Chapter 14

6.7K 399 2
                                    

Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu.

  [Ali bin Abi Thalib]

Bismillah...
❥Jangan lupa vote diawal bab biar nggak lupa! Jangan jadi silent readers!!
❥Don't forget to reading Qur'an today
.
.
.

❥Jangan lupa vote diawal bab biar nggak lupa! Jangan jadi silent readers!!❥Don't forget to reading Qur'an today

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14| Khitbah, beneran nih?

Hari ini, Kiara sudah siap untuk mengikuti lomba. Segala keperluannya pun sudah dipersiapkan oleh ustdzah zahra.

Setelah meminta restu dari kiyai dan Bu nyai, juga berpamitan kepada para sahabatnya. Kiara diberangkatkan ketempat perlombaan bersama dengan santri putra kemarin.

Bersamaan dengan hari ini juga kabarnya gus ahnan akan melamar gadis pujaan hatinya.

Kiara memasrahkan semuanya kepada Allah. Kiara yakin bahwa apapun yang Allah takdirkan untuknya adalah yang terbaik 'Semoga bahagia gus, dari sini Kiara bisa belajar bahwa mencintai tidak selamanya bisa memiliki. Doaku benar-benar kalah...' Kiara juga menjadikan lomba ini sebagai pelariannya untuk sekedar mengistirahatkan otaknya yang terus-menerus mengigat tentang gus ahnan. Kiara akui ia telah jatuh dalam pesona gus songongnya sejak awal bertemu

*****

Ditempat lain, gus ahnan dan keluarga ndalem bersiap untuk menuju kerumah perempuan yang akan di khitbah oleh gus ahnan

"Nan sudah siap belum?" Sahut umi Halimah sambil mengetuk pintu kamar

"Iya mi, sebentar" Gus ahnan berjalan keluar kamar menemui umi halimah dengan setelan jubah putih dan peci hitam. 

Umi Halimah mengulas senyum manisnya "Kamu yakin akan kesana? Kan kiaranya lagi pergi,"

Tidak ada lagi rahasia-rahasia, gus ahnan sudah memberitahu kedua orangtuanya tentang gadis yang akan di khitbahnya. Gus ahnan tersenyum menyakinkan "Insyaa allah ahnan yakin mi"

Dan benar, perempuan yang akan di khitbah oleh gus ahnan adalah Kiara bukan citra yang beredar kabarnya seantero pondok

"Yaudah berangkat ayo, abi udah nunggu didepan" Umi halimah menarik tangan Gus ahnan untuk keluar.

Mobil mereka melaju dengan kecepatan sedang. Berkali-kali ahnan merapalkan doa dalam hatinya. Huftt saat ini dirinya tengah grogi. Jika nanti sampai dirumah Kiara, apa yang akan ia ucapkan didepan ayah Kiara? Bagaimana jika niat baiknya tertolak? Itu yang sedari tadi membuatnya gelisah.

Kiyai hasan tersenyum lalu menepuk pundak gus ahnan "Tenang aja, istighfar"

Gus ahnan menoleh menatap tangan yang bertengger di bahunya lalu menatap pemilik tangan itu yang menatapnya dengan senyum menenangkan. Ia pun ikut tersenyum membalas senyuman abinya.

Lauhul Mahfudz Kiara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang