PROLOG

8.7K 189 3
                                    

welcome! (つ´・◡・)つ ∘˚˳°

karya kedua akuu, i hope u like🌷

karya kedua akuu, i hope u like🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenzo berangkat dulu." Pamit seorang pemuda berwajah datar kepada kedua orangtuanya.

Kenzo Antaleo, itulah nama pemuda yang memiliki paras tampan tapi berwajah datar tersebut.

"Kenzi juga berangkat dulu ya Mom Dad."

Kalau yang satu ini bernama Kenzi Antaleo, pemuda yang sama-sama berparas tampan itu adalah kembaran dari seorang Kenzo.

Mereka kembar identik. Tapi walaupun seperti itu tetap ada perbedaan pada keduanya. Perbedaan itu dapat kita liat dari sifat mereka.

Kalau Kenzo anaknya sangat irit bicara dan minim ekspresi, berbeda dengan Kenzi yang kebalikan dari Kenzo.

Mungkin nanti kita akan melihat perbedaan-perbedaan lain di antara mereka.

"Be  careful, Son." Sahut Leo. Ayah dari si kembar.

Kenzo dan Kenzi langsung mengangguk. "Thanks, Dad." Ujar mereka kompak.

Setelah itu mereka berdua berjalan kearah sang Ibu yang saat ini sedang menatap mereka dengan senyuman dan tatapan yang lembut.

Cup!

"Kenzo berangkat sekolah dulu ya, Mom." Kenzo berucap setelah mengecup singkat pipi sang Ibu.

Kini giliran Kenzi yang mengecup pipi sang Ibu dengan cengiran khasnya. "Kenzi juga."

Kezia Antaleo, tersenyum lembut mendapatkan perlakuan manis dari kedua putranya.

"Hati-hati ya, jangan buat masalah oke? Harus jadi anak baik di sekolah." Pesannya sembari mengecup pucuk kepala putranya masing-masing.

"Kita kan baru masuk SMA Mom, jadi kita lagi nakal-nakalnya." Sahut Kenzi.

Kening Kezia mengerut mendengar itu. "Kata siapa itu?"

"Kata Daddy." Sahut Kenzo dan Kenzi kompak.

Mendengar itu, Kezia langsung menatap sang suami dengan tatapan membunuh. "Mas?!"

Leo hanya mengangkat bahunya tak acuh. "Bukannya seperti itu? Dulu waktu aku SMA juga nakal, Zia."

"Ya itu kan kamu, anak kita jangan sampe gitu!" Kezia menyahut dengan kesal.

Melihat itu Leo hanya bisa menggelengkan kepalanya kecil. Lalu tatapannya beralih pada kedua putranya.

"Sana berangkat, sudah hampir pukul tujuh."
Kenzo dan Kenzi mengangguk mendengar ucapan sang Ayah.

"Ingat ucapan Mommy! Jangan nakal, boy." Ujar Kezia sedikit berteriak pada kedua putranya yang mulai menjauhi ruang makan.

"Ga janji!"

KENZO | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang