Chapter 27

4.9K 251 4
                                    

Disaat kamu bersedih saat itulah kamu akan menyadari bahwa yang selalu bersamamu adalah allah

Bismillah...
❥ Vote diawal bab biar nggak lupa!! Jangan jadi silent readers yaa!!
❥Don't forget to reading Qur'an today!
.
.
.
Happy reading 🖤

27| Penjelasan

Dengan pipi yang terus basah karna air mata, Kiara berlari tanpa tujuan, meninggalkan gus ahnan yang berteriak meneriaki namanya juga beberapa menghiraukan tatapan penuh tanya dari semua mata yang melihatnya.

Kakinya terus berlari, ia akan berhenti Dimana kakinya berhenti. Dan sekarang ia memberhentikan kakinya di sebuah taman pesantren, ia tidak tau harus bagaimana dan kemana lagi untuk mengeluarkan isi hatinya.

Tubuhnya merosot ketanah bersamaan dengan air matanya yang terus mengalir dengan deras

"Hiks... Kenapa semuanya harus kayak gini! Kenapa gue yang harus sakit, kenapa gue yang harus di hianatin. Kenapa?!" Bahunya bergetar. Saat ini ia butuh sandaran hanya sekedar untuk bercerita menenangkan hatinya yang sedang terluka.

"Gue benci. Gue benci! Hiks... Sakit kenapa gue harus ngalamin ini semua.."

"Ayah kia mau pulang, A-abang jahat ayah, a-abang selingkuhin kia. Kia mau pulang, jemput kia ayah" Keadaan Kiara saat ini sangat jauh dari kata rapi. Jilbabnya sudah miring dengan wajah yang tampak memerah karna menangis.

"Hiks.. hiks..."

Tak kuasa menahan matanya yang mulai berat menahan kantuk karna menangis. Kiara berdiri dari duduknya sambil mengusap-usap roknya "Gue balik ke as-rama a-aja deh kan nggak lu-cu kalo gue tidur disini secara kan gue Ning" Kiara mengangguk kecil kemudian berjalan meninggalkan taman

Sebelum beranjak pergi Kiara terlebih dahulu menghapus air matanya agar tidak ketahuan.

"Assalamualaikum" Tak ada sahutan saat memasuki asrama. Itu semua karena teman sekamarnya sedang tidur saat ini. Karna tak ingin mengganggu sahabatnya, Kiara berjalan menaiki ranjangnya dengan perlahan.

Saat sampai diatas Kiara menelengkupkan kepalanya di bantal untuk sekedar meringankan bebannya. Memejamkan matanya tak lama memasuki alam mimpi meskipun sesekali sesenggukan disela tidurnya.

🤍🖤🤍

Keesokkan harinya tepat dihari senin Kiara dan teman-temannya sudah bersiap untuk kekelas melaksanakan ujian. Kiara saat ini tengah berdiri didepan cermin memperhatikan tampilannya. Matanya tampak sembab disebabkan karena terlalu lama menangis. Entah kenapa akhir-akhir ini bercermin juga menjadi hobinya.

Nayla menghela nafas jengah "Eh Ki, lama amat deh dari tadi cerminan mulu perasaan" Kesal Nayla memperhatikan Kiara yang sejak tadi tidak beranjak dari depan cermin

"Ish iya-iya ini udah selesai" Kiara menghampiri Nayla

Kening Nayla terlipat memperhatikan mata Kiara yang sedikit bengkak "Kok mata kamu kek bengkak gitu?" Nayla memajukan wajahnya menatap Kiara secara intens

Gadis itu segera mendorong jidat sahabatnya itu untuk mundur. Jujur saja ia menahan nafasnya saat temannya ini mendekatkan wajahnya "Ini digigit semut semalam, soalnya semalam tuh ada semut di kasur, mana banyak banget lagi aku nggak tau kenapa"

Lauhul Mahfudz Kiara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang