⚠⚠⚠
Sesuai perkataan Raffa kemarin. Hari minggu pagi, kedua anak adam itu pergi menuju jalanan dekat sekolah mereka, berniat untuk sarapan bubur disana.
"Sayang banget Cia gak ikut" ujar Raffa yang berjalan disamping Reyhan. Sayang nya teman perempuan mereka tak jadi ikut karena kelelahan, yah wajar saja seminggu ini Alicia sibuk beraktivitas bersama teman-teman di studio dance nya.
"Minggu depan kita ajak Cia lagi aja, siapa tahu bisa ikut kan" Reyhan berucap sembari mengangguk kecil, berjalan melewati orang-orang yang datang kesini untuk membeli makanan.
Mereka berdua cukup sulit untuk berjalan beriringan karena keadaan yang ramai, Raffa memutuskan untuk berjalan memimpin sementara Reyhan mengikuti sang kekasih dari belakang.
Sampai nya mereka di tempat bubur langganan Reyhan, yang kebetulan masih tersisa 2 bangku kosong. Kedua nya langsung memesan 2 porsi bubur sebelum duduk di tempat kosong tersebut.
"Tumben banget gak terlalu penuh" gumam Reyhan sembari menatap ke sekeliling, dari kemarin kegiatan mereka seperti dipermudah seolah keberuntungan sedang berpihak padanya.
"Bagus dong, jadi kita gak usah nunggu dulu bangku kosong" Raffa menatap Reyhan dengan senyuman kecil diwajahnya. Raffa kayaknya hobi banget bikin jantung Reyhan berdetak kencang seperti ini.
Entah mengapa Reyhan selalu merasa lemah jika ditatap seperti itu oleh Raffa, dan jika diingat-ingat kembali, laki-laki itu sudah menatap nya seperti itu sejak dulu. Jadi sudah sejak kapan Raffa menyukai dirinya? Mengapa ia baru sadar?
Untung nya bubur yang mereka pesan sudah datang, Reyhan jadi bisa menetralkan detak jantung nya. Menatap Raffa sekilas yang ada di hadapannya, Raffa memakan bubur tersebut dengan raut wajah senang.
Ting!
Suara notifikasi dari ponsel Raffa terdengar, laki-laki itu memeriksanya sebelum kembali menyimpan ponsel pada saku celana. Reyhan yang melihat itu memiringkan kepalanya, bingung dengan perubahan raut wajah Raffa.
"Kenapa?" Reyhan bertanya di tengah-tengah menyuap bubur nya, Raffa menggeleng sekilas lalu menelan terlebih dahulu makanan yang ada di dalam mulutnya.
"Biasa, anak-anak ngajakin main skate" Raffa berujar sedikit acuh, tak biasanya Raffa tak terlihat bersemangat saat diajak nongkrong.
"Eh terus lo gak akan ikut main emang?"
Lagi-lagi Raffa menggeleng. "Hari ini kan gue mau main sama lu. Habis ini mau main kerumah gue kan?"
"Eh, iya juga. Gua mau ketemu Coco" tanpa sadar Reyhan membuat raut wajah menggemaskan saat memanggil nama Coco, Raffa yang melihat itu hanya tersenyum kecil, menahan gemas.
"Tapi kayaknya lu juga jadi jarang nongkrong sama Nabil?" Raffa kembali bertanya. Tak seperti dirinya yang biasanya main di luar hanya beberapa kali dalam sebulan, Reyhan yang dulu sering sekali nongkrong bersama teman-temannya.
"Ahh itu, gua agak males sih main sama mereka lagi" tentu saja Reyhan memilih tak bermain bersama lagi, situasi dengan mereka sedikit canggung akibat kejadian waktu itu, dan Nabil juga tampak menjauhi nya.
Raffa mengangguk, memilih melanjutkan acara sarapan nya walau sebenarnya penasaran juga mengapa Reyhan tiba-tiba tak bermain lagi bersama Nabil dan kawan-kawan.
Memakan bubur sembari mengobrol kecil, keduanya tanpa sadar sudah menghabiskan makanan mereka, padahal sepertinya belum sampai 20 menit mereka duduk di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIRA (✓)
RomantizmAlicia itu hanya ingin menjaga agar hubungan kedua temannya baik-baik saja, tapi kenapa ada saja hal yang menganggu hubungan mereka. "Reyhan, lo pacaran sama Raffa cuma gara-gara permainan Truth or Dare? Yang benar aja dong!" "Tapi gua beneran suka...
