"Kayaknya Coco udah kenyang deh Rey, sini botol nya biar gue cuci" Reyhan mengangguk, memberikan botol susu kepada Raffa.
Sebelumnya kucing yang mereka berdua temukan sudah dibawa ke dokter hewan untuk diperiksa, untung nya kucing kecil itu tak kenapa-kenapa hanya saja ia kedinginan dan kelaparan.
Dan karena Coco masih membutuhkan air susu induknya, dokter juga menyarankan untuk memberikan nya susu pengganti. Dan disini lah Reyhan berada, laki-laki itu datang ke rumah Raffa untuk bermain bersama Coco dan tadi ia sendiri yang memberikan Coco susu dari botol kecil.
"Ehh liat sini deh Raf!" Reyhan memanggil temannya itu ketika Coco yang berada di pangkuan Reyhan sedang menjilati paw-nya dengan lucu.
Raffa dengan cepat mengambil ponselnya, mengambil gambar Coco yang terlihat begitu menggemaskan. Raffa terkekeh kecil, menunjukkan foto-foto Coco yang sebelumnya ia ambil pada sang teman yang ada disampingnya ini.
"Raf kirimin semua foto nya Coco, apalagi yang ini lucu banget" Reyhan menunjuk pada Coco yang terlihat kesusahan masuk kedalam litter box.
Raffa mengangguk, mengirim semua foto pada Reyhan kemudian kembali ke luar kamar mandi untuk mencuci botol susu yang tertunda tadi.
"Eh iya Rey, tadi siang lu habis darimana?" Tanya Raffa menatap sekilas pada Reyhan.
"Tadi siang? Gua habis makan bubur bareng Cia" Reyhan menjawab tanpa mengalihkan pandangan dari Coco yang masih dipangkuan nya.
"Sama Cia? Lo main sama dia?" Raffa memunculkan kepala nya ke luar, menatap Reyhan dengan serius.
"Gua gak sengaja ketemu sama dia dijalan, dia juga kesana mau makan bubur jadi kita makan bareng deh" Reyhan berbicara dengan santai, ia menoleh pada Raffa yang kini menatapnya seperti tak suka.
"Kenapa gak ajak gue? gue juga pengen makan bubur bareng lu sama Cia juga" ucap nya sembari mengambil tisu untuk mengeringkan botol tadi.
"Gua kira lo gak akan mau ikut, lo biasanya main sama teman-teman lo"
"Ahh... Gitu ya" Raffa mengangguk kecil namun didalam kalimatnya terdengar nada kecewa.
"Kalau lo mau, minggu depan kita bisa pergi makan bareng" ucap Reyhan sembari memindahkan Coco yang tertidur ke tempat tidur nya.
Karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari Raffa, laki-laki itu menoleh, mendapati Raffa yang menunduk dengan wajah sedih.
"Kenapa?" Reyhan bertanya dengan suara yang lembut. Raffa yang dipanggil hanya menggelengkan kepalanya, menatap jam dinding nya sekilas sebelum menarik Reyhan ke depan pintu kamarnya.
"Udah malem Rey lu pulang gih, gue juga mau istirahat"
"Ehh Raff? Ada apa?" Reyhan bertanya-tanya saat Raffa mendorongnya keluar kamar.
"Gak ada apa-apa, gue cuma mau istirahat. Dahh"
Bruk!
Raffa buru-buru menutup pintu kamarnya, menghela nafas panjang kemudian membaringkan tubuhnya diatas kasur.
Dadanya sedikit sesak mengetahui Reyhan dekat dengan orang lain, terdengar berlebihan, namun nyatanya memang Raffa tak bisa menahan perasaan cemburu yang ada di dalam dirinya.
Jujur saja, Raffa memang menyukai sosok pemuda berambut cokelat gelap itu, Reyhan sudah mencuri perhatian Raffa sejak pertama pindah ke sekolah nya, kata orang-orang sih jatuh pada pandangan pertama. Raffa yang saat itu sedang mengambil bekal yang tertinggal di dalam mobil sang Ayah bertemu dengan Reyhan, pemuda dengan wajah manis yang menanyakan letak ruang guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIRA (✓)
RomanceAlicia itu hanya ingin menjaga agar hubungan kedua temannya baik-baik saja, tapi kenapa ada saja hal yang menganggu hubungan mereka. "Reyhan, lo pacaran sama Raffa cuma gara-gara permainan Truth or Dare? Yang benar aja dong!" "Tapi gua beneran suka...