Bonus Chapter

435 23 2
                                        

1 tahun setelah pertemuan di rumah keluarga Reyhan.


Raffa menarik tubuh sang kekasih yang sudah terkulai lemas akibat kegiatan yang sedang mereka lakukan, menggendong laki-laki itu ke atas pangkuannya. Reyhan yang baru saja mengatur nafas nya sudah dibuat terkejut karena kejantanan Raffa kembali tertanam dalam lubangnya.

"Hhahh Raffa! Hngg..." Reyhan yang sedang menghadap Raffa refleks memeluk leher sang kekasih karena laki-laki itu yang tiba-tiba bergerak.

"Sekali lagi aja ya Rey" ucap Raffa tepat disamping telinga Reyhan sembari terus menggerakkan pinggul nya.

"Lo udah ngomong gitu 3 kali- hmpph!" Reyhan tak sempat menyelesaikan kalimat nya karena Raffa menyatukan bibir mereka.

Suara kulit yang bertubrukan dan desahan dari mulut Reyhan kembali memenuhi ruangan. Reyhan menjauhkan wajahnya sembari menggelinjang karena rasa nikmat saat titik terdalam nya disentuh oleh Raffa, Raffa sendiri yang melihat pemandangan indah yang tak pernah membuatnya bosan itu menghisap nipple dan sedikit bermain-main seperti menjilat, lalu menggigiti nya kecil.

"Hufft, hahh Raffa... Hngg!" Reyhan memanggil kembali nama sang kekasih, laki-laki itu berusaha memberitahu laki-laki yang terus menggerakkan badannya, bahwa dirinya sudah dekat dengan ejakulasi nya.

Raffa yang sudah hafal akan hal itu mulai mempercepat tempo nya, ia juga mengurut kejantanan Reyhan, memainkan ujung nya yang memerah dan di penuhi dengan precum hingga Reyhan meracau hebat. Titik putih nya keluar membasahi tangan dan perut Raffa.

Raffa merasa pening karena miliknya berdenyut hebat di dalam lubang. Reyhan tak diberi waktu untuk mengambil nafas karena kekasih nya itu kembali meraup bibir merah yang sedikit membengkak. Dan tepat bersamaan saat Raffa mencium Reyhan, ia memuntahkan cairannya di dalam Reyhan.

Keduanya terengah-engah, Reyhan menyandarkan tubuh nya pada sang kekasih sembari memejamkan mata.

Ceklek!

Alicia membuka pintu kamar mereka berdua lalu berdecak setelah menatap jam yang menunjukkan pukul 10 siang.

"Kenapa Cia?" Raffa bertanya dengan nada suara yang kecil sembari menyuruh Alicia memelankan suara karena tak mau Reyhan yang sudah terlelap dipangkuan nya terbangun.

"Roti tawar yang disimpan di dapur lo kemanain? Gue cari-cari kok gak ada" Alicia bertanya sembari menunjuk ke arah dapur.

"Ahh kemarin dihabisin Reyhan, gue belum beli lagi" ucap Raffa setelah mengingat roti tawar yang berada di dapur dimakan habis oleh sang kekasih.

"Oke" Alicia berbalik, hendak menutup pintu kamar jika Raffa tidak bertanya kembali.

"Terus lu sekarang mau kemana?" Laki-laki itu menatap bingung karena teman perempuan nya itu langsung pergi padahal makanan miliknya habis dimakan yang lain, biasanya ia akan langsung memarahi nya.

"Mau beli lagi lah ke minimarket depan"

"Jangan! Lo masih ngerasa mual kan?" Alicia menatap heran ketika Raffa melarangnya. "Biar gue aja yang beli, lu jangan kemana-mana"

"Padahal gue bisa sendiri, tapi terserah sih. Nanti sekalian beli meses nya juga ya Raff" Alicia menutup pintu, berjalan menuju ruang tengah sebelum membaringkan diri disana.

Membuka ponselnya yang sedari tadi ia bawa, Alicia mulai membuka aplikasi game online untuk memainkannya. Raffa yang masih berada di dalam kamar menidurkan Reyhan dengan hati-hati, membersihkan badannya terlebih dahulu sebelum memberikannya pakaian agar tidak masuk angin.

AFFAIRA (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang