8

236 41 2
                                    

Veena dan Laili pulang jalan kaki meskipun Jauza sudah menawarinya tumpangan, tapi Veena ingin berjalan saja. Dan ya, Jauza tak mampu menolak permintaan pacar nya meskipun ada rasa khawatir di dalam dirinya.

Veena yang sedang sibuk menatap bawah dan bersenandung dengan menendang botol minum kecil itu terheran ketika menyadari Laili di sampingnya, ia menoleh kebelakang dan mendapati wajah Laili yang sedang panik.

"Kenapa?" tanya Veena

"Itu tetangga baru lo!. Pingsan!!" teriak Laili di akhir ucapannya

Veena terkejut lalu melihat ke depan dan benar tetangga barunya yang seorang wanita paruh baya tergeletak di luar pagar rumah wanita paruh baya.

Veena mengenalinya karena beberapa hari yang lalu wanita paruh baya itu memberinya sebuah bingkisan kue sebagai tanda kenal.

•••••

"Aduh, gimana nih Vee" panik Laili

Veena mengatur nafasnya,"Lo tenang aja. Sekarang Lo pulang, di kamar gue ada minyak kayu putih tolong ambilin" Laili menuruti perkataan Veena

Setelah lumayan lama, Laili akhirnya kembali dengan membawa minyak kayu putih

"Gila. Capek banget" kata Laili berusaha menetralkan nafasnya

"Makasih" jawab Veena lalu memberi aroma kayu putih kepada wanita paruh baya tersebut

Mata Ibu mulai terbuka, beliau ingin duduk dan dibantu Veena

"Kalian siapa??" tanya Ibu

"Ibu lupa sama saya? Saya yang kemarin Ibu kasih bingkisan kue. Oh, ya Bu kenalin ini saudara saya Laili. Kita tetanggaan bu" kata Veena ramah

"Oh iya saya lupa. Saya Melati. Kamu bisa panggil saya Bu Mel" balasnya dengan senyum

"Iya Bu Mel. Oh ya Bu, Kita tadi lihat ibu pingsan di depan gerbang rumah. Jadi kita bawa Ibu kesini. Kondisi ibu sekarang gapapa?" Tanya Laili khawatir

"Saya baik baik saja. Terima kasih ya nak Veena nak Laili sudah membantu saya" kata ibu Melati

"Iya Ibu, sama sama. Syukurlah kalo Ibu ngga papa"

Suara ketukan pintu terdengar membuat Veena dan Laili bertatapan, itu tak mungkin Jauza kan? Veena ingat Jauza mengatakan bahwa ingin pergi menemui teman temannya.

Tok tok

"Assalamualaikum bunda. Aland pulang" ucap seseorang yang tiba tiba masuk

Aland galandra. Anak tunggal dari ibu Melati. Aland merupakan santri lulusan pondok pesantren, dia pindahan dari Jogja. Dia pindah dikarenakan ibunya, ibu Melati mengidap penyakit asma. Dan ibu Melati melakukan perawatan di salah satu rumah sakit cukup elit di Jakarta.
Aland belum sadar dengan kehadiran Veena dan Laili. Aland menghampiri bu Melati lalu duduk di sebelahnya.

Saat menoleh Aland begitu terkejut saat melihat ada dua perempuan yang saat ini menatapnya dengan, ya gitu.

"Astagfirullah, maaf saya ngga lihat kalian" kata Aland menurunkan pandangannya

"Dia anak Ibu. Namanya, Aland" jelas bu Melati. Veena hanya mengangguk

Veena masih saja menatapnya, membuat Aland sedari tadi berdzikir di dalam hati. Veena merasa aneh dengan kelakuan Aland, dia sejelek itukah sampai Aland saja tak menatapnya?

"Bu. Kenapa dia lihat bawah terus? Emang Veena jelek ya? Veena bau ya?" bisik Veena, membuat Ibu Melati tersenyum. Meskipun dia berbisik tapi suaranya itu loh keras jadi tentu saja Aland mendengar.

Saat bu Melati ingin menjawab, ternyata Aland sudah menjawabnya terlebih dahulu

"Maafkan saya. Dalam Islam, umat muslim dianjurkan untuk selalu menjaga perkataan, pendangan, dan perilaku saat berbicara dengan lawan jenis" perkataan Aland mampu membuat Veena tersentuh.

Bu Melati tersenyum mendengar jawaban anaknya, "Oh gitu. Maaf aku ngga tau" kata Veena

Pundak Veena di tepuk, ia menoleh dan melihat Laili

"Ayo pulang, gue laper" ucap Laili sambil mengelus perutnya

Veena mengangguk, "Ayo, bentar pamitan dulu" dan dijawab anggukan Laili

"Bu, Veena sama Laili balik dulu ya. Kapan kapan Veena sama Laili kesini lagi" kata Veena ramah

"Iya nak, makasih yah udah bantuin Ibu" jawab ibu Melati

"Iya bu, santai aja. Sesama umat muslim harus saling tolong menolong, benar kan Aland?" Aland yang namanya disebut hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban

Laili melirik Veena kesal, bisa bisa nya dia cari perhatian padahal ada Ibunya di depannya, Laili tak habis pikir dengan saudaranya ini

"Veena pulang dulu ya Bu, Land. Assalamualaikum" pamit Veena dan Laili mencium telapak tangan bu Melati

"Waalaikumsalam" jawab Aland dan ibu

Setelah kepergian Veena dan Laili, Aland lalu menegakkan tubuhnya dan menatap Ibunya.

"Dia cantik, baik, dan juga sopan" kata Ibu

Aland tau maksud pembicaraan ibu mengarah kemana, "Dia masih kecil bun" jawab Aland

"Bunda tau Aland, tapi bunda yakin kamu bisa menuntun dia ke jalan yang lebih baik"

"Insya Allah" kata Aland dengan senyumnya




Hai terima kasih udah baca, jangan lupa vote dan komen.
JAUZA

JAUZA  END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang