💫SeGian-31💫

17.2K 1.7K 138
                                    

Ayo vote kalau gak bisa komen, minimal vote ya teman🏃.

200 vote dan 70 komen, ya aku up karena komen dah jebol.

Seara-Hagian

Sejak saat itu Envy tak pernah kelihatan lagi, katanya sih dia masuk RSJR dan Handiz masuk penjara.

Sebab Dean menghubungi polisi untuk menggerebek rumah bordil ilegal milik keluarga Handiz itu.

Hari-hari Sea sudah mulai tenang, hari ini adalah hari ke 3 bazar sekolah termasuk hari latihan untuk Drama lusa nanti.

Kelas Sea sudah sibuk pergi ke ruang Theater, dengan segala properti dan pernak-pernik lainnya.

"Pangeran cantik gue, ya ampun akhirnya gue bisa ngeliat Pangeran cantik gue dalam balutan baju Pangeran." itu Jevno, Bendahara kelas.

Cowok yang suka manggil Sea dengan sebutan Pangeran cantik gue.

Sea terkekeh pelan, dia juga sudah memakai kostum untuk drama nanti, baju pangeran berwarna hitam kebiruan.

Karena sekarang rambut Sea sudah kembali dipotong pendek jadi dia gak perlu pakai wig.

"Sea! Heh Jevno! Jauh-jauh dari Sea!"

Semua menoleh ke sumber suara, disana mereka melihat Hagian berlari kecil kearah Sea, dia sudah memakai gaun Snow white dengan wig rambut panjang berwarna hitam, lengkap dengan bando pita merahnya.

Sea sampai tak mengenali Hagian saking cantiknya.

"Lo siapa?" tanya Sea seraya mundur beberapa langkah begitu Hagian hendak memeluknya.

Hagian terdiam, kemudian menunduk menatap gaunnya lalu mendongak lagi.

"Kamu gak kenal sama aku?" tanya nya dengan suara yang bergetar menahan tangis.

Sea melotot kaget, dia baru menyadari kalau itu Hagian dari tatapan matanya, seperti kelinci kecil.

"Ya ampun Gian, lo cantik banget."

Hagian mengerucutkan bibirnya, dia melengos dengan tangan yang terlipat di dada, merajuk dia tuh.

"Aku udah capek-capek dandan, kamu nya gak kenal aku, kamu kok gitu sih?"

Sebelum ucapan Hagian melantur kemana-mana, Sea langsung memeluknya erat.

"Maaf yaa, gue pangling soalnya."

"Huh, iya gak papa, btw kamu kok makin tinggi sih?"

Perasaan awal mereka bertemu 6 bulan lalu itu, tinggi Sea masih sebatas hidung Hagian, eh sekarang malah sepantaran.

"Faktor keturunan kali, lo udah hapal skrip?"

"Gak penting, yang penting nanti dicium kamu~" ujarnya mesra seraya merangkul leher Sea dengan manjanya.

Sea hanya tertawa sambil memeluk pinggang Hagian pelan, lucu banget sih ni anak.

"SEA! XEAN BERANTEM DI STAND KELASNYA!"

Sea langsung melepas rangkulannya dipinggang Hagian dan berlari keluar ruang Theater, gawat, kenapa lagi adiknya itu.

Hagian turut berlari menyusul Sea, tanpa perduli penampilannya yang masih berbalut gaun Snow White.

"Sea tunggu ih!"

Sea berdecak kesal, dia berhenti lalu menghampiri Hagian, menggenggam tangannya dan kembali berlari.

Di sepanjang koridor banyak yang melihat mereka, ada yang tertawa dan ada yang takjub.

Sesampainya di stand anak kelas 10, Sea melepas genggamannya di tangan Hagian lalu menerobos masuk ke kerumunan.

"Xean udah!" Sea menarik Xean yang saat itu sudah menghajar siswa kelas 12 sampai babak belur.

Deru napas Xean begitu kuat, matanya sudah bercucuran air mata ditambah wajahnya lebam.

"Anjir Sea ganteng banget."

"Ya Allah Hagian? Gila cantik banget dia, cocok sama Sea ih."

"Ya ampun Couple gue berlayar nih ceritanya."

Sea menarik Xean untuk pergi ke taman belakang, dia harus mengintrogasi Xean.

"Woy Gian,"

Hagian menoleh kearah suara, ternyata Jaka, Ramja dan Verli berjalan menghampirinya.

Mereka bertiga tertawa keras melihat keadaan Hagian "Ya Allah Gian..hahahahaha."

Hagian mendecih malas "Bacot, gue mau nyusul Sea dulu."

"Ikuuut!"

Sementara di taman belakang, Sea mendudukan Xean di kursi taman dan dia berdiri didepan Xean, menanti penjelasan.

"Kenapa lo berantem kaya gitu?"

Xean menunduk dalam, dia memilin ujung seragamnya yang sudah kotor.

"Dia punya foto Sea..dia punya foto Sea waktu Sea lagi mandi..jadi Xean tau dan minta dia buat hapus tapi dia nolak..hiks..terus Xean pukul dia."

Sea menghela napas panjang, sepertinya ini ulah Envy, karena kata Verli, Envy itu bisa ngehack kamera manapun dan memiliki banyak foto Seara.

Hal itu didapat setelah mereka membawa Envy di hari Sea memutuskan pertemanan mereka.

"Lain kali gak perlu kaya gitu, biar jadi urusan gue aja."

"Tapi aku kan mau berguna buat kamu..hiks..aku saudara yang gak berguna huhuuu."

Sea memeluk Xean erat lalu menenangkannya "Lo bahagia aja udah cukup buat gue, udah ya lain kali lapor aja sama gue biar gue yang urus."

Anggukan Xean berikan, dia membalas pelukan Sea dan memejamkan matanya, dia sayang sekali dengan Sea.

Xean hanya mau Sea tak lagi punya masalah dan bersekolah dengan nyaman.

"Udah, ayo gue anter ke UKS."

"Gendong~"

Sea tertawa pelan, dia akan menuruti apapun permintaan Xean, apapun itu.

💫Bersambung💫

SWITCH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang