💫SeGian-13💫

24.6K 2.6K 121
                                    

Up lagi soalnya komen dah jebol dibuat si Delo🏃

Ayo vote dan komen, jangan lupa tekan bintangnya yaaa.

200 vote dan 65 komen.

Seara-Hagian

Hari pertama Gian bakal jauhin Sea, pagi-pagi sekali dia sudah mengenakan seragamnya dan terlihat berantakan.

Seragam atas yang keluar dari celana, lalu rambut yang tak disisir rapi dan lagi dasi yang tak rapi.

"Kenapa seragam kamu acak-acakan gitu sih Gian?" tanya Jovan heran, tumben sekali Gian gak rapi saat mau ke sekolah, apa dia ada masalah.

Hagian tak menjawab, dia makan dengan cepat lalu pamit pergi pada kedua orang tuanya.

Bianca hanya menggeleng pelan, dia memilih untuk  menarik  tangan Jovan lalu memeluk pinggang suami menggemaskannya itu.

Sudah tua tapi masih saja suka bermesraan didepan anak-anak mereka.

''Bi jangan ah, ada anak-anak.''

''Memang kenapa sih?''

''Malu lah ihhh.''

Kaila dan Zevian hanya diam saja, sudah terlampau tau bagaimana tabiat kedua orang tua mereka kalau lagi bermemsraan itu bagaimana.

Jadi mereka memilih menyelesaikan sarapan dengan cepat agar bisa pergi dari rumah, orang tua mereka tuh kalau lagi mesra-mesraan ujungnya pasti desah-desahan.

Apalagi kalau sampai Papi mereka nangis tersedu-sedu—

"Hiks..kamu udah pancing aku terus mau pergi gitu aja!?"

Kan, selalu seperti ini kalau Mami udah pancing napsu Papi tapi ujungnya Mami malah buru-buru ke kantor.

"Aku kan mau kerja."

"Kamu tuh nyebelin! Gausah tidur di kamar nanti malam!"

"Ya gak papa, aku bisa tidur di apartemen Abim." ucapan Bianca membua Jovan semakin mengeraskan tangisannya.

Pria itu berlari menuju kamar mereka dan membanting pintunya keras, kenapa Bianca harus bicara kaya gitu sih, buat Jovan sedih aja.

"Mami ini suka banget jahilin Papi, udah tau cengeng orangnya." tegur Kaila.

"Ya gimana lagi, habis Papi kalian menggemaskan."

"Bujuk Papi deh Mi, nanti yang ada demam lagi gara-gara kelamaan nangis." usul Zevian.

Bianca mengangguk, dia akan bujuk Jovan kok nanti, tenang aja.

.....

Jantung Hagian berdegup tak karuan saat melihat Sea keluar dari ruang koperasi bersama Jaka, entah kenapa Hagian jadi malu kalau harus bertemu Sea.

Jadi Hagian memilih berbalik dan hendak memutar jalan.

"Loh? Hai Gian selamat pagi."

Jantung Hagian semakin berdegup tak terkendali, dia berlari cepat menjauhi Sea dan Jaka karena tak sanggup menahan malu.

Sepertinya sifat Papi Jovan yang pemalu dan mudah merona menurun pada Hagian.

"Kenapa sih dia?" tanya Sea heran.

Jaka mengedikan bahunya pelan "Btw, thanks udah bantu gue." ujarnya santai.

"Tenang, kaya sama siapa aja sih."

Jaka kini tau kenapa banyak yang menyukai Sea, anak itu ramah, hangat, baik, perhatian, benar-benar social butterfly yang membuat banyak orang menyukainya.

Tapi Jaka pertahanannya kuat kok, dia gak akan terpeso—

"Jaka, tali sepatu lo lepas. Bentar gue pasangin dulu."

Jaka membeku tak percaya saat Sea berlutut dan mengikat kembali tali sepatu Jaka yang terlepas, hal itu membuat kepala Jaka pusing.

RAMJA KEKNYA GUE UDAH KENA VIRUS SI SEA! HUAAAAA UMIIIII MAAFIN JAKA UMIIIIIIII!

Setelah selesai, Sea mendongak tapi wajah Jaka keliatan merah padam dan bibir cowok berkacamata itu bergetar pelan.

"Jak, lo gak papa?"

Jaka tak menjawab karena dia segera berlari pergi meninggalkan Sea disana, Sea sampai heran dibuatnya.

"Kenapa sih? Apa muka gue jelek banget sampe lari kaya gitu."

"Sea cantik banget loh, mana mungkin jelek." cetus salah seorang siswa yang tak sengaja mendengar gerutuan Sea.

Sea menoleh kearah siswa itu dan tersenyum senang, hal itu membuat siswa bername tag Handiz terdiam dan kaget.

Ternyata rumor kalau senyuman Sea itu mematikan dan berbahaya benar adanya.

"Makasih ya~"

"E-eh..ya..sama-sama Sea.."

Handiz menunduk guna menutupi wajahnya yang terasa panas, sial, dia yakin kalau dia straight tapi kenapa ngeliat senyum Sea dia jadi malu!

Sea sendiri sudah pergi menuju kelasnya, hari ini Sea bebas karena Hanifa tak datang jadi Sea gak perlu menghindari itu jin tomang satu.

💫Bersambung💫

SWITCH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang