HAPPY READING!!!
Kalo ada typo kalian tandain.Di Warmaja saat ini sedang ramai. Mereka benar-benar memanfaatkan keadaan dengan sangat baik seperti yang dipikirkan Javier
Javier tersenyum lebar dengan melihat teman-temannya saling tertawa dan bercerita. Hingga tepukan keras itu mengganggu membuat mood nya buruk
Javier menoleh ke belakang, "Plis deh! Bisa ga sih gausa ganggu gue!" ucapnya manja
Januar bergidik ngeri mendengar cara Javier berucap, Kenan yang berada di sebelahnya justru tertawa kencang mendengar cara bicara Javier
Sementara Jauza yang sedikit jauh dari mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku temannya
"Mirip Kevin" sahut Kenan
Januar menatap Kenan terkejut lalu kembali menatap Javier, "Cowo kek dia mirip Kevin?!"
Januar menggelengkan kepalanya, "No! no!. Ga cocok" ucapnya
Javier memicingkan matanya kesal, lalu menatap Kenan. "Kevin mana? Udah beberapa hari ini ngga masuk" tanya Javier
Kenan mengangguk sambil meminum segelas kopi susu yang diambilnya, "Ke luar negeri" ucapnya
"Buset. Enak banget, ngapain? Photo shoot lagi?" tebak Javier
"Ya gitu lah" jawab Kenan
Entah kenapa Jauza tertarik dengan percakapan mereka, Jauza berdiri dan berjalan mendekat kearah mereka
Jauza duduk di sebelah Javier yang berhadapan dengan Kenan dan Januar
"Perginya kemana?" Kali ini giliran Jauza yang tanya
Kenan mengarahkan mereka supaya mendekat, Kenan berbisik. "Prancis. Tepatnya di kota Marseille di pesisir tenggara Prancis."
Jauza seakan mengingat sesuatu yang tak asing, dia seperti pernah mendengar kalimat itu
Lalu sahutan tiba-tiba Mak Ijah membuat dirinya ingat
"Itu mah tempatnya neng Veena pergi Den!" ucap Mak Ijah pada Kenan
Kenan menyangkal, "Ngga Mak!. Itu tempatnya Kevin photo shoot. Dia ngga pergi sama Veena kok, beneran" ucapnya dengan melirik Jauza
Javier dan Januar yang merasa situasi mulai tak aman membuat mereka menjadi waspada
Januar membenarkan posisi duduknya, "Kayanya ada restoran yang baru buka. Entar malam kesana gimana?" ucap Januar dengan mengkode lewat matanya agar mereka menyetujuinya
"Ayo. Siapa tau ada promo ya kan" balas Javier tengil, namun Jauza tak merespon
Tubuhnya semakin tegap, matanya terus bergulir kesana kemari. Entah apa yang sedang Jauza lihat di ponselnya sekarang, yang pasti mereka yakin hal ini tak akan jauh dari Veena dan Kevin.
Kevin bodoh! Bagaimana bisa dia tak mengatakan kepada Kenan dengan siapa partner nya nanti. Sepertinya Kenan juga harus menyusul Kevin agar tak membuat kekacauan disana, bisa bahaya juga kalo dia dibiarkan disana
Bisa-bisa Sahabat adalah maut.
Kenan tak bisa membiarkan hal ini terjadi. Begitu pulang dari Warmaja ia akan segera menelfon Kevin. Iya, harus segera!.
━━━━━━━━━━━━━━
Semuanya selalu terjadi tanpa diminta, tanpa aba-aba, dan tanpa persiapan. Katakanlah bahwa sesuatu ini selalu terjadi di kehidupan kita, tanpa kita duga.
Dan tanpa kita sadari sesuatu itu terkadang menjadi hal yang cukup rumit namun menyenangkan, adapun sesuatu itu menjadi hal yang sangat rumit dan melelahkan.
Perjalanan yang telah di lalui tanpa sebab selalu menjadi hal yang akan membuat semuanya terkadang terlihat menjadi menarik dan menyedihkan.
Iya. Sesuatu itu selalu terjadi, bagaimanapun kondisi dan situasi kita.
"Cut!" ucap lantang sutradara
Suara tepuk tangan yang riuh membuat Veena terharu. Dia menundukkan kepalanya dan tersenyum, lalu berjalan menghampiri Ayu yang sudah menunggunya disana.
"Kamu keren banget sayang. Mami ngga nyangka kamu bisa melakukannya" ucap Ayu bangga
Veena tersipu, "Terima kasih Mami. Aku tadi takut banget kalo semisal suara ku ngga cocok sama pengisi suara yang dulu" keluhnya
Ayu mengusap surai rambut Veena, "Kamu keren! kamu hebat Vee!". Ayu benar-benar bangga dengan yang dilakukan Veena, tadi dia sangat kebingungan ketika mencari pengganti untuk pemeran perempuan
Selain menjadi seorang designer, Ayu juga seorang produser film pendek. Film nya yang cukup terkenal sangat banyak, Veena bahkan tak yakin ia menggantikan pemeran perempuannya.
Setelah berbincang-bincang, Veena menghampiri Laili yang berada di ruangan wardrobe
Langkah Veena terus menelusuri ruangan, di sana sangat-sangat terlihat sepi. Hingga Veena melihat Laili sedang memegang bunga yang hendak di tatanya
Dan, Hap!
Dalam sekejap mata bunga itu sudah berada di tangan Veena, bunga itu sangat cantik
Laili menggeleng melihat tingkah Veena, untung saja yang mengambilnya tadi Veena. Jika bukan, akan Laili pastikan suara kesalnya terdengar hingga luar
Tubuhnya menari seolah mengikuti irama alunan musik, aroma bunga yang harum menenangkan pikiran dan hati Veena
Hingga tubuhnya berhenti di sudut sisi ruangan. Laili segera mengambil ponselnya karna sepertinya ia akan mendapat foto bagus dengan penampilan Veena sekarang
Hingga, cekrek!
Ia mendapatkan fotonya. Benar-benar sangat sempurna!.
matchily
Disukai oleh Kevinata dan 40.856 lainnya
matchily Komentar dimatikan
Laili tak tau bahwa postingannya kali ini membuat laki-laki yang berada di kamarnya tantrum.
Entah apa yang akan ia lakukan sebentar lagi setelah melihat postingan Laili.
See you
Jangan lupa vote dan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAUZA END
Fanfiction(CERITA INI DIBUAT UNTUK DIBACA BUKAN BUAT DI LIHAT LALU DI SALIN KEMBALI) Hanya sekedar cerita biasa tentang kepercayaan. Selesai revisi, alur cerita dirubah sepenuhnya. Baca aja dulu, siapa tau suka. Sebelum baca jgn lpa buat follow dan vote