Chapter 3

7.9K 390 2
                                    

Jika kamu jatuh karena manusia..
Maka bangkit lah karena Allah

Bismillah..
❥Vote dan komen di awal bab biar ngak lupa! Jangan jadi silent reader!!
❥ Don't forget to reading Qur'an today
.
.
.

❥Vote dan komen di awal bab biar ngak lupa! Jangan jadi silent reader!!❥ Don't forget to reading Qur'an today

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

03| Pesantren

Setelah kemarin mengurus surat perpindahan Kiara. Tibalah hari ini, hari dimana Kiara akan dimasukkan kepesantren.

Diperjalanan kiara tak hentinya menangis meratapi nasibnya. Dia hanya takut suasana pesantren seperti apa yang ada dipikirannya. Tidak memiliki teman, peraturan yang ketat dan masalah antri. Huhh itu sungguh hal yang paling kiara tidak sukai.

Kiara sedang berfikir keras saat ini, bagaimana cara membujuk ayahnya agar dirinya tidak jadi dimasukkan ke pesantren 'Ayo otak mikir dong!'

Dengan memasang pupy eyes-nya Kiara menangkupkan kedua tangannya "Ayah gak usah kepesantren ya plisss? Kia janji deh gak bakal nakal lagi kok"

"Gak bisa. Keputusan ayah udah bulat lagian kita udah sampe, ayo turun" Ayah Ilham lalu keluar dari mobil meninggalkan Kiara yang tercengang

Gadis itu menganga sangking tidak percayanya "Lah..udah sampe aja" Kiara menggaruk kepalanya yang tiba-tiba gatal

"Kamu sih nangis terus, makanya nggak nyadar kalo udah sampe" Bunda Mira  kemudian ikut menyusul ayah turun dari mobil

Kiara berdecak sebal, ia mengerucutkan bibirnya mencoba memejamkan mata sejenak. "Andai ini cuman mimpi"

Sebelum keluar ia lebih dulu bercermin merapikan anak rambut yang keluar beberapa helai dari jilbabnya. Serta menghapus sisa-sisa air mata di pipinya

Setelah dirasa selesai, Kiara menurunkan kakinya dengan anggun. Beberapa santri yang sedang piket pun mengalihkan perhatian mereka menatap seseorang yang baru saja turun dari mobil itu.

Kiara mendongak menatap gapura pesantren yang berada diatasnya 'Pesantren Nurul iman' Itulah tulisan yang tertera disana

Masya Allah cantik bangett

Kenalan deh nanti, pasti dia mau nyantri disini

Apaan, kek gitu juga dibilang cantik! Masih cantikan saya kali. katarak kali matanya semua?!

Ih apaan sih kamu. Cantik nggak, burik iya!

Astagfirullah hih!

Masya Allah ukhti

Ukhti bidadari dari langit ya?

Jodoh gue tuhh astaga cangtip bangett

Astagfirullah, zina mata

Heh! Antum tundukin pandangan!

Kira-kira begitulah ucapan-ucapan yang Kiara dengar ketika kita turun dari mobil.
"Biasalah orang cantik" Merasa bangga sedikit, bukan masalah kan?

Lauhul Mahfudz Kiara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang