HAPPY READING!!!
Jauzarel
Disukai oleh matchily dan 50.875 lainnya
Jauzarel BeautifulJauzarel mematikan kolom komentar
Jauza menghampiri Veena yang tertinggal, sehabis memfotonya secara tiba-tiba
Dilihat dari dekat maupun Jauh Veena tetap terlihat cantik dan menawan
Veena menatap Jauza dengan tersenyum, anak rambutnya terus beterbangan menutupi pandangan Veena
Ia sedikit kesal, lalu tiba-tiba tangan Jauza mengambil anak rambut di tangannya dan ditaruhnya di belakang telinga
Dari jarak sedekat ini Jauza dapat melihat betapa cantiknya Veena
Veena tersipu dengan tatapan Jauza, ia menutup mukanya dengan kedua tangannya
Jauza tertawa kecil, "Kenapa di tutupin? Ngga kelihatan cantik nya"
Sialan! Bisa-bisanya Jauza mengatakan hal itu. Veena benar-benar sangat malu sekarang
Pasti pipinya berubah menjadi merah, ia tak mau Jauza melihatnya
Dia tetap diam namun tangan Jauza menggenggam lembut tangannya, dilihatnya senyum Jauza yang sangat tampan
Veena mendongak, tangannya melepas kacamata Jauza. Kali ini dia benar-benar melihat ketampanan Jauza beribu-ribu kali lipat
Tangan Veena perlahan menyentuh wajah Jauza, tanpa sadar tangannya menelusuri wajah Jauza dari alisnya lalu turun di mata indah Jauza, dan tangannya menelusuri hidung Jauza dan terakhir tangannya menyentuh bibir lembut Jauza
Pipinya semakin memerah mengingat apa yang mereka lakukan kemarin
Jauza tertawa kecil
"Apa hayo yang kamu pikirin" ucapnya jahil
Veena sadar lalu sedikit menjauh dari Jauza, "E-engga ada kok. Ayo jalan, lama banget kamu!" ucapnya lalu meninggalkan Jauza
Sesekali Veena menoleh ke belakang melihat Jauza, Jauza tersenyum melihat tingkah Veena
Dia berjalan dengan langkah lebarnya, lalu berjalan beriringan dengan Veena
Tangannya menggenggam tangan Veena erat, seakan tak mau melepaskannya.
━━━━━━━━━━━━━━
Veena dan Jauza baru saja sampai di restoran dekat hotel mereka
Disana terlihat Kevin dan Laili yang sudah menunggu mereka
Jauza menatap Kevin sengit, di eratnya genggaman pada Veena membuat Veena menoleh
Dia melihat mata Jauza yang sepertinya menahan amarah, ia mengikuti arah pandang Jauza
Ada Kevin yang sedang menatap mereka dengan tatapan, eum genit?
Jauza mulai melangkahkan kakinya, setibanya di meja mereka Jauza segera menutup kedua mata Kevin menggunakan tangannya
"Biasa aja liatnya!" kesal Jauza
Kevin menepis tangan Jauza kesal lalu membenarkan tatanan poninya
"Ganggu aja Lo"
Jauza memutar kedua bola matanya, lalu menarik kursi untuk Veena
Veena duduk di sebelah Kanan Jauza, dan di sebelah kirinya ada Laili
"Javier sama Januar mana?" tanya Laili
Oh ya Veena baru ingat bawa Javier dan Januar juga berada disini, namun sedari tadi dirinya tak melihat mereka
Veena menatap Jauza menunggu jawabannya, "Bentar lagi juga datang"
Tak lama kemudian Javier dan Januar datang dengan wajah lesu, muka penuh keringat dan tataan baju mereka yang sudah berantakan
Javier dan Januar duduk di sebelah Jauza. Javier dengan enaknya mengambil minuman milik Kevin lalu meminumnya hingga habis
Pemilik minuman tersebut hanya tersenyum miris, padahal dia baru saja meminum sedikit
Sementara orang di depannya ini malah menghabiskan minumannya
Kevin menatap gelas kosong itu dengan sedih, Laili menepuk pundak Kevin iba
"Jahat Lo. Itu minuman Kevin padahal, awas loh dimarahin emaknya" ucap Laili menakut-nakuti dengan melirik Veena
Javier menatap Veena dan tersenyum lebar, "Eh Veena apa kabar?" tanyanya dengan tangan yang mengulur pada Veena
Jauza menepis kasar tangan Javier, "Gausah macem-macem!"
Javier menundukkan kepalanya, seharusnya dirinya yang saat ini marah pada Jauza. Tapi kenapa malah Jauza yang memarahinya
"Ayo lah pesan, laper gue mau minum juga" sahut Januar
Tak lama pramusaji datang memberikan buku menu. Satu-satu dari mereka mulai memesan
Sambil menunggu pesanan disajikan, mereka mulai mengobrol membahas sesuatu
Hingga Januar bertanya, "Besok balik jam berapa Za?" tanyanya
Januar mengecek ponselnya lalu melihat Januar, "Sekitar jam 12 siang" balasnya
"Kita pulang bareng kan Za" sahut Javier
Jauza mengangguk lalu merangkul Veena, "Pulang bareng Veena juga" ucapnya
Jauza menatap Veena, "Aku udah minta izin sama Mami, jadi besok kita bisa pulang bareng"
Veena mengangguk
Laili berdehem keras membuat Jauza menoleh kearahnya, "Harusnya sih gue diajak juga"
"Harusnya sih gue dibayarin juga" ucap Laili
Jauza seperti berfikir membuat Laili was-was, "Oke Lo bisa pulang bareng kita"
Laili tersenyum lega, namun perkataan tambahan Jauza membuat dirinya ingin segera melemparkannya ke laut
"Utang Lo gue tulis di buku tabungan" ucap Jauza santai.
Makanan telah disajikan mereka makan dengan khidmat
Terkadang Jauza tak ragu untuk menunjukkan keromantisan nya untuk Veena
Laili menatap Veena bahagia, ia berharap Jauza tak pernah mengecewakan Veena
Laili yakin Veena belum bicara dengan Jauza tentang perempuan itu, terlihat dari raut wajah Jauza yang tenang seperti tak ada masalah apapun
Kalaupun Veena sudah mengatakannya, Laili berharap bahwa jawaban Jauza membuat Veena tenang dan tetap bisa berfikir positif thinking.
Jauza.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAUZA END
Fanfiction(CERITA INI DIBUAT UNTUK DIBACA BUKAN BUAT DI LIHAT LALU DI SALIN KEMBALI) Hanya sekedar cerita biasa tentang kepercayaan. Selesai revisi, alur cerita dirubah sepenuhnya. Baca aja dulu, siapa tau suka. Sebelum baca jgn lpa buat follow dan vote