💫SeGian-25💫

20.1K 2K 117
                                    

Aku mau buat cerita baru nanti, ramekan yauw, Ketua Geng Motor yang dominan punya kepribadian ganda seorang cowok lemah submissive, dan harus berurusan sama cewek Ketua Klub Panahan yang punya kesabaran setipis kertas.

Yeeeee.

200 vote dan 70 komen.

Seara———————Hagian

Dean, pertama kali muncul saat 3 bulan sejak kasus pembullyan yang Xean terima, saat itu Xean meringkuk penuh ketakutan saat maid suruhan orang tuanya hendak meracuni Xean.

Ketakutan dan semua tekanan yang Xean terima membuat alam bawah sadarnya membentuk sosok lain yang mampu melindunginya.

Dean akan muncul saat Sea tak ada disekitarnya, usia Dean itu 23 tahun dan sifatnya sangat keras serta berdarah dingin.

Dia tak segan menghabisi siapapun yang berani mengusik Xean, Dean adalah Guardian Angel Xean, Dena ada hanya untuk melindungi Xean.

Tapi belakangan Dean mulai merasakan sesuatu saat dia muncul tapi Sea tak sadar, Dean tak mau Sea bersama siapapun.

Dean sadar kalau Sea adalah satu-satunya cahaya dihidup Xean, hanya Sea yang Xean percayai bahkan Dean saja tak bisa membuat Xean percaya padanya.

Awal kemunculan Dean, Xean sempat depresi karena menganggap dirinya semakin tidak normal, tapi untungnya Dean akan meninggalkan tulisan di surat sebelum mengembalikan kesadaran Xean.

Saat Dean keluar, Xean tak akan sadar dan Dean hanya meninggalkan sepucuk surat untuk menghibur Dean dan berkata akan selalu menjaganya.

"Sea, masih sakit?" Xean bertanya dengan cemas, Sea baru sadar dari koma sejak 3 jam yang lalu, sejak 2 minggu 6 hari sudah Sea terlelap damai.

Sea tersenyum lemah, dia mengelus pipi Xean lembut "Gue gak papa kok, cuma punggung gue sakit." bisik Sea.

"Sea selama tidur..mimpi apa?"

"Gue..denger sesuatu."

"Denger apa?"

Sea belum menjawab, dia melirik kearah Envy yang tengah membersihkan tangan kiri Sea dengan kain basah.

"Gue denger..lo berdua debatin hal sesuatu."

Baik Envy dan Xean menegang hebat, wajah mereka kaku seketika mendengar ucapan Sea, tapi raut wajah mereka segera melunak lalu tersenyum.

"Itu alam bawah sadar kamu aja kali." cetus Envy.

"Iya bener."

"Iya kali..ah..gue laper.."

"Bentar aku ambil." Xean segera beranjak dari duduknya dan berlari pelan keluar dari kamar inap Seara.

Meninggalkan Envy dan Sea berdua.

"Vy.."

"Hm?"

"Lo gak..nyembunyiin sesuatu dari gue?" tanya Sea pelan.

Gelengan Envy berikan "Gak ada kok, memang aku sembunyiin apa?"

"Kalau suatu hari..gue tau lo nyembunyiin sesuatu..jangan harap gue baik sama lo lagi."

Envy menunduk, menenangkan debar jantungnya yang penuh ketakutan, lalu mendongak dan memberikan senyum manis.

"Tenang aja, you can trust me Sea."

Sea mengangguk, semoga saja feeling Sea salah.

....

PRANG!

Jovan berlari ke lantai 2 dimana kamar isolasi tempat Hagian dikurung, dia harus memeriksa apa lagi yang anaknya lakukan.

"HAHAHAHAHHAHAHAH! HAHAHAHAHAHAHAHAH SEAAAAA HAHAHAHAHAHAHAHHAHA!"

Hagian mencorat-coret dinding kamarnya dengan gambar wajah Sea, kamarnya kotor dan keadaan Hagian berantakan.

Jovan mendapat kabar kalau Hanif mengalami gangguan kejiwaan dan hampir bunuh diri, sementara Kely sudah mati setelah diracuni orang suruhan orang tua Hanif.

Dan Hagian, menderita penyakit mental yang Jovan sendiri tak mampu menyebutkannya.

Terlalu menyakitkan hati Jovan.

"Nak..kamu gak papa?"

Tawa riang Hagian berhenti, lalu diganti dengan tangisan lirih nan pilu.

"Hiks..Sea papi..Hagian mau Sea..huaaa..Seaaa..hiks..huhuuu Seaaaaaaaa!"

Jovan belum memberikan kabar kalau Sea masuk rumah sakit akibat kekerasan dari orang tuanya, Jovan tak mau membuat Hagian makin stress.

"Iya nak, nanti Papi bawa Sea kesini."

"Bener kan Papi?"

"Iya nak, kamu jangan pegang benda tajam ya."

"Okey Papi~"

Jovan menggigit bibir bawahnya, menahan isakan yang mungkin saja bisa Hagian dengar, Jovan tak sanggup melihat keadaan Hagian.

Hagian adalah anak kesayangan Jovan, sebagai anak tengah, Hagian butuh perhatian lebih dari orang tuanya.

Agar dia tak iri pada Kaila ataupun Zevian, dan karena perasaan Hagian lebih lembut dari dua saudaranya.

Hagian sangat perasa, dan itu membuatnya kacau disaat Sea berkata kalau Sea membenci Hagian.

Sangat, memilukan.

💫Bersambung💫

SWITCH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang