Veena rasa hari ini berjalan lebih cepat dari biasanya, seperti baru saja tadi siang dia makan di kantin dengan teman temannya, dan sekarang dia sudah berada di mobil Jauza lagi
Waktu pulang sekolah terasa lebih cepat ketika kita sudah melakukan istirahat, entah pelajaran itu masuk ke otaknya atau tidak itu urusan nanti kalo ujian
Mobil Jauza membentang jalanan padat Jakarta pada sore hari, terlihat dari kaca mobil bahwa raut muka manusia mulai lelah, ada juga sebagian raut mukanya terlihat bahagia bahkan saat lampu merah pun manusia itu masih bahagia, entah apa yang terjadi padanya hari ini
Veena menoleh ke Jauza, dan ternyata sedari tadi Jauza menatapnya, kenapa ia tak sadar
"Lihatin apa sayang" suara berat Jauza mampu membuat telinga Veena seketika tidak berfungsi, dia seperti tak mendengarkan apapun
"Apa? Kenapa Za?" tanyanya bingung dengan memajukan wajahnya
Jauza tertawa, mengelus surai rambut Veena dengan lembut. Jantungnya terus berdetak lebih kencang saat Jauza mulai mendekat
Jarak sedekat ini tak membuat Jauza mengetahui suara detak jantungnya kan?
Veena dapat merasakan deru nafas hangat Jauza menerpa lehernya, bahkan saat Jauza berbicara bibir laki laki itu sudah menempel pada telinganya, membuat dirinya kegelian
"Geli Za" kekeh Veena diakhir perkataannya sambil mendorong Jauza jauh
Jauza menangkup rahang Veena, Veena menatap manik mata Jauza begitupun Jauza menatap Veena
"I love you" ucapnya dengan ciuman di keningnya
Lama Jauza menempelkan bibirnya, hingga tak terasa bahwa lampu sudah mulai hijau dan kendaraan lain di belakang Jauza mulai mengeluarkan suara
Veena yang sadar lantas mendorong Jauza lagi, tapi kali ini lebih keras. Bahkan kepalanya membentur kaca mobil di sampingnya
"Aduh sayang sakitt!!" manjanya
Veena yang sadar mengelus rambut Jauza, "Ayo jalanin mobilnya" titahnya
Jauza menggeleng, bibirnya mengerucut. "Gamau, kiss dulu sini" ucap Jauza dengan menunjuk pipinya
"Iya nanti ayo jalanin dulu cepat"
Jauza terpaksa menjalankan mobilnya, andai saja lampu merah lebih lama, maka ia akan lebih lama juga bermanja manja dengan Veena
"mau jalan-jalan?" kata Jauza sesekali menatap Veena
Veena mengangguk senang, "Di mobil masih ada baju ku kan?"
"Iya ada"
Baiklah Veena tak perlu kembali ke rumah untuk mengganti bajunya, mungkin dia akan meminta Jauza untuk mampir ke mall sebentar untuk mengganti pakaiannya dan mungkin nanti dia akan membeli minuman kesukaannya.
•••••••••••••••••••
Hingga akhirnya disinilah mereka, mall yang terdekat dari lokasi mereka saat ini
"Kamu ganti dulu, aku beli minuman buat kamu" ucap Jauza memberikan totebag yang berisi pakaian Veena
Veena tersenyum senang, "Makasih sayang" ucap Veena lalu pergi dengan langkah kecilnya
"Shit! Lucu banget sialan. Bisa bisanya dari belakang selucu itu" gemasnya
Tawa Jauza menggelegar ketika melihat kepala Veena memiring kanan lalu kiri, langkahnya terkadang cepat terkadang lambat
Dia semakin gemas melihat tingkah Veena. Jauza menggeleng lalu terkekeh bisa bisanya gadis remaja itu terlihat sangat lucu
Jauza melihat orang orang yang menatapnya aneh, dia berdehem sedikit keras, untung saja wajah tampannya ini membantu Jauza untuk tak terlihat seperti orang bodoh yang tertawa tak jelas
Jauza membenarkan tatanan rambutnya, Jauza menegakkan postur tubuhnya lalu memakai kacamatanya. Hal itu ternyata membuat orang orang disekitar Jauza menatapnya secara terang terangan.
Kalo gue disana juga bakal terang terangan natap elo Jauza!! -author
Hi. Apa kabar?
Jangan lupa vote dan komen.JAUZA.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAUZA END
Fanfiction(CERITA INI DIBUAT UNTUK DIBACA BUKAN BUAT DI LIHAT LALU DI SALIN KEMBALI) Hanya sekedar cerita biasa tentang kepercayaan. Selesai revisi, alur cerita dirubah sepenuhnya. Baca aja dulu, siapa tau suka. Sebelum baca jgn lpa buat follow dan vote