26

73 11 4
                                    

HAPPY READING!!!
Kalo ada typo kalian tandain.

Di Warmaja saat ini sedang ramai. Mereka benar-benar memanfaatkan keadaan dengan sangat baik seperti yang dipikirkan Javier

Javier tersenyum lebar dengan melihat teman-temannya saling tertawa dan bercerita. Hingga tepukan keras itu mengganggu membuat mood nya buruk

Javier menoleh ke belakang, "Plis deh! Bisa ga sih gausa ganggu gue!" ucapnya manja

Januar bergidik ngeri mendengar cara Javier berucap, Kenan yang berada di sebelahnya justru tertawa kencang mendengar cara bicara Javier

Sementara Jauza yang sedikit jauh dari mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku temannya

"Mirip Kevin" sahut Kenan

Januar menatap Kenan terkejut lalu kembali menatap Javier, "Cowo kek dia mirip Kevin?!"

Januar menggelengkan kepalanya, "No! no!. Ga cocok" ucapnya

Javier memicingkan matanya kesal, lalu menatap Kenan. "Kevin mana? Udah beberapa hari ini ngga masuk" tanya Javier

Kenan mengangguk sambil meminum segelas kopi susu yang diambilnya, "Ke luar negeri" ucapnya

"Buset. Enak banget, ngapain? Photo shoot lagi?" tebak Javier

"Ya gitu lah" jawab Kenan

Entah kenapa Jauza tertarik dengan percakapan mereka, Jauza berdiri dan berjalan mendekat kearah mereka

Jauza duduk di sebelah Javier yang berhadapan dengan Kenan dan Januar

"Perginya kemana?" Kali ini giliran Jauza yang tanya

Kenan mengarahkan mereka supaya mendekat, Kenan berbisik. "Prancis. Tepatnya di kota Marseille di pesisir tenggara Prancis."

Jauza seakan mengingat sesuatu yang tak asing, dia seperti pernah mendengar kalimat itu

Lalu sahutan tiba-tiba Mak Ijah membuat dirinya ingat

"Itu mah tempatnya neng Veena pergi Den!" ucap Mak Ijah pada Kenan

Kenan menyangkal, "Ngga Mak!. Itu tempatnya Kevin photo shoot. Dia ngga pergi sama Veena kok, beneran" ucapnya dengan melirik Jauza

Javier dan Januar yang merasa situasi mulai tak aman membuat mereka menjadi waspada

Januar membenarkan posisi duduknya, "Kayanya ada restoran yang baru buka. Entar malam kesana gimana?" ucap Januar dengan mengkode lewat matanya agar mereka menyetujuinya

"Ayo. Siapa tau ada promo ya kan" balas Javier tengil, namun Jauza tak merespon

Tubuhnya semakin tegap, matanya terus bergulir kesana kemari. Entah apa yang sedang Jauza lihat di ponselnya sekarang, yang pasti mereka yakin hal ini tak akan jauh dari Veena dan Kevin.

Kevin bodoh! Bagaimana bisa dia tak mengatakan kepada Kenan dengan siapa partner nya nanti. Sepertinya Kenan juga harus menyusul Kevin agar tak membuat kekacauan disana, bisa bahaya juga kalo dia dibiarkan disana

Bisa-bisa Sahabat adalah maut.

Kenan tak bisa membiarkan hal ini terjadi. Begitu pulang dari Warmaja ia akan segera menelfon Kevin. Iya, harus segera!.

━━━━━━━━━━━━━━

Semuanya selalu terjadi tanpa diminta, tanpa aba-aba, dan tanpa persiapan. Katakanlah bahwa sesuatu ini selalu terjadi di kehidupan kita, tanpa kita duga.

Dan tanpa kita sadari sesuatu itu terkadang menjadi hal yang cukup rumit namun menyenangkan, adapun sesuatu itu menjadi hal yang sangat rumit dan melelahkan.

Perjalanan yang telah di lalui tanpa sebab selalu menjadi hal yang akan membuat semuanya terkadang terlihat menjadi menarik dan menyedihkan.

Iya. Sesuatu itu selalu terjadi, bagaimanapun kondisi dan situasi kita.

"Cut!" ucap lantang sutradara

Suara tepuk tangan yang riuh membuat Veena terharu. Dia menundukkan kepalanya dan tersenyum, lalu berjalan menghampiri Ayu yang sudah menunggunya disana.

"Kamu keren banget sayang. Mami ngga nyangka kamu bisa melakukannya" ucap Ayu bangga

Veena tersipu, "Terima kasih Mami. Aku tadi takut banget kalo semisal suara ku ngga cocok sama pengisi suara yang dulu" keluhnya

Ayu mengusap surai rambut Veena, "Kamu keren! kamu hebat Vee!". Ayu benar-benar bangga dengan yang dilakukan Veena, tadi dia sangat kebingungan ketika mencari pengganti untuk pemeran perempuan

Selain menjadi seorang designer, Ayu juga seorang produser film pendek. Film nya yang cukup terkenal sangat banyak, Veena bahkan tak yakin ia menggantikan pemeran perempuannya.

Setelah berbincang-bincang, Veena menghampiri Laili yang berada di ruangan wardrobe

Langkah Veena terus menelusuri ruangan, di sana sangat-sangat terlihat sepi. Hingga Veena melihat Laili sedang memegang bunga yang hendak di tatanya

Dan, Hap!

Dalam sekejap mata bunga itu sudah berada di tangan Veena, bunga itu sangat cantik

Laili menggeleng melihat tingkah Veena, untung saja yang mengambilnya tadi Veena. Jika bukan, akan Laili pastikan suara kesalnya terdengar hingga luar

Tubuhnya menari seolah mengikuti irama alunan musik, aroma bunga yang harum menenangkan pikiran dan hati Veena

Hingga tubuhnya berhenti di sudut sisi ruangan. Laili segera mengambil ponselnya karna sepertinya ia akan mendapat foto bagus dengan penampilan Veena sekarang

Hingga, cekrek!

Ia mendapatkan fotonya. Benar-benar sangat sempurna!.

matchily

Disukai oleh Kevinata dan 40

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disukai oleh Kevinata dan 40.856 lainnya

matchily Komentar dimatikan

Laili tak tau bahwa postingannya kali ini membuat laki-laki yang berada di kamarnya tantrum.

Entah apa yang akan ia lakukan sebentar lagi setelah melihat postingan Laili.

See you
Jangan lupa vote dan komen.

JAUZA  END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang