16⊸•

290 26 1
                                        

"Sialan, Frilly!" Alicia bergumam, terburu-buru memasuki kelas dengan wajah yang terlihat merona. Ada pula teman perempuan nya yang menyusul Alicia sembari tertawa kecil, berjalan mengikuti Alicia yang sudah duduk di bangku nya.

Raffa sedikit heran karena saat Alicia pergi ke toilet, rambut panjang nya masih ia ikat sementara kini rambut Alicia terurai. Padahal setahu Raffa, teman perempuan nya itu tak pernah suka mengurai rambut nya disekolah, katanya sih terlalu ribet dan panas.

"Nih Cia, ikat rambut lo" Frilly menarik pergelangan tangan Cia, memakaikan ikat rambut layaknya sebuah gelang. Alicia mengalihkan pandangannya, tak mau menatap Frilly yang berhasil membuat wajahnya kembali memerah.

"Cia, hari ini makan seblak yang di warung pojok itu yuk" Raffa membalikkan kursi nya menjadi menghadap meja Alicia, sembari membawa kotak bekal nya yang masih tersisa setengah.

"Eh boleh, sekalian gue bayar hutang taruhan yang waktu itu" Alicia hampir saja lupa soal hutang nya yang satu ini, untung saja Raffa mengingatkan nya.

"Tapi lo gak kumpul bareng teman lo? Besok lo ke event kan?" Reyhan bertanya setelah meminum air mineralnya.

"Gak, hari ini disuruh istirahat buat besok. Toh kostum dan segala keperluan buat besok udah disiapin juga dari kemarin, jadi hari ini gue kosong" Alicia menjelaskan dengan singkat.

"Frilly mau ikut juga gak?" Raffa mengajak perempuan berambut pendek itu.

"Sorry gak bisa, hari ini gue ada rapat OSIS" ucap nya sembari terkekeh kecil, Frilly jadi tak enak karena setiap kali diajak, dirinya selalu menolak.

"Jadi OSIS sibuk juga ya, kayaknya ngadain rapat terus" celetuk Reyhan, mengingat saat ia pulang, ia bisa melihat ruang OSIS yang selalu terlihat rapat.

"Ya gitu deh, gara-gara anak otomotif yang bikin ulah mulu, sebagian dari anggota OSIS ngajuin program kedisiplinan gitu"

"Ahh... Apa gara-gara senior yang waktu itu? Yang waktu itu lo cerita Rey" Alicia lupa nama laki-laki manis yang dikatakan seorang ketua geng waktu itu.

"Astra? SB maksud lo? Hmm tapi yang berulah kayaknya anak-anak tingkat 1 deh" Reyhan terkadang mengetahui hal-hal seperti ini dari group chat kelas.

*SB = Stray Beaver

"Kalau gitu kenapa sekolah gak bertindak apa-apa? Malah dibiarin gitu aja?" Raffa yang sedari tadi menyimak, mulai membuka suara karena penasaran.

"Walau emang kelakuan mereka agak bar-bar tapi jurusan TKRO sama TBSM tuh banyak prestasi nya, dari dulu kalau ada kompetisi pasti pulang-pulang selalu bawa piala sama penghargaan"

Kini ketiga nya mengangguk paham, pantas saja selama ini sekolah selalu diam walau ada kabar jika murid-murid mereka selalu berkelahi dan membuat sebuah geng.

***

"Ayok Cia, naik aja" Reyhan berucap kembali, menyuruh si perempuan naik ke atas motornya.

"Masa bonceng 3?" Alicia bukannya tak mau karena malu atau bagaimana, tapi ia mempunyai kenangan yang tak menyenangkan dengan kendaraan beroda dua itu. Alicia saja takut jika berkendara dengan motor melebihi kecepatan 50km/jam, apalagi saat ini Reyhan menyuruh nya naik menjadi bonceng 3, dimana persentase kematiannya akibat kecelakaan motor akan bertambah.

"Gue jalan kaki aja deh, orang deket ini tinggal nyebrang ke sana" tunjuk Alicia pada jalanan gang yang sudah terlihat dari depan sekolah mereka.

"Ya karena dekat, gak bakal lewat jalan raya gede juga kan jadi naik aja sini. Katanya sekalian mau kerjain tugas di rumah gua?" Reyhan kembali berucap, berusaha meyakinkan Alicia bahwa tak akan terjadi apa-apa.

AFFAIRA (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang