Chapter 16

6.8K 404 0
                                    

Lebih baik kehilangan cinta manusia daripada cinta Allah, jika kamu kehilangan cinta manusia kamu masih punya Allah namun jika kamu kehilangan cinta Allah belum tentu kamu punya manusia yang akan menemanimu

Bismillah...
❥Jangan lupa vote diawal bab biar nggak lupa! Jangan jadi silent reader!!!
❥Don't forget to reading Qur'an today
.
.
.
Mohon tandai typo ✍️

Happy reading 🖤


16| SAH Jadi istrinya

Hari ini adalah hari bersejarah bagi Kiara dimana dirinya akan berganti status dari seorang anak menjadi seorang istri

Masih tidak menyangka bahwa dirinya benar-benar akan menikah dengan gusnya sendiri

Saat ini Kiara tengah berada di dalam kamarnya ditemani dengan seorang MUA, apalagi jika bukan dirias. Kiara menatap wajahnya di pantulan cermin seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang 'Ini gue kan?' 

"Masya Allah mbaknya cantik"

Kiara tersenyum malu "Mbaknya juga cantik kok"

Perias tersebut hanya mengangguk sambil tersenyum "Saya pamit ya mbak" perias tersebut merapikan alat-alat make-upnya

Kiara begitu cantik dengan polesan make up. Meskipun make up nya tipis, itu tak membuat kecantikannya pudar ditambah dengan lesung pipi menambah kesan manis pada wajah itu

Suara ketokan pintu menghentikan kegiatannya, kiara menoleh kearah pintu dimana berdirilah sosok paruh baya yang disebutnya dengan kata 'Buna' disana

Bersamaan dengan masuknya bunda Mira, perias tadi kemudian pamit untuk keluar menyisakan anak dan ibu itu didalam ruangan yang sudah di dekorasi

Bunda Mira benar-benar takjub melihat putrinya yang berdiri anggun dengan gaun pengantin yang begitu indah membalut tubuhnya

Bunda Mira menghampiri Kiara lalu membawanya duduk di tepi ranjang membawa tangan Kiara keatas pahanya
"Buna masih nggak nyangka anak buna yang satu ini udah mau nikah aja. Padahal baru kemarin rasanya buna gendong kamu, ngajarin kamu jalan, sekarang udah gede aja. Hiks.." Wanita paruh baya itu mengusap air matanya yang mengalir sebelum melanjutkan perkataannya

"Jadi istri yang berbakti untuk suami kamu kelak ya sayang. Buna tau usia kamu masih terlalu muda, tapi itu kesempatan kamu untuk belajar lebih dulu. Jangan pernah tinggikan suara kamu didepan gus ahnan, karna setelah akad, surga kamu berpindah, bukan pada Buna lagi tapi pada suamimu. Kalo nanti kalian punya masalah, selesaikan dengan kepala dingin, jangan sampai ada kata perpisahan di pernikahan kalian. Ingat, Allah sangat membenci yang namanya perpisahan" Bunda Mira menasehati Kiara dengan tangan yang senantiasa mengusap puncuk kepalanya

Kiara pun tak bisa menahan rasa sesak di hatinya "Makasih bun, kia akan ingat pesan-pesan Buna. Sebelum itu maafin Kiara ya, maafin kia yang belum bisa jadi anak yang baik buat ayah sama buna. Maafin kia yang selalu bikin kalian pusing sama kenakalan Kiara"

"No, kamu udah jadi anak yang baik kok. Apalagi kemarin kamu ikut lomba, itu udah sebuah kebanggaan bagi ayah sama buna. Jangan nangis dong, nanti make up nya luntur lho. Ntar kamu nggak cantik lagi deh" Bunda Mira menghapus air mata kiara dengan tisu sementara Kiara berdecak kesal, bundanya ini merusak suasana sedih saja

"...ingat pesan Buna. Jadi istri yang patuh sama gus ahnan, jangan jadi istri yang pembangkang ya sayang, surganya kia sekarang ada pada suami kia"

"Iya bunaa"

Lauhul Mahfudz Kiara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang