SHORT STORY

Marriage with Benefits (b)

Bukan hal mudah memutuskan menikah tanpa cinta dengan orang asing. Keadaan yang membuat Farasha memilih menjadi istri kedua Abi.

Di dunia bila uang berkuasa maka semua terasa mudah, Abi dan Farasha  menikah sore hari setelah perempuan itu menerima uang dua ratus juta. Dalam pikiran Farasha ini semacam nikah kontrak, DP di bayar di muka.

Duduk termenung sambil menyaksikan api membakar hadiah dan foto-foto kebersamaan Farasha dengan Arifin, jiwa Farasha seperti kosong. Ia terpaksa melakukan karena tidak punya pilihan lain.

"Kamu kayak nyesel nikah sama saya. Belum bisa move on dari pria itu?" Abi mendekat dimana Farasha duduk sendirian.

"Kali ini permintaan saya sederhana. Semoga Bapak jadi takdir baik saya selamanya"

"Karena saya sadar jika mencari yang sempurna maka saya tidak menemukannya"

Farasha berdiri dari duduknya dan masuk meninggalkan Abi sendiri. Di malam gelap dengan cahaya temaram Abi terdiam mencerna ucapan Farasha. Ia tahu perempuan itu tidak bisa berbuat apa dibawah kuasa sikap arogannya.

Abi tidak tertarik memikirkan kehidupan rumah tangganya dengan Amara. Istrinya lebih mementingkan kegiatan sosial daripada memperhatikan suami dan anak. Semenjak turun ke dunia politik sama seperti Abi, Amara seakan melupakan kodratnya sebagai istri. Beberapa kali Abi menegur sikap Amara namun berakhir pertengkaran.

Introspeksi diri sudah Abi lakukan mengurangi jadwal bekerja dan kunjungan kerja. Menghabiskan waktu di akhir pekan bersama keluarga, nyatanya Amara tidak peduli dengan perubahan Abi.

Terakhir Abi menegur Amara untuk lebih perhatian kepada Suri putri mereka, Amara dengan sikap keras kepalanya tidak akan pernah merubah sikapnya.

Abi sudah berusaha untuk menyelamatkan rumah tangganya, dari mencoba berbagi cerita kepada orang tua Amara. Meminta pendapat kepada pemuka agama dan memberikan apa yang diinginkan Amara.

Tiga bulan sudah Abi pisah ranjang dengan Amara. Amara seakan lupa tugasnya sebagai istri. Dibalik aksi bakti sosial Amara ada sebuah fakta pahit yang harus Abi telan bulat-bulat.

Amara berselingkuh dengan elite politik dibelakang Abi. Demi anak semata wayang mereka, Abi memaafkan Amara dan memperbaiki rumah tangga lebih baik lagi.

Puncaknya tiga bulan lalu Abi memergoki Amara kembali ke selingkuhannya, martabat Abi sebagai suami diinjak oleh Amara.

Abi seperti tidak punya harga diri, memiliki istri tapi dipakai orang lain sedangkan dirinya harus kedinginan tidur tanpa pasangan.

Setelah berkirim pesan dengan Suri yang pergi berlibur, Abi tidak berniat untuk menghubungi Amara karena ia tahu istrinya pasti sedang memadu kasih dengan kekasih gelapnya.

Jika Amara bermain kotor mau dijadikan selingkuhan maka Abi selangkah lebih baik karena ia menikah dengan Farasha menghindari segala bentuk fitnah pasti akan datang.

Menginap di kos Farasha, Abi bukan pelit tidak mampu reservasi hotel akan tetapi ia tidak ingin media atau lawan politik mengetahui pernikahan yang baru terlaksana.

Membuka pintu kos Farasha, tubuh Abi mematung melihat punggung telanjang Farasha. Berbalut handuk, Farasha tersadar jika ada Abi menatapnya dalam.

Pemandangan itu sukses membangun sesuatu yang sudah lama tertidur. Pasangan suami istri bercinta normalnya tiga kali dalam seminggu maka Abi sudah tiga bulan tidak mendapatkan jatah.

"Sesuai kesepakatan kita. Kamu harus menjalani kewajiban sebagai istri, saya sudah membayar dimuka"

Abi menahan pundak Farasha sedikit meremas. Sejenak tubuh Farasha menegang menerima sentuhan Abi.