Apa cerita ini akan diunpub? Entahlah, lihat aja vote dan komen kedepannya.
Ayo vote kalau gak bisa komen, vote diawal atau diakhir cerita.
Kebanyakan pada nabung chapter, jadi aku malas aja update, apalagi cuma rame diawal doang, makin lama makin sedikit dan sider makin ngelunjak.
Hadeuh, niat mau buat cerita baru kayanya harus ditunda dulu deh.
210 vote dan 75 komen. Gak penuh gak up.
Seara-Hagian
Sesuai tantangan yang Gian berikan, saat ini Sea dan Gian ada di lapangan outdoor basket, mereka satu lawan satu untuk tantangan ini.
Seara sudah rapi dengan baju olahraga, karena dia bukan anak basket jadi dia gak punya baju khusus anak basket.
"Kalau lo kalah, lo harus mau jadi kacung gue." ujar Hagian pongah.
Seara mendengus malas, ciri-ciri orang sombong nih si Hagian, biasa yang sombong diawal bakal kalah diakhir.
"Ya in aja, ngomong sama orang gila harus waras."
"Apa lo bilang!?"
"Nothing. Udah ayo mulai!"
Salah seorang teman Hagian yang bernama Verli memegang bola ditengah antara Hagian dan Seara.
Pinggiran lapangan sudah ramai dengan para penggemar Hagian, ada juga segelintir siswa yang menyemangati Seara.
"AYO SEA! LO PASTI BISA!"
"SEA CANTIK PASTI BISA!"
"Sea cowok tapi cakep banget anjir, bisa-bisa belok gue."
"Serius, dia cowok tapi bodynya beuh, mantap cuy."
Seara bergidik geli mendengar celotehan barusan, dia fokus pada pertandingan.
"Sea yang cantik, gue tau lo cowok tapi lo cantik bener anjing, hati-hati ya tandingnya, awas ditonjok sama Gian." ujar Verli sedikit menggoda.
Verli memiliki wajah teduh dengan mata sayu berwarna hitam pekat.
Wajahnya bisa dibilang manis bahkan terlalu lembut untuk seukuran cowok, Seara tersenyum tipis lalu menepuk puncak kepala Verli.
"Lo juga manis untuk seukuran cowok, hati-hati dalam melangkah ya manis~" balas Sea dengan sedikit godaan.
Wajah Verli merona seketika, dan pekikan terdengar dari penjuru lapangan.
"KYAAAAA GILA-GILA GUE GAK NAPAS!"
"VERLI SAMA SEA COCOK! SEA JADI SEME VERLI YANG JADI UKE!"
"KEBALIK TOLOL!"
Verli menepuk pipinya kuat, kemudian berdehem guna menetralisir debaran jantungnya.
Sementara Hagian hanya mendengus malas.
"Woy Ver! Lo gak belok kan!?" pekik Ramja, teman dekat Gian dan Verli.
"KAGAK BANGSAT! GUE MASIH NORMAL!"
"TERUS KENAPA LO SALTING!?"
"GUE GAK SALTING ANJING!"
Verli menatap Ramja garang, dimata Seara justru terlihat seperti kucing yang lucu, sial, mata dominan emang beda.
"Ver, ayo mulai." tegur Seara.
Verli berjengit kaget, dia segera mengangguk dan mulai melempar bola keatas.
Dan pertandingan pun, dimulai.
Seara melompat dan mendapat bola terlebih dahulu, dia segera menggiring bola menuju ring Hagian, sementara Hagian mulai mengejar dan memblok akses agar Seara tak bisa mencetak skor.
"Eits gak boleh main curang!"
"Gue gak curang!"
Hagian mendorong bahu Seara dengan bahunya lalu merebut bola secara cepat, Seara menggeram kesal lalu berlari mengejar Hagian.
Ini kan pertandingan tidak sah, jadi bebas-bebas saja dalam bermain.
Seara memblok akses agar Hagian tak bisa mencetak skor.
"Minggir gak lo!"
"Ogah!"
Seara maju, Hagian mundur.
Seara maju lagi dan Hagian mundur lagi, sampai akhirnya Seara terus maju membuat Hagian mundur secara cepat.
Sampai kaki kanannya terserimpet kaki kiri, membuat tubuh Hagian limbung ke belakang.
Seara secara cepat menahan pinggang Hagian dan memeluk nya erat, serta menggantikan posisi Hagian menjadi diatasnya dan menjadikan tubuh Seara sebagai bantalan.
Brugh!
Suasan hening seketika, terlalu tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Hagian ada diatas tubuh Seara dengan keadaan Seara memeluk pinggang Hagian dan menahan kepala bagian belakangnya.
"Lo gak papa!?" Hagian panik saat melihat Seara hanya diam.
Dengan cepat Hagian beranjak dari tubuh Seara dan membantunya berdiri.
"WOY WOY KEPALA SEA BOCOR!"
"KYAAAA BERDARAH! PANGERAN CANTIK GUE BERDARAH!"
"BAWA KE IGD CEPAT!"
"UKS TOLOL!"
Banyak siswi dan siswa mengerubungi Seara yang hanya tersenyum sesekali meringis, yang ngerubungi Sea tak lain adalah teman sekelasnya.
"Sea ayo ke UKS." tarik Envy dengan kuat.
"Iya Vy iyaaaa."
"Berdarah tuh.." gumam Kelga.
Seara melirik kearah Kelga, cowok itu, terlihat ingin mendekati Seara tapi ragu, jadi sepertinya Seara harus mendekati Kelga untuk mencari tau hal lain.
"Gue gak papa kok, Kelga."
Terlihat cowok berkacamata itu kaget saat Seara menyebut namanya, tapi tak lama ekspresinya mengeras saat sadar senyuman Seara begitu mengganggunya.
"Dia mirip sama Xean, tapi mana mungkin." gumam Kelga.
Tampaknya dia harus bicarakan ini pada teman-temannya, ada sesuatu yang harus mereka pastikan lebih jelas.
💫Bersambung💫
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH [End]
Teen FictionSeara harus menyamar menjadi laki-laki guna mencari tau tentang kasus saudara kembarnya yang begitu tidak adil. Dengan bermodal tampang yang bisa dikatakan tampan serta Seara adalah seorang gadis dominan, dia masuk ke SMA Latraksa yang didominasi de...