Seara-Hagian up udah 4 kali hari ini, tumbenan ya kan, mungkin faktor hari sabtu makanya target cepat penuh.
200 vote dan 70 komen.
Seara-Hagian
Hagian mengintip ke dalam kelas Sea, hari ini pun Sea tak masuk ke sekolah juga, sudah 4 hari Sea gak datang.
Chat dan telepon dari Gian juga gak pernah dibalas, ceklis 1 terus whatssapnya, Gian kan jadi galau.
"Sea gak datang juga ya hari ini?" tanya Jaka penasaran.
Hagian mengangguk lemas, dia menghela napas panjang lalu menatap ke 3 teman-temannya.
"Kayanya Sea lagi ke luar negeri." cetus Ramja.
"Tau darimana lo?"
"Insting doang."
Decakan malas mereka berikan, 4 hari ini juga Hagian bisa melihat betapa uring-uringannya Hanifa karena Sea tak masuk sekolah.
Begitu juga dengan Kely yang ikut murung karena Sea tak masuk sekolah.
Brak!
Mereka ber 4 kaget saat mendengar keributan dari kelas Sea, dengan cepat mereka mengintip dan menyaksikan apa yang terjadi.
"Hapus nomor Sea dari hp lo! SEA ITU PUNYA GUE!"
Itu suara Hanifa, membentak dan menjerit pada Hendri yang ternyata menyimpan nomor whatssap Sea, membuat Hanifa marah besar.
Hendri hanya diam, malas meladeni Haniga yang dia rasa sudah semakin sakit jiwa.
Tak digubris, Hanifa sontak memukul kepala Hendri dan menendang tubuh cowok pendiam itu.
"GUE BILANG HAPUS BANGSAT! HAPUS!"
Hendri masih diam, dia tak mau mencari masalah sama Hanifa karena dia tau ujungnya juga Hendri pasti kalah, uang menjadi segalanya yang mampu memenangkan semua hal.
"Hapus aja Dri, nanti lo kena masalah." tegur Gerri.
"Enggak, gue gak mau."
Hanifa semakin marah, dia menghajar wajah Hendri sampai cowok itu tersungkur ke lantai kelas, menendang dan memukul Hendri tanpa belas kasihan.
"LO ITU CUMA ANAK TUKANG PUNGUT SAMPAH! KALAU BOKAP GUE GAK NGASIH BOKAP LO KERJAAN, LO CUMA BAKAL JADI GEMBEL! GAK USAH SOK! GUE BILANG HAPUS!"
Seisi kelas tak bisa melerai karena mereka takut, orang tua Hanifa memang sangat berpengaruh di sekolah ini, jadi sulit membela sesuatu saat sudah berurusan dengan Hanifa.
Hagian dan teman-temannya juga tak membantu karena itu bukan urusan mereka.
"Balik yuk." ajak Verli.
"Yuk lah, bukan urusan kita juga."
Mereka dan geng Hanifa jelas bermusuhan, tak suka karena Hanifa maupun teman-temannya sama saja, sama-sama tukang bully.
Kely yang tak tega melihat itu, segera menelepon Sea dengan nomor nya yang lain.
Setelah tersambung, suasana kelas sontak hening.
"Halo Kel, ada apa? Gue lagi sibuk."
Hanifa yang tadinya memukul Hendri membabi buta langsung berhenti, dengan tergesa dia berdiri dari tubuh Hendri dan merampas ponsel Kely dari tangan gadis itu.
"Sea kamu kenapa gak sekolah!? Hiks..aku kangen.."
Sea diujung sana melihat reaksi Xean saat mendengar suara Hanifa, wajah Xean pucat dan tubuhnya bergetar seketika.
"Hiks..HUAAAA GAK MAUUU! AKU GAK MAU DENGER SUARA DIA GAK MAU! MATIIN! Hiks..MATIIN!"
"Iya sayang bentar, dah dulu, bay."
Tut.
Sea mematikan sambungan sepihak dan langsung menenangkan Xean, trauma yang dialami Xean begitu dalam dan membuatnya teringat pada suara Hanifa.
Semua perlakuan buruk Hanifa masih terekam jelas dikepalanya.
Sementara Hanifa mengamuk seraya membanting ponsel Kely, tadi Sea memanggil seseorang itu dengan sebutan sayang, Hanifa gak bisa biarin!
"BANGSAT! KENAPA LO PUNYA NOMOR SEA HAH!?" bentak Hanifa pada Kely.
Kely hanya tersenyum simpul, lalu bertopang dagu menatap Hanifa yang sudah emosi.
"Kenapa gak boleh? Lo bukan siapa-siapa nya Sea jadi, gak usah berlagak seolah lo itu pacarnya."
"Sea itu punya gue!"
"Mimpi, lo terlalu banyak bermimpi Hanifa, Sea bakal benci sama lo, percaya deh apa kata gue."
"Persetan! Sea suka sama gue, gak mungkin dia benci sama gue, orang miskin kaya lo tau apa hah?"
Kely tertawa pelan "Gue tau semuanya, tau kalau sebentar lagi lo bakal dibuang Sea, lo bakal kehilangan Sea dan lo bakal dibenci Sea."
Detik selanjutnya, Hanifa dan Kely sudah berkelahi sampai membuat keributan besar.
Kepala Sekolah bahkan sampai datang untuk melerai perkelahian kedua murid itu.
"LO BAKAL KELUAR DARI SEKOLAH INI KELY, BOKAP GUE BAKAL BUAT HIDUP LO HANCUR!" teriak Hanifa marah
Kely yang ditahan sama Gerri sudah terlampau emosi.
"GUE GAK TAKUT BANGSAT! GUE GAK PERDULI SAMA HIDUP GUE YANG PENTING LO JUGA HARUS HANCUR! LO IBLIS YANG HARUS NGERASAIN PENDERITAAN ATAS KESOMBONGAN LO! DASAR BIADAB! MATI AJA LO BANGSAT!"
Semua menyaksikan jelas perkelahian itu dan agak shock, tak percaya kalau dua orang yang dulunya begitu dekat kini harus menjadi musuh.
Dan itu semua, hanya karena seorang Sea.
💫Bersambung💫
![](https://img.wattpad.com/cover/323948251-288-k284270.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH [End]
Teen FictionSeara harus menyamar menjadi laki-laki guna mencari tau tentang kasus saudara kembarnya yang begitu tidak adil. Dengan bermodal tampang yang bisa dikatakan tampan serta Seara adalah seorang gadis dominan, dia masuk ke SMA Latraksa yang didominasi de...