Sudah beberapa hari Veena tak sekolah, Jauza benar benar melarangnya untuk sekolah
Hari ini Veena pergi ke rumah Ayu ditemani, Veena merasa tak enak karena beberapa hari sudah tak melakukan photoshoot lagi
Sebelum ke rumah Ayu , Veena dan Laili mampir membeli terang bulan kesukaan Ayu
Selagi menunggu pesanannya selesai, Veena mengeratkan jaketnya. Laili menyadarinya, dia menyentuh tangan Veena, "Dingin ya? Mau balik aja?" tanyanya
Veena menggeleng, "Gapapa, jaketnya tebal kok" ucapnya menenangkan Laili
Laili mengangguk, dia melihatnya betapa ramainya kota Jakarta pada malam hari , tapi di tengah keramaian itu Laili melihat seseorang yang dia kenali
"Jauza"
Laili menoleh, dia terkejut ternyata Veena juga melihatnya
Laili melihat kearah Jauza lagi yang berada di sebrang jalan yang berlawanan arah, motor Jauza berhenti di tengah lampu merah. Dia mengkerutkan dahinya, siapa yang Jauza bonceng?
Laili melihat Veena lagi, tatapan mata Veena memang biasa namun kita tak pernah tau kan apa yang Veena rasakan
"Gue ga cemburu Li" ucap Veena menyadari tatapan Laili yang terlalu dalam padanya
Laili mengerjapkan matanya, "Maksud lo?" Tanyanya dengan mengalihkan pandangan
Veena menatap Laili, dia tersenyum. "Pasti ada alasan kenapa Jauza lakuin itu, gue yakin dia bakal bilang sama gue nanti" ucapnya yakin
Laili menghela nafasnya, lalu mengangguk
"Oke gue percaya Lo".
━━━━━━━━━━━━━━
Veena sudah sampai di rumah Ayu, Mami Jauza. Sudah 5 menit mereka di dalam mobil , Veena tak kunjung keluar sementara Laili masih berfikir tentang apa yang ia liat tadi
Dia merasa bahwa itu bukan seperti Jauza yang ia kenal
Deheman keras Veena membuyarkan lamunan Laili, dia menatap Veena
"Udah selesai mikirnya" ucap Laili
Veena memukul lengan Laili pelan, "Seharusnya gue yang tanya itu. Lo udah selesai mikirnya? Di panggil daritadi ga denger denger"
Laili terkejut, dia rasa dia tak mendengarkan apapun tadi. Laili mengusap telinganya , apa telinganya mulai eror yah
Laili ingin bertanya kepada Veena namun dia melihat di sampingnya tak ada Veena, melainkan Veena sudah berada di depan pintu rumah Ayu dan disana sudah ada Ayu yang menyambutnya
Sejak kapan? Sejak kapan Veena keluar dari mobil? Kenapa ia tak mengetahuinya. Sepertinya tak hanya telinga Laili yang harus di periksa melainkan otaknya juga
Laili mencabut kunci mobilnya dan keluar dari mobil, disana Laili bisa melihat Veena yang sudah masuk rumah dengan Ayu
Laili segera berlari menyusul mereka.
"Mami!!" teriak Laili di depan pintu
Veena dan Ayu kompak menoleh, "Eh anak gadis Mami! Ayo masuk" ajak Ayu
Laili masuk dan memeluk Ayu, "Kangen banget sama Mami!!" senangnya
Ayu tertawa, "Mami juga senang ketemu kamu. Kamu gimana kabarnya?" tanya Ayu sambil melepas pelukannya
"Aku baik. Kalo Mami?"
"Mami baik juga sayang" jawab Ayu
Laili sudah dianggap Ayu sebagai anaknya sendiri. Waktu itu Veena membawa Laili menemui Ayu, dan betapa terkejutnya ia saat tau bahwa ternyata Laili kenal dengan Ayu. Disitu Laili menceritakan bahwa dirinya dan Jauza dulu satu sekolah. Sayangnya Jauza tak melanjutkan sekolahnya hingga selesai, dia pindah ke Jakarta mengikuti tugas pekerjaan papinya
Maka tak heran sekarang Laili dan Ayu begitu akrab. Veena tentu senang melihat orang yang dia sayang saling menjaga dan menyayangi satu sama lain
Mereka duduk di ruang tamu, bercerita bersama lalu tertawa
"Mi. Jauza nya kemana?" tanya Laili
Veena mengkode Laili lewat matanya namun Laili seperti sengaja menghiraukan dirinya
"Oh iya Mami lupa. Jauza tadi bilang ke Mami mau kerumah kamu katanya" ucap Ayu
Kening Veena mengkerut, biasanya jika Jauza akan kerumahnya ia akan memberi kabar kepada dirinya atau Laili. Namun Jauza tak memberinya kabar apapun
"Tapi Mi, tadi Lili lihat Jauza ━━ " ucapan Laili terpotong ketika ia merasakan remasan kuat di tangannya, dia melihat Veena menatapnya tajam
"Jauza kenapa Li?" tanya Ayu
Laili tertawa cukup keras, Ayu bingung begitupun Veena
"Maksud Lili tadi itu. Eum.... Jauza pergi ke pasar! Iya ke pasar Mi" ucapnya kikuk
Veena menepuk keningnya pelan, kenapa ucapan Laili ini terdengar jelas seperti berbohong
"Kenapa ke pasar jam segini" Ayu terlihat curiga, sepertinya Ayu sadar bahwa ada yang disembunyikan oleh mereka
Veena mengangkat terang bulannya, dan mengalihkan pembicaraan. "Mi! Ini Veena bawa terang bulan kesukaan Mami! Ayo makan Mi, Veena laper banget" ucapnya
"Makasih yaa! Mami ke belakang dulu ambil piring" lalu Ayu pergi meninggalkan mereka
Veena lega, akhirnya.
"Untung aja Lo pinter Vee" bangga Laili
Veena menampar paha Laili keras, "Bisa-bisanya ya Lo! Gimana nanti kalo Mami tau!" kesalnya
Laili mengendikkan bahunya, "Biarin aja! Biar tau rasa tuh Jauza. Awas aja sih kalo gue ketemu dia. Gue hajar tu anak"
Veena tau bahwa Laili marah melihat Jauza tadi, namun Laili tak bisa langsung mengungkapkannya. Ia harus menunggu Jauza menjelaskan padanya, agar tak ada salah paham diantara mereka.
Jangan lupa tinggalkan jejak.
Makasih buat kalian yang udah baca, dan kalo ada typo kalian bisa tandain.
Makasih semua, see you..
KAMU SEDANG MEMBACA
JAUZA END
Fanfiction(CERITA INI DIBUAT UNTUK DIBACA BUKAN BUAT DI LIHAT LALU DI SALIN KEMBALI) Hanya sekedar cerita biasa tentang kepercayaan. Selesai revisi, alur cerita dirubah sepenuhnya. Baca aja dulu, siapa tau suka. Sebelum baca jgn lpa buat follow dan vote