19

85 22 0
                                    


Berpacaran dengan laki-laki tampan seperti Jauza pastinya memiliki tantangan sendiri bagi Veena

Seperti saat ini, di kantin terdengar suara ricuh karna Nindi duduk di tengah tengah antara Jauza dan Javier

Tentunya hal itu menjadi perbincangan, bagaimana bisa Nindi duduk diantara mereka berdua, yah meskipun jika di lihat lihat Nindi tak sejelek itu tapi jika menurut Veena, Nindi masih kalah cantik dengannya

Veena menatap mereka yang hanya diam ketika Nindi terus saja berbicara tanpa henti, Veena heran apakah Nindi terus berbicara meskipun mereka tak meresponnya

Veena berjalan menghampiri meja Jauza, bisik bisik semakin terdengar

Nindi yang melihat Veena menghampiri mereka tersenyum sinis, tiba tiba dia memiliki ide bagus untuk memancing amarah Veena

Cup!

Kantin seketika hening, suasananya semakin mencekam, tak ada yang berani berkomentar

Nindi pun terdiam, dia mengedipkan matanya beberapa kali, tidak! Ini bukan seperti yang ia rencanakan

Tapi ketika melihat Veena yang diujung sana menghentikan langkahnya sepertinya itu berhasil membuat Veena marah

Jauza merutuki dirinya, bagaimana dirinya bisa menoleh saat Nindi mencium bibirnya. Iya bibir!

Nindi menjauh dari Jauza, pipinya bersemu malu. Awalnya dia hanya akan mencium pipi Jauza, tapi sungguh diluar dugaan bahwa Jauza menoleh kearahnya, dan ya bibir mereka bertemu

Ada rasa bahagia di dalam dirinya, ternyata semudah itu untuk merasakan bibir Jauza meskipun hanya sekedar menempel saja.

Veena tetap diam, jujur saja dirinya terkejut melihat kejadian itu, tapi dia juga yakin bahwa hal itu murni ketidaksengajaan

Jika Nindi mampu melakukan hal sepele itu, maka akan Veena buktikan bahwa dirinya juga bisa melakukannya

Veena berjalan dengan langkah lebar lalu menarik dagu Jauza, dan ya! Bibir mereka bertemu, hanya sedikit lumatan untuk menghapus bekas lipstik merah Nindi dan gigitan kecil di bibir Jauza

Veena mengalungkan tangannya di leher Jauza lalu duduk di pangkuannya

Suara jeritan siswa siswi itu tak membuat Veena menghentikan aksinya, dia lalu mencium pipi kanan dan kiri Jauza lalu mencium kening Jauza sedikit lama , dan terakhir dia mencium rahang Jauza

Jika kalian tanya bagaimana keadaan Jauza, sepertinya kalian sudah tau jawabannya.

Rasa senang mendominasi dirinya, Jauza mengulum senyumnya. Dia memeluk Veena erat sambil menyembunyikan dirinya di leher jenjang Veena

Januar yang di depan mereka tersenyum miris, bisa bisanya mereka melakukan ini di depan Januar yang masih single!

Nindi kesal rencananya gagal, padahal ia ingin semua orang tau bahwa Veena bukanlah orang yang sebaik itu!

Dia bangkit dari duduknya lalu mendorong Javier kasar dan keluar dari kantin, lontaran lontaran jahat dikeluarkan mereka saat Nindi melewatinya

Ketika Nindi berhadapan dengan Embun. Embun memberikan tatapan remeh lalu berbisik, "Mangkanya jadi cewe kalo punya harga diri yang tinggi. Biar ga keliatan ngemisnya, pasti malu!" ejeknya lalu berlalu melewati Nindi

Tangan Nindi mengepal erat namun ia tak bisa melakukan apapun, karna masih banyak orang disini. Awas aja Lo Veena! batinnya kesal.

━━━━━━━━━━━━━

Sebenarnya setelah kejadian itu Veena marah dengan Jauza, sangat marah!

Dan tentunya Jauza tak akan membiarkan hal itu terjadi, dia tak ingin Veena berlarut larut marah padanya

Meski Embun dan Belva melarang Jauza untuk tidak menemuinya terlebih dahulu , tapi apa dayanya. Veena memilih pergi dengan kedua temannya itu, yah mungkin setelah mereka pulang Jauza akan coba berbicara dengan Veena.

Saat ini di kamar Embun, Belva sedang bersiap siap di meja rias Embun, sementara Veena dia sedang mengganti bajunya. Setelah selesai mereka bergegas pergi

Veena, Belva dan juga Embun bermain di playground yang memang bisa digunakan untuk anak anak remaja seperti mereka

Dua jam mereka habiskan untuk bermain, tentu saja hal itu menyenangkan namun juga membuat mereka lelah

Veena merentangkan tubuhnya, satu tangannya ia taruh diatas kepala lalu satu tangannya lagi ia taruh di pinggulnya

Veena memejamkan matanya dengan nafas yang tak beraturan lalu membuka matanya, dan cekrek!

Embun mengambil fotonya. Embun melihat hasil fotonya tanpa berkedip, padahal ia memfoto Veena untuk dijadikan stiker, namun kenapa...hasil fotonya berbanding terbalik dengan yang ia pikirkan

Veena duduk lalu menatap Embun yang berdiri di hadapannya, "Gausa dilihatin terus Embun. Gue tau kok wajah gue pasti kusam kan, pakek di foto segala lagi!" kesalnya

Embun menzoom fotonya, ia mencari tau dimana letak kusam yang Veena katakan. Huh! Percuma ia cari , sampai beberapa tahun pun ia tak akan menemukan letak kusam nya

Mbun ari

Disukai Kevinata dan 36

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Disukai Kevinata dan 36.934 lainnya
Mbun ari Kata Veena mukanya kusam, coba bantu gue cari tau dimana letak kusam nya! @Loveen_
Kevinata Beautiful!
Jauzarel Balikin cewe gue ari!!
JauzaVeena fanslover Gimana cari kusamnya kak? Emang dari sananya udah  kaya gitu
Mami ayu Mau gimanapun posisinya tetep cantik

Lihat semua 295 komentar lainnya

Setelah asik bermain Veena, Belva maupun Embun berpisah di mall. Veena meminta Laili untuk menjemputnya.














Kalian jangan lupa vote dan coment.

JAUZA.

JAUZA  END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang