HAPPY READING!!!
Jangan tanyakan apa yang berada di otak Jauza saat ini. Sungguh benar-benar gila dan di luar dugaan!
Bagaimana bisa Jauza menggedor pintu rumah teman-temannya pada pukul 3 subuh lalu disuruh mengemasi pakaian mereka
Memang gila Jauza! Januar yang masih belum bisa mengerti apa yang terjadi hanya diam saja melihat jalanan yang masih sepi dan gelap
Sementara Javier yang berada di sebelahnya telah tertidur pulas kembali. Andai Januar bisa seperti Javier yang bisa tidur lagi maka sedari tadi ia akan melakukannya, namun teman laknatnya menyalakan musik yang sangat keras hingga ia tak bisa mencoba untuk tidur lagi
Sepanjang perjalanan hanya terdengar alunan musik rock yang entah darimana asalnya, seingat Jauza dirinya tak pernah memasang lagu rockstar di mobilnya
Ia ingin menggantinya menjadi lagu-lagu yang lebih kalem nan santai
Hingga lagu Why - Bazzi terdengar.
Jauza tiba-tiba teringat dengan Veena, angin menjadi semakin kencang. Jauza segera menutup jendela mobilnya, dia menepikan mobilnya perlahan
Dilihatnya di belakang Javier sudah tidur, dan ternyata Januar sudah ikut menyusul Javier tidur
Jauza menyenderkan tubuhnya, matanya tertutup, telinganya masih dapat mendengar lagu Bazzi yang masih belum berakhir, ingatannya berputar kepada Veena
Jauza sadar dengan apa yang ia lakukan.
Hubungan tanpa komunikasi itu sebenarnya sangat susah dilanjutkan, namun melihat betapa Veena yang tetap menghargai dan melihat keberadaannya membuat Jauza berfikir lagi
Mana mungkin Jauza meninggalkan perempuan setulus dan sebaik Veena.
━━━━━━━━━━━━━━
Jika hal terakhir yang Jauza lakukan untuk menemui Veena adalah pergi menjemputnya, maka Jauza akan melakukannya
Sudah beberapa hari ini dia tak bertemu langsung dengan Veena
Bercakap lewat telefon tentu membuat Jauza tak puas, ia merindukan tawa Veena, ia merindukan betapa seriusnya tatapan Veena ketika bercerita
Dia benar-benar merindukan semuanya.
Seperti yang Jauza lakukan saat ini
Jauza sudah berada di bandara Soekarno Hatta untuk menuju ke Marseille, Prancis
Tentunya Javier dan Januar yang belum sepenuhnya menyiapkan apapun hanya diam dengan melihat Jauza yang sedang sibuk mengobrol
Dari postur tubuh lawan bicara Jauza, Januar bisa melihat bahwa dia adalah asisten papi Jauza
Yah seharusnya dia tak perlu terkejut bagaimana bisa Jauza menyiapkan paspor dan lainnya begitu cepat
Januar melihat Javier yang terus diam, dia yakin Javier belum sepenuhnya sadar
Hingga Jauza menghampiri mereka

KAMU SEDANG MEMBACA
JAUZA END
Fanfiction(CERITA INI DIBUAT UNTUK DIBACA BUKAN BUAT DI LIHAT LALU DI SALIN KEMBALI) Hanya sekedar cerita biasa tentang kepercayaan. Selesai revisi, alur cerita dirubah sepenuhnya. Baca aja dulu, siapa tau suka. Sebelum baca jgn lpa buat follow dan vote