Padahal pengen bisa up banyak setiap hari, tapi targetnya lama penuh.
Ayo dong, kan hari sabtu nih pasti bisalah penuh target cepat.
200 vote dan 60 komen.
Seara-Hagian
Gian mengintip dari jendela kelas Seara, dia membawa 5 kotak susu strawberri dan 4 bungkus roti keju.
"Lo nunggu siapa?" tanya Jaka, teman dekat Gian.
Ada Verli dan Ramja juga.
Teman Gian ada 3, Jaka, Ramja dan Verli. Ke 3 nya jomblo ngenes sama kaya Hagian.
"Nunggu Sea, mau kasih permintaan maaf." cetus Hagian tenang.
Verli menegang, dia segera menggeser tubuh Hagian dan ikut mengintip, senyum mengembang diwajah manis Verli saat melihat Sea di dalam kelas.
Ramja dan Jaka menatap Verli horor, kenapa anak ini senyum-senyum setelah nama Sea disebut? Apa dia sudah gila?
"Lo pikir si Verli kenapa?" bisik Ramja pada Jaka.
"Kayanya dia belok ke Sea deh, secara Sea kan cantik."
"Tapi kalau dia belok, kenapa baru sekarang?"
"Gak tau gue, mungkin cuma kagum doang kali."
"Haduh, kita harus nge rukyah Verli agar kembali ke jalan yang benar."
Misi Jaka dan Ramja adalah meluruskan otak Verli kembali ke jalan yang seharusnya.
Bel istirahat berbunyi, Hagian segera masuk ke kelas Sea tanpa menunggu Guru keluar dari sana, terlihat Sea yang sedang membereskan buku-bukunya.
"E-eh ngapain tuh si Gian kesini?"
"Kayanya mau minta maaf ke Sea."
"Aw pangeran cantik gue memang yang terbaik."
"Sea bakalan jadi idola nih kayanya."
"Gak papa, gue bakal jadi fanboy Sea nomor 1!"
Hagian mengabaikan ucapan-ucapan teman sekelas Sea, matanya beradu pandang pada Hanifa, seketika ingatan buruk di masa lalu kembali lagi.
"Sial! Ngedesah gak lo!"
"Gak mau! Hiks..lo gila lepasin gue! Hiks.."
"Hahaha, gak bakal, lo udah jadi bekasan sekarang! Gak berguna."
Wajah Hagian pucat ditambah kakinya bergetar lemas, Sea yang menyadari tanda-tanda kalau Hagian mulai limbung pun langsung bangkit dan menahannya.
"Heh, lo kenapa Gi!?" tanya nya panik.
Hagian berusaha bernapas dengan normal, kenapa dia baru tau kalau Hanifa ada di kelas ini.
Dengan kuat Hagian menyembunyikan wajahnya diceruk leher Sea, badannya bergetar pelan.
"K-keluar..gue takut disini.." lirihnya gemetar.
Sea mengangguk, dia melepaskan pelukan Hagian lalu menariknya keluar kelas.
Meninggalkan teman-teman mereka yang terbodoh ditempat.
"K-kayanya kita harus nge rukyah Verli sama Hagian dari setan cantik bernama Sea." gumam Jaka.
Ramja setuju, mereka harus menyelamatkan teman mereka dari jalan kesesatan.
Sementara Hanifa, menyeringai lebar karena kini dia menemukan sesuatu permainan yang menarik.
Mainan lama nya terlihat kembali, saatnya untuk Hanifa memainkannya kembali.
....
Mereka ada di taman belakang sekolah, Hagian mengatur napasnya dan meminum air putih yang Sea berikan padanya.
Keringat masih bergulir didahi Hagian, dia menatap langit biru yang lumayan mendung hari ini.
"Lo kenapa? Ada masalah ya sama Hanifa?" tanya Sea pelan.
Hagian mengusap wajahnya kasar, dia menatap Sea tajam dan penuh kepedihan.
"Bukan urusan lo!" sinisnya.
"Kalau butuh teman cerita, sama gue aja, gue bisa jaga rahasia kok."
"Lo kira gue percaya? Kagak."
"Ya udah sih, santai. Btw gue juga ada masalah sama Hanifa, bukan sama dia doang, tapi sama temen-temennya juga." ceplos Sea.
Hagian menatap penuh kearah Sea dengan tatapan penasaran.
"Masalah apa?"
Mana tau Hagian tau masalahnya, Hagian kayanya bisa bantu.
"Mereka pernah bully adek gue, sampai dia jadi gila."
Hagian terkejut, dia menatap Sea penuh simpati "Terus, lo gak mau penjarain mereka?" tanya Gian.
"Gimana ya, orang tua mereka itu rekan kerja orang tua gue, jadi ya orang tua gue lebih milih kerja sama mereka tetap jalan dibanding menjarain anak-anak rekan mereka."
Ternyata bukan Hagian doang korbannya.
"Gue kasih tau rahasia." ujar Hagian serius.
"Rahasia apa?"
"Lo harus hati-hati sama mereka, bukan adek lo doang korbannya tapi ada banyak, rata-rata korban mereka tuh laki-laki manis atau laki-laki cantik, karena lo cantik jadi bagusan lo hati-hati biar gak jadi target selanjutnya."
Hagian mau bilang kalau sebulan lalu ada siswa kelas 10 yang bunuh diri karena dibully dan dilecehkan sama salah seorang anggota geng Hanifa.
Dan pihak sekolah bungkam karena orang tua Hanifa memberikan uang yang banyak.
Jadi, benar kan Hagian memberi peringatan pada Sea.
Karena Hagian gak mau Sea jadi korban selanjutnya.
Jangan sampai Sea bernasib seperti Gian, jangan sampai.
💫Bersambung💫¹
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH [End]
Novela JuvenilSeara harus menyamar menjadi laki-laki guna mencari tau tentang kasus saudara kembarnya yang begitu tidak adil. Dengan bermodal tampang yang bisa dikatakan tampan serta Seara adalah seorang gadis dominan, dia masuk ke SMA Latraksa yang didominasi de...