Menuhin target lama, tapi kalau protes kenapa belum up, cepat banget.
200 vote dan 75 komen.
Seara-Hagian
Benar apa yang Jeni dan Gerri bicarakan kemarin di Mcd, hari-hari berikutnya Seara melihat kalau Hanif berusaha mendekati Envy, Gian dan juga Verli.
Kalau Gian jelas menolak kehadiran Hanifa karena dia trauma, kalau Verli juga tak terlalu memperdulikan Hanifa, dan Envy justru menolak mentah-mentah kalau Hanifa mendekatinya.
Mereka ber 3 lebih senang mendekat kearah Sea ketimbang didekati Hanifa.
Dan rencana Sea sendiri adalah, dia akan mendekati Kely atau Kelga dan melihat respon Hanifa saat tau kekasihnya Sea dekati.
"Hai Kelga, selamat pagi." Kelga yang tadinya sedang menyapu lantai kelas terkejut, dia kira hanya dia yang datang di jam segini.
Ini masih jam 6 lewat 35 menit, sekolah masih sangat sepi.
Sejenak Kelga tertegun saat Sea tersenyum padanya "E-eh ya, selamat pagi Sea." sapanya balik.
Sea memberikan sebungkus roti dan susu untuk Kelga, setiap pagi Sea selalu mengamati kalau Kelga itu akan sarapan di kelas.
Dengan susu coklat dan roti keju.
"Ini buat lo," ujar Sea tenang namun nadanya hangat.
Kelga merasa tersanjung dengan tindakan Sea, Hanif tak pernah mau berlaku lembut padanya, bahkan cenderung kasar.
Tapi Kelga gak bisa berbuat apapun karena orang tuanya sendiri adalah pembantu di rumah Hanif.
Jadi walaupun Kely tak tahan pada sikap Hanif, dia tak bisa memberontak.
"Terima kasih."
"Sama-sama."
Setelahnya Sea berjalan menuju meja miliknya dan duduk tenang, dia mengeluarkan headset lalu mendengarkan musik disana.
Meninggalkan Kelga yang tersenyum tipis mendapati bungkusan ini, sudah dia duga, Sea itu memang baik sekali.
Berbeda dengan Hanif.
Setelah menenangkan dirinya yang dilanda kebahagiaan, Kelga melanjutkan sapu lantai yang sempat tertunda.
Sea berpikir, kalau sekarang pelakunya hanya Hanif saja, sebab semua teman Hanif melakukan perintah Hanif karena terpaksa.
Orang tua Hanif punya uang dan kekuasaan, jadi tak heran kalau Hanif jadi semena-mena.
Seulas senyum miring Sea berikan, dia punya rencana yang bagus.
Kayanya, gue bisa aja buat Hanif suka sama gue, terus kalau dia udah bucin banget sama gue, tinggal gue tinggalin dan biarin dia jadi gila. Hanif kan suka dua gender, cowok-cewek dia suka.
Karena Hanif sudah membuat Xean jadi gangguan mental, maka Seara akan melakukan hal yang sama padanya.
Dan untuk teman-temannya, mungkin Sea akan memberikan hukuman lain.
...
Hagian mendecih malas saat tau Sea datang ke kantin bersama Hanifa, kemarin kan sudah Gian peringati Sea untuk jangan deketin Hanifa tapi ini?
"Hanifa ganjen ih, habis deketin Gian, Envy sama Verli, sekarang malah deketin pangeran cantik gue."
"Iya tuh, kalau bukan karena uang bokapnya, dia udah didepak dari sini."
"Apa bagusnya sih Hanifa itu? Menang cantik doang, body kaya papan triplek aja bangga."
Verli setuju dengan ucapan murid-murid di kantin tadi, dia juga tak suka melihat keganjenan Hanifa dalam mendekati Sea.
Sementara Ramja dan Jaka, hanya mampu tersenyum.
"Sea cocok loh sama Hanifa." celetuk Ramja.
Ucapannya sontak membuat Verli dan Hagian memicing tak suka, apa-apaan, mana ada mereka cocok.
"Gak cocok njir," cibir Verli.
"Tau, cocok apanya." sahut Hagian.
Ramja dan Jaka menatap kedua temannya sedih, kayanya mereka gak bisa nyelamatin kedua teman mereka yang sudah terlanjur belok karena Sea.
Tak apa, Ramja dan Jaka akan terus memberikan mereka nasehat agar mau lurus kembali.
Envy hari ini gak dateng, makanya Hanifa bisa bareng Sea.
"Hanifa, mau makan apa? Biar gue ambilin."
Hanifa tampak tertegun melihat senyum lembut Sea, bukan hanya Hanifa, Kelga, dan Jeni juga sempat tertegun.
"A-ah aku..ekhem. Apa aja asal jangan bakso." ujar Hanifa lembut.
Sea mengangguk, lalu tertuju pada Kelga dan Jeni "Kalian?" tanya nya.
"Eh, kami juga?"
"Tentu,"
"Aku nasi ayam sama jus jeruk."
"Kalau Kelga apa?"
Kelga menunduk dalam, apalagi saat melihat tatapan tajam dari Hanifa didepannya.
"Aku bisa pesan sendiri, ayo kita pesan." ujar Kelga seraya berdiri dan menarik Sea menuju tempat penjual makanan.
Kepergian mereka berdua ditatap aneh sama Hanifa, dia tak suka.
"Nif, lo rasa si Kelga suka sama Sea deh." cetus Jeni.
Kalau pun benar, Jeni senang kalau Kely bisa mendapatkan yang lebih baik daripada Hanif.
"Apaan, gak boleh. Gue mau dapetin si Sea." sewot Hanif.
Jeni menggeleng pelan "Dia cowok njir, masa iya lo mau jadian sama cowok." tegur Jeni.
"Bodo amat anjir, apapun yang gue mau pasti gue dapet!"
"Ya terserah lo aja deh."
Hanifa tersenyum tak sabar, dia akan menjadikan Sea sebagai kekasihnya, sebelum itu dia harus putusin Kely dulu baru bisa dapetin Sea.
Entahlah, rasanya Hanifa baru saja jatuh cinta kembali pada orang, senyuman Sea begitu menggetarkan hatinya.
Hanifa tak perduli kalau Sea laki-laki, selama penampilan Hanif tetap menjadi Hanifa maka semua aman.
💫Bersambung💫
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH [End]
Novela JuvenilSeara harus menyamar menjadi laki-laki guna mencari tau tentang kasus saudara kembarnya yang begitu tidak adil. Dengan bermodal tampang yang bisa dikatakan tampan serta Seara adalah seorang gadis dominan, dia masuk ke SMA Latraksa yang didominasi de...