4⊸•

355 30 0
                                        

"Ciaa... jadi main dirumah gue kan?" Raffa bertanya memastikan pada Alicia.

"Hari ini lo gak ekskul emang?"

"Gak jadi, dipindahin ke hari Jumat"

Alicia mengangguk, dengan cepat perempuan itu membereskan buku-bukunya kedalam tas. Alicia menoleh pada Reyhan yang masih sibuk mencatat di bangku nya lalu menatap Raffa kembali.

"Mau ajak Reyhan?" Tanya Alicia pelan, ia merasa tak enak jika hanya main berdua bersama Raffa.

"Terserah Cia aja, gue ngikut" ucap Raffa, tak merasa keberatan.

"Rey, mau ikut main ke rumah Raffa gak?" Alicia menghampiri Reyhan yang terlihat sedikit terkejut, efek fokus menulis catatan sampai tak sadar Alicia sudah berada di sampingnya.

"Lo mau main ke rumah Raffa?" Tanya Reyhan, sebetulnya tadi ia sudah dengar percakapan mereka. Alicia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Gua ikut"

"Kalau gitu kita tunggu di koperasi ya Rey, mau beli dulu bet sekolah" setelah mengucapkan kalimat tersebut Raffa dan Alicia keluar kelas, menyisakan Reyhan dan beberapa teman sekelasnya yang sedang mencatat.

"Oke nanti gua nyusul" ucap nya sedikit kencang, Alicia terlihat mengacungkan jempol dari balik jendela kelas. Reyhan yang asalnya menulis dengan santai, kini terlihat buru-buru. Ia bisa saja memotret tulisan yang ada di papan tulis lalu menyalin nya ke catatan nanti dirumah, namun laki-laki itu lebih memilih langsung menyalin nya, katanya sih tanggung.

Tiba-tiba saja seseorang menepuk bahu cukup keras, dia adalah Nabil, teman satu kelas nya. "Reyhan, ayok kita nongkrong bareng lagi, udah lama kan lo gak ikut ngumpul bareng kita."

"Sorry hari ini gua mau main sama Alicia sama Raffa juga, lain kali aja ya" Reyhan berusaha mengabaikan temannya, berusaha menyelesaikan menulis nya agar bisa menemui Raffa dan Alicia.

"Katanya lo sama Raffa rival kan? Akhir-akhir ini kenapa lo sering banget main sama dia? Hari ini lo main bareng kita aja, kita kumpul bareng anak-anak cewek juga" Nabil bersikeras terus membujuk agar Reyhan ikut berkumpul.

"Udah gua bilang, gua gak bisa" Reyhan terburu-buru menutup bukunya, memasukkan nya langsung kedalam tas dan berniat langsung pergi.

"Radian! si Reyhan katanya mau ikut, ayok bawa dia!"

"Wah asik nih, ayok Rey kita ke warung bu Nur!" Nabil tak mendengarkannya, laki-laki itu malah memanggil salah satu temannya yang berada diluar kelas, Reyhan mengerutkan dahi nya kesal saat kedua laki-laki itu menyeretnya menuju luar kelas.

Kedua laki-laki itu tak melepaskan Reyhan, ia jadi harus meminta maaf pada Raffa karena tak jadi ikut padahal keduanya sudah menunggu nya di koperasi.

Setelah sampai di warung kecil yang berada di pinggir sekolah, Reyhan bisa langsung melihat ada beberapa teman sekelasnya dan teman-teman dari sekolah lain yang berkumpul di bangku depan warung tersebut.

"Eh Rey~ katanya tadi gak bisa ikut? Sini-sini duduk di samping gue" seorang wanita berambut panjang dengan dandanan yang sedikit tebal untuk seorang siswi sekolah menengah atas menepuk-nepuk bangku di sampingnya, menyuruh Reyhan duduk disana.

"Gua duduk disini aja" Reyhan langsung duduk disamping Nabil, teman yang menyeretnya tadi. Perempuan tadi tersenyum canggung sebelum mengobrol dengan yang lainnya.

"Lo di sini dari kapan?" Reyhan yang sedari tadi diam sembari mendengarkan obrolan yang lain, bertanya pada laki-laki di samping kiri nya.

"Gak lama sih tadi jam 3 kayaknya" Reyhan mengangguk kecil, ia tak terlalu kenal dengan laki-laki ini karena berbeda sekolah, mereka baru bertemu 2 kali saat berkumpul seperti ini.

AFFAIRA (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang