Berpacaran dengan laki-laki tampan seperti Jauza pastinya memiliki tantangan sendiri bagi VeenaSeperti saat ini, di kantin terdengar suara ricuh karna Nindi duduk di tengah tengah antara Jauza dan Javier
Tentunya hal itu menjadi perbincangan, bagaimana bisa Nindi duduk diantara mereka berdua, yah meskipun jika di lihat lihat Nindi tak sejelek itu tapi jika menurut Veena, Nindi masih kalah cantik dengannya
Veena menatap mereka yang hanya diam ketika Nindi terus saja berbicara tanpa henti, Veena heran apakah Nindi terus berbicara meskipun mereka tak meresponnya
Veena berjalan menghampiri meja Jauza, bisik bisik semakin terdengar
Nindi yang melihat Veena menghampiri mereka tersenyum sinis, tiba tiba dia memiliki ide bagus untuk memancing amarah Veena
Cup!
Kantin seketika hening, suasananya semakin mencekam, tak ada yang berani berkomentar
Nindi pun terdiam, dia mengedipkan matanya beberapa kali, tidak! Ini bukan seperti yang ia rencanakan
Tapi ketika melihat Veena yang diujung sana menghentikan langkahnya sepertinya itu berhasil membuat Veena marah
Jauza merutuki dirinya, bagaimana dirinya bisa menoleh saat Nindi mencium bibirnya. Iya bibir!
Nindi menjauh dari Jauza, pipinya bersemu malu. Awalnya dia hanya akan mencium pipi Jauza, tapi sungguh diluar dugaan bahwa Jauza menoleh kearahnya, dan ya bibir mereka bertemu
Ada rasa bahagia di dalam dirinya, ternyata semudah itu untuk merasakan bibir Jauza meskipun hanya sekedar menempel saja.
Veena tetap diam, jujur saja dirinya terkejut melihat kejadian itu, tapi dia juga yakin bahwa hal itu murni ketidaksengajaan
Jika Nindi mampu melakukan hal sepele itu, maka akan Veena buktikan bahwa dirinya juga bisa melakukannya
Veena berjalan dengan langkah lebar lalu menarik dagu Jauza, dan ya! Bibir mereka bertemu, hanya sedikit lumatan untuk menghapus bekas lipstik merah Nindi dan gigitan kecil di bibir Jauza
Veena mengalungkan tangannya di leher Jauza lalu duduk di pangkuannya
Suara jeritan siswa siswi itu tak membuat Veena menghentikan aksinya, dia lalu mencium pipi kanan dan kiri Jauza lalu mencium kening Jauza sedikit lama , dan terakhir dia mencium rahang Jauza
Jika kalian tanya bagaimana keadaan Jauza, sepertinya kalian sudah tau jawabannya.
Rasa senang mendominasi dirinya, Jauza mengulum senyumnya. Dia memeluk Veena erat sambil menyembunyikan dirinya di leher jenjang Veena
Januar yang di depan mereka tersenyum miris, bisa bisanya mereka melakukan ini di depan Januar yang masih single!
Nindi kesal rencananya gagal, padahal ia ingin semua orang tau bahwa Veena bukanlah orang yang sebaik itu!
Dia bangkit dari duduknya lalu mendorong Javier kasar dan keluar dari kantin, lontaran lontaran jahat dikeluarkan mereka saat Nindi melewatinya
Ketika Nindi berhadapan dengan Embun. Embun memberikan tatapan remeh lalu berbisik, "Mangkanya jadi cewe kalo punya harga diri yang tinggi. Biar ga keliatan ngemisnya, pasti malu!" ejeknya lalu berlalu melewati Nindi
Tangan Nindi mengepal erat namun ia tak bisa melakukan apapun, karna masih banyak orang disini. Awas aja Lo Veena! batinnya kesal.
━━━━━━━━━━━━━
Sebenarnya setelah kejadian itu Veena marah dengan Jauza, sangat marah!
Dan tentunya Jauza tak akan membiarkan hal itu terjadi, dia tak ingin Veena berlarut larut marah padanya
Meski Embun dan Belva melarang Jauza untuk tidak menemuinya terlebih dahulu , tapi apa dayanya. Veena memilih pergi dengan kedua temannya itu, yah mungkin setelah mereka pulang Jauza akan coba berbicara dengan Veena.
Saat ini di kamar Embun, Belva sedang bersiap siap di meja rias Embun, sementara Veena dia sedang mengganti bajunya. Setelah selesai mereka bergegas pergi
Veena, Belva dan juga Embun bermain di playground yang memang bisa digunakan untuk anak anak remaja seperti mereka
Dua jam mereka habiskan untuk bermain, tentu saja hal itu menyenangkan namun juga membuat mereka lelah
Veena merentangkan tubuhnya, satu tangannya ia taruh diatas kepala lalu satu tangannya lagi ia taruh di pinggulnya
Veena memejamkan matanya dengan nafas yang tak beraturan lalu membuka matanya, dan cekrek!
Embun mengambil fotonya. Embun melihat hasil fotonya tanpa berkedip, padahal ia memfoto Veena untuk dijadikan stiker, namun kenapa...hasil fotonya berbanding terbalik dengan yang ia pikirkan
Veena duduk lalu menatap Embun yang berdiri di hadapannya, "Gausa dilihatin terus Embun. Gue tau kok wajah gue pasti kusam kan, pakek di foto segala lagi!" kesalnya
Embun menzoom fotonya, ia mencari tau dimana letak kusam yang Veena katakan. Huh! Percuma ia cari , sampai beberapa tahun pun ia tak akan menemukan letak kusam nya
Mbun ari
Disukai Kevinata dan 36.934 lainnya
Mbun ari Kata Veena mukanya kusam, coba bantu gue cari tau dimana letak kusam nya! @Loveen_
Kevinata Beautiful!
Jauzarel Balikin cewe gue ari!!
JauzaVeena fanslover Gimana cari kusamnya kak? Emang dari sananya udah kaya gitu
Mami ayu Mau gimanapun posisinya tetep cantikLihat semua 295 komentar lainnya
Setelah asik bermain Veena, Belva maupun Embun berpisah di mall. Veena meminta Laili untuk menjemputnya.
Kalian jangan lupa vote dan coment.
JAUZA.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAUZA END
Fanfiction(CERITA INI DIBUAT UNTUK DIBACA BUKAN BUAT DI LIHAT LALU DI SALIN KEMBALI) Hanya sekedar cerita biasa tentang kepercayaan. Selesai revisi, alur cerita dirubah sepenuhnya. Baca aja dulu, siapa tau suka. Sebelum baca jgn lpa buat follow dan vote