💫SeGian-02💫

36K 3.9K 148
                                    

Ayo vote kalau gabisa komen.

210 vote dan 75 komen kuy.

Seara-Hagian

SMA Laktrasa adalah sekolah dengan tingkat gedung mencapai 6 lantai, lantai 6 adalah lantainya anak kelas 12 IPA, lantai 5 adalah lantai anak kelas 12 IPS.

Lantai 4 adalah lantai anak 11 IPA sementara lantai 3 adalah lantai anak 11 IPS.

Untuk lantai 2 adalah lantai anak 10 IPA dan IPS, dan lantai 1 ada ruang guru, perpus, kantin, kamar mandi, lab, lapangan outdoor dan indoor.

SMA Laktrasa didominasi banyaknya siswa, perbandingan siswa dengan siswi adalah 8 banding 2, 8 untuk siswa dan 2 untuk siswi.

Maka tak jarang disini banyak siswi yang punya pacar lebih dari 1, dan ada juga kasus siswa yang belok karena sedikitpun siswi disana.

Seara menatap jelas pemandangan dihari pertama dia sekolah, tadi Seara masuk 11 IPS 2.

Di kelas itu ada beberapa kandidat yang bisa menjadi pelaku dari pelecehan Xean, Seara sengaja masuk ke kelas itu.

Saat ini Seara ada di kantin, belum ada tanda-tanda yang aneh saat dia di kelas tadi.

Dan kelas 11 IPS 2 terdiri dari 28 siswa dan 3 siswi.

Seara gak dihitung untuk sementara waktu.

Dan tadi Seara duduk dengan siswa pendek berwajah manis, namanya Envy Haningga, dia ramah dan terlihat begitu lembut.

"Sea, kamu mau makan apa? Aku traktir deh karena kamu anak baru."

Seara tersenyum tipis, senyuman yang mampu membuat beberapa siswi di kantin memekik histeris.

Kabar tentang murid baru yang memiliki wajah cantik sudah tersebar ke penjuru Laktrasa, tak heran banyak yang ingin melihatnya.

"Apa aja Vy, makasih ya."

Envy mengangguk riang, dia senang akhirnya ada yang mau duduk disebelahnya setelah 1 tahun sekolah di Laktrasa.

Bukan apa, banyak rumor buruk yang tersebar di sekolah, mengatakan kalau Envy adalah gigolo yang sering mengangkang untuk para guru wanita di Laktrasa.

Rumor seperti itu hal lumrah di Laktrasa, hanya karena wajah Envy begitu manis dan dia memiliki sifat lemah lembut, membuatnya dibenci beberapa siswi.

Sehingga, tak jarang Envy dijadikan object bully an benerapa siswa dan siswi.

Kini sudah ada Sea, jadi Envy gak perlu takut lagi.

Saat Seara lagi asik membalas chat dari Debar, sebuah tendangan mendarat dipunggungnya sampai dada Sea terbentur meja.

"Aw!"

Suasan kantin mendadak ricuh, Seara segera bangkit dan mengelus dadanya, sakit bro, dada Seara bisa dikatakan besar dan harus dililit kain agar tak menonjol.

Tadi kepentok meja, rasanya nyes banget.

Seara memicing tajam saat melihat siswa tinggi yang terlihat brandal tengah berdiri didepannya.

Tinggi Seara hanya sebatas hidung siswa itu, tatapan mata siswa bername tag Hagian Dameswara itu begitu menjengkelkan.

Seragam Hagian begitu berantakan, tak dikancing, 4 tindik ditelinga kiri nya, rambut coklat gelap yang berantakan.

"Lo ada masalah apa sama gue?" tanya Seara datar.

Beruntung suara Seara itu tak selembut perempuan pada umumnya, tapi juga tak berat seperti laki-laki.

Hagian tersenyum miring "Lo cantik sih untuk seukuran laki-laki, uke lo ya?"

Gue femdom anying.

Ingin sekali Seara teriakan kata-kata diatas, tapi dia tahan.

"Sorry, gue normal."

"Bagus kalau normal, berarti lo bisa gue hajar."

"Alasan lo hajar gue karena apa hah!?"

Hagian mengedikan bahunya tak acuh.

"Gak ada, cuma gue gak suka sama cowok yang mukanya cantik kaya lo dan temen lo tadi."

"Hah? Aneh lo, muka-muka gue kenapa lo yang gak suka!"

"Ya pokoknya gue gak suka!"

Buagh!

Seara terjerembab setelah mendapat tinjuan diwajahnya, tak tinggal diam, dia langsung bangkit dan membalas pukulan Gian.

Dan mereka terlibat perkelahian sampai akhirnya guru BK melerai keduanya.

Dan sudah Seara tetapkan, Hagian harus masuk catatan hitamnya, orang yang wajib Seara jauhi karena dia hanya akan menghambat pencarian Seara.

Yang melapor pada guru BK adalah Envy, tadi dia panik dan langsung berlari ke BK.

....

Xean menegang saat melihat Seara masuk ke kamarnya dengan keadaan penuh luka dan memar, remaja itu langsung menangis tak karuan.

"Sea kenapaaa hiks..siapa yang pukul Sea? Hiks..huhuu sakit? Mau Xean obatin?"

Seara terkekeh pelan, dia meletakan nampan berisi makan siang untuk Xean lalu duduk didepan remaja itu.

"Gak papa, tadi dipukul sama orang gila."

"Sakit gak?"

"Enggak kok, Sea kan kuat."

Xean menunduk, menangis karena dia tak bisa melindungi saudarinya sendiri.

"Udah gausah nangis, sekarang makan, terus mandi. Lalu belajar, oke?"

"Heem..oke.."

Seara tersenyum senang saat Xean mulai memakan makanannya, kakinya sudah tak dirantai karena Seara membuka kunci rantainya.

Orang tuanya sudah tak perduli pada Xean, apapun yang terjadi pada Xean sudah bukan urusan mereka.

Jadi biar Seara saja yang mengurus dan menyiapkan semua keperluan Xean.

"Nanti sore kita ke Psikiater, Xean harus berobat."

"Xean gak gila..hiks.."

"Memang gak gila, tapi Xean mau sehat kan? Makannya nanti pergi sama Seara, oke?"

"Kita sekalian main yah.."

"Iya Xean, kita bakal main juga, Xean mau kemana?"

"Mau mandi bola hehehe.."

"Ulu-ulu lucunya adek Sea ini, oke nanti kita mandi bola ya."

Xean mengangguk penuh kebahagiaan, hanya Seara saja yang mengerti dirinya, dan Xean hanya butuh Seara dihidupnya.

💫Bersambung💫

SWITCH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang