Kalau ada typo kalian bisa tandain.
Saat ini suasana kantin sedang ramai, hampir semua siswa tak dapat tempat duduk. Sama halnya dengan veena dkk.
"Kita harus gimana?" tanya Belva , membuat Embun menoleh lalu tatapannya menuju bangku kosong yang berada di pojok belakang Belva
"Ayo. Disitu kosong" ajak Embun menarik tangan Belva dan Veena.
Mereka duduk lalu saling melirik seolah sedang bertanya siapa yang akan pergi ke warung kantin, "oke deh gue" pasrah Embun
Senyuman Belva merekah, "Kayak biasanya aja deh biar ngga ribet" kata Belva , Embun mengangguk sebagai jawaban
"By the way, gue mau curhat sama lo" Veena mengernyit, tumben kalau curhat ngomong dulu biasanya mah Belva kalo curhat tinggal curhat, klo gini nih berarti penting banget
"Soal apa" tanya Veena penasaran
"Januar" kening Veena dibuat semakin berkerut, dia mulai berfikir. Sepertinya dia pernah mendengar nama itu
"Temennya Jauza. Tau ngga" Veena paham lalu mengangguk
"Emang kenapa sama Januar?"
"Gue pacaran sama dia" ucap Belva tenang sambil bermain hp
Sementara Veena terkejut mendengar penuturan Belva, saat ingin menjawab suara Embun terdengar
"Demi apa?? Serius, kapan?!" heboh Embun dengan membawa nampan yang berisikan makanan mereka
"Satu bulan yang lalu"
"Kenapa baru ngomong?" tanyanya
"Karna gue baru pingin ngomong sekarang" jawab Belva
"Jujurly gue syok" kata Embun
"Iya, gue juga. Tapi kalo gue ga terlalu seheboh Embun sih" kata Veena melirik Embun
"Astaga. Gue ada salah apa sih vee. Ngomong sini sama gue" ucap Embun dramatis
"Lebay lo. Mending makan" potong Belva
Mereka makan dengan khidmat sebelum suara heboh yang datang membuat atensi mereka teralihkan kepada gerumbulan cowo yang saat ini berada di depan pintu kantin.
"Tumben mereka ke kantin. Lengkap lagi, biasanya cuman ada Januar sama Javier doang" kata Embun
"Jangan jangan ini gara gara soal ruangan yang ada di rooftop itu" lanjutnya lirih
"Meskipun gue pacarnya Januar. Gue tetap aja takut, apalagi sama Jauza" kata Belva dengan memakan makanannya sambil mata yang masih menatap mereka
"Gue rasa mereka ke arah kita deh" Veena menoleh ke arah teman temannya
"Gue harap, masalahnya berakhir sampai sini aja" lanjut Veena
Jantungnya mulai berdegup dengan kencang saat melihat Jauza yang menjulang tinggi di hadapannya
"Kita ketemu lagi" kata Jauza dengan seringai tipis yang membuat Veena menelan ludahnya kasar.
Hai, hai, hai.
Siang
Kemarin malam minggu kalian ngapain aja?
Kalau yang ada pacar pasti keluar sama pacarnya, lah kalo kamu yang jomblo ngapain aja?Jangan lupa vote dan komen.
JAUZA
KAMU SEDANG MEMBACA
JAUZA END
Fanfiction(CERITA INI DIBUAT UNTUK DIBACA BUKAN BUAT DI LIHAT LALU DI SALIN KEMBALI) Hanya sekedar cerita biasa tentang kepercayaan. Selesai revisi, alur cerita dirubah sepenuhnya. Baca aja dulu, siapa tau suka. Sebelum baca jgn lpa buat follow dan vote