💫SeGian-14💫

23K 2.5K 143
                                    

Up lagi karena komen dah jebol, jangan lupa votenya yaaaaaa.

200 vote dan 70 komen kuy.

Seara-Hagian

Hagian, Ramja, Jaka dan Verli saat ini sedang membolos di rooftop sekolah, mereka sibuk memikirkan sesuatu sementara Hagian sibuk berciuman dengan salah seorang siswi.

Ini dia lakukan dalam langkah menghilangkan perasaan gilanya pada Sea.

Verli, Jaka dan Ramja tak memperdulikan apa yang Hagian lakukan, mereka sendiri sibuk memikirkan kelangsungan hidup mereka.

"Lo ngerasa gak, kalau Sea tuh sesuatu banget." cetus Verli.

"Setuju, pesona dia kuat banget anjir, gue hampir belok dibuatnya."

"Tadi pagi Sea masangin tali sepatu gue, jadi ngerasa kaya perempuan gue tau gak diperlakuin kaya gitu.

Mereka semua sama-sama korban dari pesona mengerikan Sea, tanpa mereka sadari kalau Sea melakukan semua itu tanpa niat apapun.

Sea terbiasa mengurus Xean, jadi dia hanya mau melihat sesuatu didekatnya rapi dan benar.

Hagian sendiri sudah menyudahi ciumannya dan mendorong tubuh siswi tadi, dia mengusap wajahnya kesal karena yang ada dipikirannya hanya Sea.

"Pergi lo sekarang, gue gak mood lagi."

"Hm, kalau mau ciuman panggil gue aja."

"Sana deh."

Hagian menekuk kedua kakinya dan merenung sejenak, dia beneran belok ya? Apa ini gak bisa diperbaiki lagi karena Sea gak mungkin bisa bersamanya.

Tapi Hagian gak bisa menghilangkan Sea dari kepalanya.

Pelet Sea memang luar biasa mengerikan, Hagian bingung bagaimana caranya agar dia bisa move on dari Sea.

"Gue denger si Envy kecelakaan ya?"

Ucapan Jaka membuat mereka menoleh bersamaan, kaget, padahalkan semalam Envy masih baik-baik saja.

"Terus gimana kabarnya?"

"Koma sih katanya, lukanya parah terus muka nya jadi rusak gitu."

Mengerikan, siapapun yang menabrak pasti punya dendam kesumat pada Envy.

"Kalau gitu, pasti Sea jenguk si Envy kan?" tanya Ramja.

"Iya, tadi jam istirahat pertama dia izin pulang cepat."

Hagian bisa bernapas lega karena tau Sea gak ada di sekolah, jadinya dia gak perlu kabur-kaburan lagi.

.....

Sea menatap sendu tubuh Envy yang berada di ruang ICU sana, wajahnya penuh dengan perban karena luka diwajahnya sangat parah.

Envy dinyatakan koma karena benturan keras dikepalanya, kakinya retak dan tulang sikunya patah.

Kemungkinan Envy selamat sangat tipis tapi tak menutup kemungkinan dia akan bangun.

"Vy..lo jangan tinggalin gue.." lirih Sea pilu, dia tak mau kalau Envy sampai pergi karena Envy adalah teman pertamanya disini.

Envy sudah seperti adiknya sendiri, Sea tak sanggup kalau Envy sampai pergi.

Orang tua Envy lagi ngurus admisnistrasi, jadi hanya Sea saja yang ada di luar kamar inap Envy.

Sea tak tau detail kecelakaannya bagaimana, tapi kata saksi mata saat itu Envy berjalan seperti biasa di trotoar pinggir jalan.

Tiba-tiba ada mobil jip yang menabraknya dari belakang dan melindasnya berulang kali.

"Sea? Sedang apa disini?"

Sea menoleh ke sumber suara, ternyata Kely yang datang sendirian dan pakaiannya terlihat berbeda.

Kely mengenakan kaus oversize dan rok sepaha.

"Oh, gue jenguk Envy."

"Envy yang katanya kecelakaan itu ya?"

"He'em."

"Aku tau siapa pelakunya."

Sea menegakan bahunya, dia menatap Kely dalam "Siapa?"

Kely tersenyum tipis, kemudian menunjukan sebuah rekaman suara dari ponselnya.

"Tabrak laki-laki ini, lindas dia sampe mati."

"Berapa duit?"

"150 juta."

"Oke, nanti malam ya."

Sea diam tak merespon begitu rekaman selesai, kemudian menatap Kely kembali.

"Hendri dan Hanifa kerja sama buat nyingkirin Envy, Hendri suka sama Jeni tapi Jeni keliatannya suka sama Envy jadi ya mereka kerja sama."

Masih tak ada respon, sampai akhirnya Sea tersenyum tipis dan mengelus rambut Kely pelan.

"Makasih yah, kirim ke gue rekamannya, bisa?"

"Bisa! Kely bisa lakuin apapun buat Sea."

Sea menahan senyum miring agar tak mencurigakan, mudah sekali memperalat seseorang yang sedang dilanda cinta.

Sementara Kely, menahan senyum gilanya saat berhasil mengelabui Seara dan membalikan keadaan.

Mampus lo Hanif, Sea bakal benci sama lo setelah ini hahahaha.

Kely berhasil, rencananya berhasil, dia berhasil mengkambing hitamkan rencana Hanif yang ingin mencelakai Envy namun Kely sudah mendahuluinya.

Kely lah pelakunya. Dia lah yang menabrak Envy tapi dia sengaja membuat seolah Hanif lah pelakunya agar Sea menjauh dan membenci Hanif.

Itu juga bentuk balas dendam Kely pada Hanif karena perbuatannya selama ini.

Dengan cara membuat Sea membenci Hanif, maka Hanif akan menjadi stress lalu menggila dan mendekam di rumah sakit jiwa~

"Mau makan siang bareng?"

"Mau! Kely mauu."

Sea mengangguk pelan "Kenapa lo ada disini Kel?"

"Oh itu, Ibu aku sakit jadi aku jagain ibu."

"Oh gitu."

Memang benar, ibu Kely sakit setelah orang suruhan Hanif menabrak ibunya sampai patah tulang.

Hanif sialan, brengsek, Kely benar-benar membencinya!

💫Bersambung💫

SWITCH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang