💫SeGian-30💫

19K 1.8K 117
                                    

Minimal vote kalau gak mau komen.

200 vote dan 70 komen.

Seara-Hagian

Pagi ini keadaan sekolah ramai, ya sebab akan ada bazar yang diadakan 4 hari disana, ditambah drama dan beberapa pertandingan lainnya.

Ada pertandingan voli, badminton, Panahan dan basket.

Envy tersenyum penuh kebahagiaan saat melihat Seara sampai di sekolah, berlari pelan menghampiri Sea yang tengah membantu Xean melepas helmnya.

"Sea, selamat pagi~" sapanya riang.

Sea menoleh pelan, kemudian fokus lagi pada Xean. Setelah selesai melepas helm dari kepala Xean, dia fokus untuk merapihkan rambut Xean.

"Sea, kenapa sapaan aku gak dibales?"  tanya Envy heran, tumbenan Sea cuek kaya gini.

"Sea ih, aku lagi ngomong!" Envy menahan tangan Sea dan menariknya, namun dengan cepat Sea menepis tangan Envy lalu menyekanya di celana sekolah.

Envy yang diperlakukan seperti itu justru sakit hati, dia menatap Sea dengan kecewa.

"Kamu kenapa sih? Aku ada buat salah emang?" sengaja Envy bersuara keras agar banyak yang melihat mereka.

Tebukti banyak siswa dan siswi yang mulai menatap kearah mereka bertiga.

"Apa lagi ini, bisa gak mereka biarin Sea tenang satu hari aja."

"Pangeran cantik gue..kasihan ya banyak masalah terus."

"Tuh orang hobi cari masalah sama Sea."

Sea menghela napas panjang, dia kecewa, ingin marah tapi dia tak bisa kasar pada Envy.

"Vy, lo udah rusak kepercayaan gue, lo kasih Gian obat perangsang sama alkohol kan semalam? Sekongkol lo sama Handiz babi itu."

Envy terkejut, bagaimana Sea bisa tau!?

"Aku..enggak, itu rencana Handiz!"

Handiz hari ini gak masuk sekolah, ya capek dia kerja semalam, kerja di kasur maksudnya.

Senyum sinis Sea berikan "Gue gak percaya, udalah mulai sekarang lo bukan temen gue lagi."

"GAK MAU! KAMU GAK BISA GITU SEA AKU GAK MAU!" jerit Envy mulai kacau.

Sea mengamankan Xean dibelakangnya.

"Lagipula kita gak bisa barengan lagi, lo itu anak tiri Nyokap gue, berarti kita saudara 1 ibu jadi hilangin perasaan lo sama gue!"

Envy menggeleng kuat, dia menjerit memelas di kaki Sea agar tidak dicampakan seperti ini.

Sea tau fakta itu karena saat Envy koma, bunda nya Envy berkata kalau Envy dia terima dari seorang wanita kaya raya yang tak lain adalah ibunya Sea.

Ibu Sea selingkuh dengan mantan pacarnya sampai akhirnya lahirlah Envy.

Selingkuhan Ibu Sea sendiri adalah suami dari Bunda nya Envy.

"Jaka, Ramja, tolong jauhin dia dari gue, enek ngeliat muka sok polosnya."

Jaka dan Ramja langsung melakukan apa yang Sea katakan, mereka menggeret Envy pergi dari area parkiran.

"KAMU GAK BISA LEPAS DARI AKU SEA! SELAMANYA KAMU ADALAH PUNYA AKUUU! CAMKAN ITU SEAAAAAAA!"

Semua kaget melihat segila itu Envy dan juga kaget mendengar fakta kalau Envy adalah saudara tiri Sea.

"Dia gila banget." Sea menoleh kearah Hagian yang tiba-tiba muncul disebelah kiri Sea.

Sea tersenyum tipis, dia mengelus pipi Hagian lembut "Pagi Hagian."

Hagian pun membalas senyuman Sea lalu memeluk lengan Sea manja.

"Pagi juga Seara~"

Semua sudah tau sedekat apa hubungan Sea dan Hagian, sangat lucu, TTM an gitu mereka.

"Sea ayo, Xean pegel."

Sea mengangguk, dia menggenggam tangan kiri Xean sementara Hagian memeluk lengan kiri Sea.

Mereka berjalan beriringan, sesekali menyapa siapapun yang lewat, kalau Xean mah diam aja soalnya dia lebih suka mandangi wajah cantik Sea.

Dan terpana dengan keramahan sang kembaran, begitu social butterfly sekali saudarinya ini.

"Eh, Hagian. Kamu kata Buk Sri bakalan jadi pemeran Snow White nya." semalam wali kelas Sea nge chat dan bilang kalau Hagian lah yang bakal jadi pemeran snow white nya.

Hagian tertawa seketika "Aku yang maksa, jadi Buk Sri gak bisa nolak hehehehe."

"Lo bakal cantik deh kayanya pakai wig sama kostum snow white."

"Demi dapat ciuman dari Sea, hehehe."

"Modus ihhh."

"Memang gak boleh?"

Menyadari raut muka Hagian mulai berubah, Sea buru-buru meralat dan menghiburnya, payah nih, gampang banget suasana hati Hagian berubah.

"Boleh kok, sini biar gue cium."

Hagian cerah kembali, dia memejamkan matanya lalu merasakan ada sesuatu yang basah didahinya.

"Kok di dahi?" protes Hagian.

"Ya untuk sekarang disitu ajalah."

Hagian merengut sebal, tapi tak ayal dia tersenyum bahagia.

Tak apalah, di dahi juga gak masalah hehehehe.

💫Bersambung💫

SWITCH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang