💫SeGian-17💫

21.4K 2.2K 118
                                    

Up karena komen dah penuh.

200 vote dan 70 komen aja.

Seara-Hagian

"Kamu mau apa? Lepasin aku!"

Hagian menggigit bibir bawahnya, dia terpaksa sungguh, dengan kuat Hagian menarik tangan siswa manis tadi dan menyeretnya kuat.

"LEPASIN! XEAN GAK MAU! LEPASIN AKHH LEPAS!"

"Maaf..maafin gue maaf..tapi kalau lo gak gue bawa, ntar video gue disebar."

"TAPI KENAPA HARUS XEAN! LEPASIN! TOLOONG! Hiks..TOLOONG!"

Hagian tak perduli, dia terus menyeret Xean sampai masuk ke gudang suruhan Hanifa lalu mendorongnya kuat.

"Bagus Gian, video lo gak bakal gue sebar, sekarang lo keluar."

Hagian gemetar saat melihat siswa tadi ditendang dan dipukuli, tapi Hagian terpaksa, dengan cepat dia keluar dan menutup pintu.

Menutup kedua telinganya saat jeritan pilu Xean terdengar keras dari dalam.

Hagian membekap mulutnya kemudian menangis "Maaf..hiks.."

Setelah kejadian itu, Hagian tak melihat lagi siswa bernama Xean itu dan katanya Xean masuk rumah sakit jiwa karena tindakan Hanifa.

Hagian mengaku menyesal dan merasa bersalah, tapi karena hal itulah Hagian tak pernah lagi diusik Hanifa.

Tapi bayang-bayang masa lalu itu selalu bergentayangan dan membuat Hagian sering dilanda ketakutan sendiri.

Dihantui bayang-bayang penyesalan dan membuatnya hidup dalam ketakutan yang terkadang muncul tanpa bisa dicegah.

Setiap malam Hagian akan dihantui mimpi buruk akan kejadian itu, sampai membuatnya sulit tertidur sebelum menelan pil tidur.

Seperti malam ini, Hagian terbangun tengah malam karena mimpi buruk, mimpi dimana Sea memakinya dan berkata akan meninggalkannya.

Mimpi yang sangat membuat Hagian ketakutan.

Di mimpi itu Sea berkata.

"LO BAJINGAN! LO BUAT ADEK GUE JADI KORBAN SI HANIFA! GUE BENCI SAMA LO GIAN GUE BENCI! BRENGSEK!"

Tubuh Hagian bergetar, masih teringat jelas ekspresi Sea yang begitu marah dan kecewa padanya, Hagian tak bisa berkata apapun selain menangis dikaki Sea.

"Hiks..Sea bukan siapa-siapanya Xean..ya..pasti bukan..hiks..dia gak mungkin marah sama gue.."

Hagian meraih plastik berisi obat tidur dan menelan 4 pil lalu meminum air putih di nakas, baru setelahnya dia kembali tidur dan berusaha tenang.

Semoga itu hanya mimpi, semoga saja.

.....

"Kakek, Xean mau peluk."

Kakek Jamie dan Nenek Moly begitu menyayangi Xean, kejadian dimana Xean dilecehkan membuat mereka murka namun tak bisa berbuat apapun karena orang tua Xean tak mau menindaklanjuti.

"Sini cucu ku, ugh makin manis aja kamu."

Xean mendusel didada kakek Jamie, dia merindukan kakek Jamie ini.

Sementara Sea tengah berbincang dengan Nenek Moly.

"Kenapa rambut kamu jadi kaya gitu sayang?"

"Sea lagi dalam misi."

"Misi apa?"

"Misi menangkap pelaku yang buat Xean jadi kaya gitu, dan rencana nya setelah Sea kembali nanti Sea bakal cari tau 1 pelaku lagi baru akhirnya Sea publish semuanya di depan warga sekolah."

Nenek Moly mengelus rambut Sea pelan "Apa yang bisa nenek dan kakek bantu?" tanya nya lembut.

"Sea butuh kekuasaan kakek dan nenek, agar bisa ngelindungi Sea kalau suatu hari orang tua si pelaku ini mau celakai Sea."

"Itu mudah, tenang aja nenek pasti bakal ngelindungi kamu, sekarang mending kalian istirahat, besok ikut nenek sama kakek pergi jalan-jalan."

Sea mengangguk, dia memeluk Nenek Moly erat, hanya Nenek dan Kakek yang menyayangi mereka, orang tua mereka memang sayang pada mereka.

Cuma, mereka terlalu fokus memperbanyak harta ketimbang meluangkan waktu serta kasih sayang pada anak-anak mereka.

Sea punya firasat buruk, karena setelah dia membeberkan semuanya, pasti orang tuanya akan menghukumnya.

Lihat saja, Sea sudah menyiapkan fisik serta mentalnya jika hari itu tiba.

Sea tak apa dihukum asal pelaku yang membuat adiknya sakit, mendapatkan hukuman serta ganjaran yang setimpal.

Sea tak akan pernah ikhlas mereka bahagia selama belum mendapat hukuman.

Persetan dengan harta, Sea yakin kekuasaan kakek serta neneknya bisa mencegah mereka bebas, uang bisa mencegah segalanya.

Dan kini, Sea sudah punya backingan yang mampu melindunginya, bukan hanya kakek dan nenek, Sea sudah meminta bantuan pada tante dan om nya.

Yang untunglah mereka mau membantu Sea jika suatu hari Sea dalam ancaman keluarga Hanifa.

💫Bersambung💫

SWITCH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang