Setelah acara makan malam kemarin Jauza tampak diam, bukan cuek. Hanya saja Veena merasakan bahwa ada sesuatu pada Jauza
Mereka tetap pulang bersama dengan Jauza yang mengambil alih mobil Veena, Jauza juga tetap merespon semua perkataannya, bahkan candaan yang dilontarkan Laili tetap Jauza respon
Entah Jauza terasa atau tidak , kemarin dia sempat memfoto Jauza secara diam diam
Tapi tetap saja, ada rasa tak enak di hatinya, entah rasa apa itu.
Bahkan sampai saat ini rasa itu tetap ada, padahal pagi ini mereka berangkat sekolah bersama
Jauza memang sempat bicara kepada Veena, namun tak berlangsung lama. Huh! Apa ini hanya perasaan Veena saja?
Sesampainya di sekolah, Jauza turun terlebih dahulu lalu memutari setengah mobil dan membukakan pintu untuk Veena
Veena keluar dengan tangan yang menggenggam erat tangan Jauza posesif, dia tak suka ketika melihat para perempuan menatap Jauza secara terang terangan
Mereka berjalan beriringan tanpa memperdulikan tatapan sekitar, yah meskipun bisik bisik mulai terdengar
"Mereka pacaran?"
"Kelihatannya sih iya"
"Tapi ga mungkin, kak Jauza kan anti banget sama cewe"
"Jauza aku padamu!!"
"Kak Jauza sama aku mau ga?!"
"Lo liat deh sebelahnya. Saingan lo berat bre"
Perkataan mereka seolah hanya dianggap angin lalu oleh Jauza dan Veena, tetapi meski begitu Veena terkadang kesal karena mereka terang-terangan menyatakan perasaannya kepada Jauza
Ingin sekali Veena berbalik lalu mengatakan bahwa, JAUZA ITU PACAR GUE!!.
Jauza mengantarkan Veena hingga di depan kelasnya, "Kamu masuk. Jangan bolos" ucap Veena
Jauza mengangguk, "Iya. Kamu semangat belajarnya sayang" lembut Jauza dengan satu tangan yang entah kapan sudah nangkring di kepala Veena
"Iya za. Udah sana pergi" usir Veena dengan kekehan di akhir ucapan nya
"Iya-iya aku ke kelas. Jangan kangen" kata Jauza dengan mengacak rambut Veena
"Berantakan tau" kesalnya dengan membenarkan rambutnya
Jauza terkekeh lalu meninggalkan Veena, sebelum itu dia sempat memberikan kiss bye kepada Veena. Veena membalasnya, dan ternyata cara itu ampuh untuk melihat telinga Jauza yang mulai kemerahan.
•>•>•>•>•>•>•>•
Bel istirahat berbunyi, para murid berbondong-bondong menuju kantin untuk memberi makan cacing-cacing di perut mereka.
Veena dkk seharusnya saat ini juga berada di kantin. Tapi karna menemani Embun yang berada di toilet alhasil mereka menunggunya sampai selesai
"Woi Embun. Lama banget sih! Lo ngapain aja di dalem" teriak Belva menggedor pintu kamar mandi dengan cukup keras
Embun keluar dari kamar mandi dengam wajah leganya dan menatap Belva sengit "Lo kalo marah-marah terus ntar cepet tua loh!"
"Udah-udah. Ayo keluar, gue udah laper nih" Veena berjalan duluan dan diikuti mereka berdua yang masih saja debat
Mereka berjalan menuju kantin. Kantin terlihat ramai, Belva segera berlari ketika menemukan kursi yang kosong. Belva melambaikan tangannya menyuruh Embun dan Veena segera kemari
"Keren kan gue bisa langsung dapetin tempat duduk" bangganya
Embun bertepuk tangan, "Wah iya Belva keren banget!! Sayang deh" ucapnya melebih lebihkan
Veena terkekeh lalu duduk dihadapan mereka, "Mau makan apa?" tanyanya
Embun nampak berfikir, matanya terus menyusuri stand stand makanan. "Gue bakso aja deh"
"Yaudah gue juga bakso" ikut Veena
Belva mengangguk, "Oke gue juga bakso. Karna mood gue hari ini lagi baik jadi gue aja yang pesan" ucapnya lalu segera pergi menuju stand bakso
"Tumben banget tuh bocah. Curiga gue Vee, pasti ada maunya nanti dia" Embun terus menatap Belva, karna ia sangat yakin bahwa Belva tak mungkin mau melakukan sesuatu jika tak ada imbalan baginya
Veena tertawa pelan, lalu membuka handphone nya. Ia berniat memposting hasil fotonya kemarin
Loveen_
Disukai oleh Jauzarel dan 40.150 lainnnya Loveen_ ganteng banget sayang kalo di anggurin.
Lihat semua 459 komentar
Mbun ari Masya Allah tabarakallah
Depo ganteng gantengan juga gue neng. Kiw neng Veena mau ga sama aa
Aldeleva membalas komentar @Depo ganteng Apasih lo tai kucing! Ngikut aja
Depo ganteng membalas komentar @Aldeleva Ganggu aja Lo!!Veena tertawa melihat komentar Javier dan Belva, kedua orang ini selalu tak bisa akur.
maaf lama uptade.
JAUZA.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAUZA END
Fanfiction(CERITA INI DIBUAT UNTUK DIBACA BUKAN BUAT DI LIHAT LALU DI SALIN KEMBALI) Hanya sekedar cerita biasa tentang kepercayaan. Selesai revisi, alur cerita dirubah sepenuhnya. Baca aja dulu, siapa tau suka. Sebelum baca jgn lpa buat follow dan vote