"Sumpah. Gedeg banget gue sama tuh nenek lampir. Ngeselin banget" ucap perempuan itu dengan kesal , sementara temannya hanya saling pandang dan membiarkan sahabatnya itu mengoceh
"udah cape gue. Ke rooftop ajalah" ajak Embun dan disetujui oleh kedua temannya
"untung nih anak selesai ngocehnya" batin Belva dan Veena
baru saja Belva dan Veena bernafas lega karena Embun tak lagi marah marah, eh ternyata lanjut lagi marahnya cuman gara gara ga sengaja ke senggol sama cewe, padahal udah minta maaf juga tuh anak masih aja ngomel
"Lo tuh kalo jalan liat liat dong" ketusnya
"Iya kak maaf, saya ngga lihat" jawab adik kelas itu dengan sabar
"Lo ga lihat? Ya ampun gue emangnya kecil ya, sampe lo ga liat!"
"Maaf kak"
Karena lelah menghadapi Embun, Belva pun angkat bicara
"Udahlah lo tuh, dia itu udah minta maaf. Ga usah emosian, ntar cepet tua lo" kata Belva lalu Embun menghembuskan nafasnya dan pergi meninggalkan mereka
"Maafin temen gue ya, lagi stres soalnya" ucap Veena merasa tak enak hati karena perlakuan sahabatnya
"Gapapa kak. Aku juga salah soalnya ngga lihat kak Embun di depan" jawabnya dengan ramah
"Iya ngga papa, lain kali hati hati. Btw buruan lari, bentar lagi bel masuk bunyi" lalu gadis itu segera lari meninggalkan mereka.
"Temen lo emang ada ada aja va" heran Veena
"Mangkanya heran gue kok bisa gue temenan sama dia, untung sayang kalo ga udah gua buang ke rawa rawa" timpal Belva membuat Veena terkekeh.
•••••••••••••••••••
Embun menunggu Belva dan juga Veena di depan pintu rooftop, inginnya dia masuk duluan, tapi tiba tiba dia mendengar suara orang tertawa membuat bulu kuduk Embun merinding dan alhasil menunggu Belva dan Veena datang.
Saat di tangga terakhir Belva dan Veena mendapati Embun yang sedang menggigit jari, karena penasaran Veena pun menepuk pundak Embun
"Embun" panggilnya
"Puji tuhan. Tolong Embun tuhan!" ucap Embun dan menutup mukanya membuat Belva dan Veena saling bertatapan lalu tertawa kencang
"Hahahaha" tawa kedua gadis itu membuat Embun yang menutup mukanya lantas melihat dan ternyata ada Belva dan Veena disana
"Sialan gue kira kalian setan"
"Komuk lo lucu anjr. Ahahaha" tawa Belva
"Lagian lo kenapa sih ga masuk aja duluan, kalo ketahuan guru gimana" kekeh Veena
"T-tadi g-gue denger suara ketawa dari dalem, gue takut . Mangkanya gue tunggu kalian aja disini" ucap Embun gugup
"Ga ada apa apa Embun. Masa iya pagi pagi ada setan, ngaco lo" ucap Veena
Veena lalu memegang gagang kunci, lalu saat ingin membukanya terdengar suara tawa dari rooftop
Ahahahha
Belva yang tadinya berani kini takut dan Embun sekarang sudah bersembunyi di belakang Veena.
"Kok gue jadi merinding yaa" ucap Veena menggosok gosok lengannya
"Aduh gue takut nih. Plis gue kalo ngompol disini ga lucu" sahut Embun
"Mungkin itu cuman anak iseng Vee. Buka aja" suruh Belva
Veena pun membukanya dan ternyata....
Ceklek
Hi jangan lupa vote, komen, dan follow.
JAUZA.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAUZA END
Fanfiction(CERITA INI DIBUAT UNTUK DIBACA BUKAN BUAT DI LIHAT LALU DI SALIN KEMBALI) Hanya sekedar cerita biasa tentang kepercayaan. Selesai revisi, alur cerita dirubah sepenuhnya. Baca aja dulu, siapa tau suka. Sebelum baca jgn lpa buat follow dan vote