29

68 7 0
                                    

HAPPY READING!!!

Jauzarel

Disukai oleh matchily dan 50

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disukai oleh matchily dan 50.875 lainnya
Jauzarel Beautiful

Jauzarel mematikan kolom komentar

Jauza menghampiri Veena yang tertinggal, sehabis memfotonya secara tiba-tiba

Dilihat dari dekat maupun Jauh Veena tetap terlihat cantik dan menawan

Veena menatap Jauza dengan tersenyum, anak rambutnya terus beterbangan menutupi pandangan Veena

Ia sedikit kesal, lalu tiba-tiba tangan Jauza mengambil anak rambut di tangannya dan ditaruhnya di belakang telinga

Dari jarak sedekat ini Jauza dapat melihat betapa cantiknya Veena

Veena tersipu dengan tatapan Jauza, ia menutup mukanya dengan kedua tangannya

Jauza tertawa kecil, "Kenapa di tutupin? Ngga kelihatan cantik nya"

Sialan! Bisa-bisanya Jauza mengatakan hal itu. Veena benar-benar sangat malu sekarang

Pasti pipinya berubah menjadi merah, ia tak mau Jauza melihatnya

Dia tetap diam namun tangan Jauza menggenggam lembut tangannya, dilihatnya senyum Jauza yang sangat tampan

Veena mendongak, tangannya melepas kacamata Jauza. Kali ini dia benar-benar melihat ketampanan Jauza beribu-ribu kali lipat

Tangan Veena perlahan menyentuh wajah Jauza, tanpa sadar tangannya menelusuri wajah Jauza dari alisnya lalu turun di mata indah Jauza, dan tangannya menelusuri hidung Jauza dan terakhir tangannya menyentuh bibir lembut Jauza

Pipinya semakin memerah mengingat apa yang mereka lakukan kemarin

Jauza tertawa kecil

"Apa hayo yang kamu pikirin" ucapnya jahil

Veena sadar lalu sedikit menjauh dari Jauza, "E-engga ada kok. Ayo jalan, lama banget kamu!" ucapnya lalu meninggalkan Jauza

Sesekali Veena menoleh ke belakang melihat Jauza, Jauza tersenyum melihat tingkah Veena

Dia berjalan dengan langkah lebarnya, lalu berjalan beriringan dengan Veena

Tangannya menggenggam tangan Veena erat, seakan tak mau melepaskannya.

━━━━━━━━━━━━━━

Veena dan Jauza baru saja sampai di restoran dekat hotel mereka

Disana terlihat Kevin dan Laili yang sudah menunggu mereka

Jauza menatap Kevin sengit, di eratnya genggaman pada Veena membuat Veena menoleh

Dia melihat mata Jauza yang sepertinya menahan amarah, ia mengikuti arah pandang Jauza

Ada Kevin yang sedang menatap mereka dengan tatapan, eum genit?

Jauza mulai melangkahkan kakinya, setibanya di meja mereka Jauza segera menutup kedua mata Kevin menggunakan tangannya

"Biasa aja liatnya!" kesal Jauza

Kevin menepis tangan Jauza kesal lalu membenarkan tatanan poninya

"Ganggu aja Lo"

Jauza memutar kedua bola matanya, lalu menarik kursi untuk Veena

Veena duduk di sebelah Kanan Jauza, dan di sebelah kirinya ada Laili

"Javier sama Januar mana?" tanya Laili

Oh ya Veena baru ingat bawa Javier dan Januar juga berada disini, namun sedari tadi dirinya tak melihat mereka

Veena menatap Jauza menunggu jawabannya, "Bentar lagi juga datang"

Tak lama kemudian Javier dan Januar datang dengan wajah lesu, muka penuh keringat dan tataan baju mereka yang sudah berantakan

Javier dan Januar duduk di sebelah Jauza. Javier dengan enaknya mengambil minuman milik Kevin lalu meminumnya hingga habis

Pemilik minuman tersebut hanya tersenyum miris, padahal dia baru saja meminum sedikit

Sementara orang di depannya ini malah menghabiskan minumannya

Kevin menatap gelas kosong itu dengan sedih, Laili menepuk pundak Kevin iba

"Jahat Lo. Itu minuman Kevin padahal, awas loh dimarahin emaknya" ucap Laili menakut-nakuti dengan melirik Veena

Javier menatap Veena dan tersenyum lebar, "Eh Veena apa kabar?" tanyanya dengan tangan yang mengulur pada Veena

Jauza menepis kasar tangan Javier, "Gausah macem-macem!"

Javier menundukkan kepalanya, seharusnya dirinya yang saat ini marah pada Jauza. Tapi kenapa malah Jauza yang memarahinya

"Ayo lah pesan, laper gue mau minum juga" sahut Januar

Tak lama pramusaji datang memberikan buku menu. Satu-satu dari mereka mulai memesan

Sambil menunggu pesanan disajikan, mereka mulai mengobrol membahas sesuatu

Hingga Januar bertanya, "Besok balik jam berapa Za?" tanyanya

Januar mengecek ponselnya lalu melihat Januar, "Sekitar jam 12 siang" balasnya

"Kita pulang bareng kan Za" sahut Javier

Jauza mengangguk lalu merangkul Veena, "Pulang bareng Veena juga" ucapnya

Jauza menatap Veena, "Aku udah minta izin sama Mami, jadi besok kita bisa pulang bareng"

Veena mengangguk

Laili berdehem keras membuat Jauza menoleh kearahnya, "Harusnya sih gue diajak juga"

"Harusnya sih gue dibayarin juga" ucap Laili

Jauza seperti berfikir membuat Laili was-was, "Oke Lo bisa pulang bareng kita"

Laili tersenyum lega, namun perkataan tambahan Jauza membuat dirinya ingin segera melemparkannya ke laut

"Utang Lo gue tulis di buku tabungan" ucap Jauza santai.

Makanan telah disajikan mereka makan dengan khidmat

Terkadang Jauza tak ragu untuk menunjukkan keromantisan nya untuk Veena

Laili menatap Veena bahagia, ia berharap Jauza tak pernah mengecewakan Veena

Laili yakin Veena belum bicara dengan Jauza tentang perempuan itu, terlihat dari raut wajah Jauza yang tenang seperti tak ada masalah apapun

Kalaupun Veena sudah mengatakannya, Laili berharap bahwa jawaban Jauza membuat Veena tenang dan tetap bisa berfikir positif thinking.







Jauza.























JAUZA  END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang