"Loh dek gak pulang bareng kakak?" Vee yang baru saja membuka pintu langsung mendapati sang ibu yang sedang membaca di atas sofa ruang tamu.
"Enggak Bu, Cia tadi bilang mau main bareng teman nya" ucap Vee sembari menyimpan sepatu nya kedalam rak sepatu. Wanita berumur 40 tahun itu mengangguk paham, menyuruh Vee berganti baju terlebih dahulu sebelum makan siang, ya walaupun sekarang sudah jam setengah 3 tapi Vee tak seperti Alicia yang membawa bekal ke sekolah, jadi laki-laki itu belum makan siang dan hanya mengganjal perut nya dengan camilan.
Vee masuk kedalam kamar nya, menjatuhkan dirinya ke kasur yang empuk. Tetapi, baru saja ingin memejamkan matanya suara dering dari benda pipih yang berada di dalam tas laki-laki itu terdengar, mau tak mau Vee harus bangkit kemudian mengambil gawai nya itu.
"Ck, kenapa lagi" Vee yang melihat nama si pemanggil berdecak kesal, menimbang-nimbang untuk mengangkat telepon itu atau tidak. Karena handphone nya terus berdering yang menandakan panggilan telepon terus masuk, pada akhirnya Vee mengangkat panggilan telepon tersebut.
"Kenapa Sya?"
"Vee maaf ganggu, kita bisa ketemu sekarang gak? Ada yang mau gue kasih" suara lembut yang tidak asing bagi Vee terdengar dari seberang sana.
"Eh tapi gue ada urusan nanti" bohong, Vee sebenarnya tak mau bertemu dengan perempuan itu, ia tak mau terkena masalah lagi.
"Sebentar doang Vee, gue sekalian mau minta maaf langsung. Gue tunggu di depan komplek ya" sambungan telepon terputus, Vee yang belum sempat menjawab mendecakan lidahnya lagi.
Sialan!
Vee menggerutu kecil, menyimpan ponsel nya sembarang sebelum pergi menuju tempat yang perempuan itu maksud tadi.
Nasya, salah satu teman perempuan Vee dan juga pacar dari kakak kelas yang saat itu bertengkar dengannya. Perempuan itu kini tersenyum sembari melambaikan tangan pada Vee.
"Vee, ini cupcake buatan gue, diterima ya. Gue juga mau minta maaf atas kelakuan pacar gue, gue udah jelasin ke dia kalau lu cuma bantuin gue cari kado buat ulang tahun dia, maaf ya sekali lagi" perempuan yang berada di hadapannya menyodorkan paper bag yang ada ditangannya, ia juga menunduk kecil sembari meminta maaf.
Vee mengusap tengkuknya sebelum menerima paper bag tersebut. "Gak apa-apa padahal, lo gak usah segini nya cuma buat minta maaf. Lo kan tahu sendiri kalau gue sering banget disalah pahami kayak gini" Vee berucap sembari tangannya menepuk pundak Nasya sekilas.
"Iya juga ya, dari dulu orang-orang sering salah paham sama lu, padahal lu cuma bersikap baik ke kita-kita dan sering bantuin kita malah. Tapi ya intinya gue minta maaf banget atas dasar nama pacar gue, dia nunggu disana tuh gengsi sih kayaknya. Kalau gitu gue duluan ya, gue gak bakal chat lu lagi kok sesuai permintaan lu" perempuan itu melambaikan tangannya, menjauh dari Vee menuju seseorang yang diam diatas motornya, tak jauh dari tempatnya tadi berdiri.
Vee mengangguk setelah menunggu Nasya dan kakak kelas itu pergi, Vee berbalik arah, berjalan menuju rumahnya dengan santai. Sejujurnya ia masih merasa kesal karena terkena pukulan hari itu, lagian temannya itu kenapa tidak langsung menjelaskan kepada sang kekasih dan malah Vee yang terkena batunya.
Terkadang terlalu baik kepada seseorang malah bisa membuat kita terpuruk sendiri, seperti hal nya Vee, ia yang berniat baik pada teman-teman perempuan nya itu malah sering dikira sebagai playboy, memang benar ia sering berganti kekasih tapi tak sampai sebanyak dan sesering yang dikira orang-orang.
Sampai dirumahnya, Vee menyimpan paper bag tersebut diatas meja makan. Laki-laki bermata tajam itu membuka kotak yang berisi cupcake berbentuk anak ayam yang terlihat begitu lucu. Fyi, walau wajah Vee terlihat galak layaknya preman tapi laki-laki itu menyukai makanan dan minuman yang manis-manis, maka dari itu jangan heran mengapa Nasya memberi Vee sebuah cupcake.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIRA (✓)
Любовные романыAlicia itu hanya ingin menjaga agar hubungan kedua temannya baik-baik saja, tapi kenapa ada saja hal yang menganggu hubungan mereka. "Reyhan, lo pacaran sama Raffa cuma gara-gara permainan Truth or Dare? Yang benar aja dong!" "Tapi gua beneran suka...
