusur sebuah kotak kecil yang terlihat cantik yang dihiasi pita kecil di tengahnya.

Taya selalu membawa memo dan surat cinta Garda dalam kotak kecil yang selalu ia bawa kemana pun

"dari yang Mas tinggalkan di kamar itu, aku mulai berpikir untuk bangkit kembali memulai hidup baru" Taya bercerita sambil sekali-kali menenguk teh hangat yang ada di atas meja santai.

"kenapa kamu tidak berusaha menemuiku?" ucapnya heran. jikalau Taya sudah menemui surat cintanya kenapa perempuan itu sama sekali tidak menampakan batang hidungnya.

Garda bahagia Taya mulai membuka diri dan memulai lembaran baru pada kehidupannya.

Taya menggeleng samar, ada beberapa alasan kenapa Taya tidak mau bertemu dengan Garda.

perempuan itu telah menyakiti perasaan Garda karena masih menyimpan foto masa lalunya.

"aku takut Mas terluka lagi, kalau bertemu denganku"

"aku tau perasaanmu tulus Mas, aku tidak mau lagi menyakitimu terlalu dalam" sambungnya menatap dalam bola mata gelap milik Garda.

Garda menyimak semua kata yang keluar dari bibir manis milik Taya.

"aku serius ingin mengikatmu kembali Nattaya Raina"

Sama seperti Taya yang selalu menyimpan surat cinta Garda, ia juga menyimpan cincin pernikahan mereka berdua dengan mengalungkan pada lehernya.

Garda melepas kalung yang selama ini ia pakai, di sana tergantung sepasang cincin pernikahan.

Garda mengambil cincin milik Taya dan menyematkan kembali pada jari manis wanita itu.

Garda memandangi cincin milik Taya yang pas pada jari manis Taya dan mengecup khitmat punggung tangan milik Taya.

"Taya, ayo kita pulang, Mami pasti senang mendengar kabar baik ini"

Garda tidak bisa membohongi perasaannya yang dilanda kebahagian, Taya kembali dalam dekapannya.

*****

Garda dan Taya menikah ulang, keduanya sepakat mengikat janji suci kembali setelah berkunjung ke makam Mira dan Indra.

Untuk sementara Garda menyewa sebuah apartemen untuk tinggal mereka, karena rumah Taya sedang di renovasi.

Garda tidak sabar untuk mencoba ranjang panas bersama Taya, ia bersenandung riya di dalam kamar mandi, hatinya berbunga-bunga sebentar lagi miliknya masuk ke dalam sarang yang tepat.

Garda mengedarkan pandangan mencari sosok Taya, istrinya tidak ada di dalam kamar, Garda tersenyum memandang tempat tidur yang hiasi kelopak bunga berwarna merah.

"sayang" kedua lengan Garda melilit perut rata Taya, aroma tubuh Taya sangat menggoda imannya.

"mas Garda, ayo kita makan, aku udah lapar" ucap Taya mengabaikan godaan suaminya.

"itu...mas, aku datang bulan" cicitnya takut, Taya mengetaui kode yang diberikan Garda mengarah kemana, tetapi pria itu harus menelan pil pahit karena kenyataan yang ada.

end

Bagi yang penasaran kelanjutan hubungan Taya dan Garda bisa di baca di Karyakarsa di sana sudah ada versi lengkapnya.  

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang