Sinar matahari memaksa masuk ke kamar Veena, badannya mulai terasa hangat ketika sinar matahari itu mengenai punggungnya
Matanya perlahan terbuka, dia tak melihat apapun. Kosong. Tak ada Jauza di sampingnya
Veena memijat keningnya, huh! Sepertinya kemarin ia bermimpi tidur di pelukan Jauza . Tapi pelukan itu terasa nyata dan terasa sangat hangat
Tangannya mulai menggerayangi meja disebelahnya, dan ia menemukannya!
Veena membuka ponselnya, banyak sekali telfon dan chat dari Laili. Veena membuka roomchat mereka , dan kembali menelfonnya. Tak lama sambungan telfonnya terhubung
Trilili
02.00Halo kenapa Li?
Bisa-bisanya Lo tanya kenapa?!
Kenapa sih? Gue baru bangun tidur
Oke oke. Lo gapapa?
Gue baik-baik aja
Kenapa emang?Bunda bilang kemarin Jauza mampir ke rumah
Ya gue kaget dong
Habis kemana aja tu anak!
Muncul tiba-tiba
Mana dia nginep lagi!
Seneng Lo Vee diginiin?
Diginiin gimana maksud Lo?
Vee. Meskipun gue balik ke Bandung gue tetep pantau Lo
Gue tau ya kalau Lo habis lihat Jauza berduaan lagi sama cewe.
Jangan diem aja Vee!
Gimana kalau Lo cuma di jadiin tempat bosen buat dia?!
Pertanyaan akhir Laili benar-benar membuat Veena berfikir
Matanya menatap langit-langit kamar, kepalanya mulai pening memikirkan semua ini. Apa mungkin yang dikatakan Laili benar
Apa dia hanya dijadikan sebagai tempatnya saat bosan saja?
Tapi Jauza bukan seperti itu, dia percaya bahwa Jauza tak mungkin melakukan itu , ia sangat yakin ada hal yang membuat Jauza melakukannya. Veena sudah mengenal Jauza cukup lama, jadi Veena sangat yakin Jauza tak mungkin melakukan hal itu.
Tangannya ia taruh diatas kepala, lalu matanya mulai memejam. Telinganya seolah tuli, tak mendengarkan Laili yang disana sedang marah-marah karna tak ada jawaban apapun darinya
Ia harus bertemu dengan Jauza secepatnya! Jika memang dirinya hanya dijadikan tempat bosan maka dengan berat hati Veena yang akan meninggalkannya , entah dirinya sanggup atau tidak melakukannya.
━━━━━━━━━━━━━━
Suara petir yang bergemuruh dengan derasnya hujan tak membuat tekat Veena pudar. Ia benar-benar harus bertemu dengan Jauza malam ini, tak peduli apa yang akan terjadi nanti
Tapi, Veena masih memiliki rasa ragu dan takut. Ia tetap berada di dalam mobilnya , matanya terus menatap pintu itu dengan gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAUZA END
Fiksi Penggemar(CERITA INI DIBUAT UNTUK DIBACA BUKAN BUAT DI LIHAT LALU DI SALIN KEMBALI) Hanya sekedar cerita biasa tentang kepercayaan. Selesai revisi, alur cerita dirubah sepenuhnya. Baca aja dulu, siapa tau suka. Sebelum baca jgn lpa buat follow dan vote