21⊸•

254 21 0
                                        

Tak terasa 1 tahun telah berlalu, tahun ajaran baru pun dimulai. Farza Alfaren atau yang lebih akrab dipanggil Arza ini menatap dirinya yang memakai seragam putih abu-abu pada pantulan cermin dengan wajah senang.

Tapi sayangnya seragam putih abu itu belum bisa ia pakai karena untuk 1 minggu ini dia masih berada di masa pengenalan lingkungan sekolah. Arza melirik jam dinding nya sekilas, melepaskan seragam putih abu nya yang kemudian ia ganti dengan seragam SMP nya yang sudah sang ibu siapkan.

Adik dari Reyhan Affandra itu berjalan dengan santai menuju meja makan. Disana sudah ada kedua orangtuanya serta kakak tersayang nya yang sedang asik sarapan.

"Gimana Za, baju nya pas?" Nala, yaitu sang ibu bertanya karena tadi ia sendiri yang menyuruh Arza mencoba seragam putih abu-abu tersebut.

"Pas kok Mah, eh Abang itu telur yang setengah mateng punya Arza" Arza memprotes saat melihat Reyhan menyendok telur setengah matang milik nya ke atas piring Reyhan.

"Katanya tadi gak mau..." Reyhan kembali menyimpan telur mata sapi yang setengah matang tersebut.

"Kapan Arza bilang gak mau?" Laki-laki berambut hitam itu segera mengambil nasi lalu menyuap nya bersama telur tadi.

"Tadi pas di depan pintu kamar lo bilang gak mau, masa lupa" ucap sang kakak yang kini beralih mengambil telur yang matang sempurna.

"Masa sih?" Arza tadi sedang sibuk mengemasi barang yang akan dibawa ke sekolah jadi ia tak begitu mengingatnya. Yah masa bodoh lah toh telur nya sudah ada di atas piringnya, sekarang lebih penting sarapan dahulu sebelum pergi sekolah.

"Oh iya Papah, kunci motor Arza kemana ya? Dari kemarin Arza cari katanya ada di Papah?" Arza bertanya di sela-sela makan nya.

"Papah pinjem dulu ya Za, males pake mobil macet terus. Pergi bareng sama Abang aja, toh sekarang satu sekolah ini" Damian berucap santai, menunjuk Reyhan yang masih asik makan.

"Ohh oke... Tapi kalau Arza pergi sama Abang, terus Kakak ipar gimana?"

"Uhukk... Uhukk..." Reyhan tersedak saat mendengar perkataan sang adik tadi, Arza yang duduk disamping Reyhan menggeleng kecil sebelum mengambilkan nya minum. Perlu diketahui jika hubungan mereka berdua sudah ketahuan oleh Nala dan Damian, siapa lagi penyebab nya selain Arza yang waktu itu keceplosan memanggil Raffa dengan sebutan 'kakak ipar' didepan kedua orangtuanya.

Walau sempat terlihat terkejut, kedua orangtuanya tetap mendukung hubungan mereka. Tapi tetap saja Reyhan masih tak biasa apalagi saat Arza dengan terang-terangan memanggil sang kekasih sebagai Kakak ipar.

"Hari ini kamu pergi sama Raffa memang Rey?" Wanita yang berusia 38 tahun itu bertanya dengan santai sembari menuangkan susu pada gelas Arza, Nala juga sempat menawarkan nya pada Reyhan namun ia tolak.

"Gak Mah, hari ini Raffa bawa motor sendiri"

"Nah pas banget kan... Motor Arza Papah pinjem dulu yah buat seminggu kedepan" Damian meminta izin lagi kepada Arza, yang dibalas anggukan sebagai jawaban.

Reyhan yang sudah menyelesaikan sarapannya, ikut membantu Nala mencuci piring, baru setelahnya Reyhan membawa tas nya dari dalam kamar kemudian mengeluarkan motornya.

"Ayok Bang" Arza yang sudah naik ke jok belakang motor Reyhan, menepuk sekilas bahu sang kakak memberi tahu Reyhan agar segera menjalankan motor nya.

Reyhan menjalankan motornya dengan santai, padahal Arza yang berada di boncengannya sudah protes karena siswa baru seharusnya datang lebih cepat.

Terkekeh kecil karena ocehan Arza, Reyhan akhirnya menuruti permintaan sang adik. Tak sampai 5 menit mereka sudah sampai di sekolah, Reyhan yang sedang memarkirkan motornya di parkiran sekolah tak sengaja mendapati Alicia dan Raffa yang mengobrol tak jauh dari parkiran.

AFFAIRA (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang