END

7.3K 213 29
                                    

Jodoh adalah kemungkinan sedangkan kematian adakah kepastian

Bismillah...
❥ jangan jadi silent readers! Vote diawal bab biar nggak lupa!!
❥Don't forget to reading Qur'an today
.
.
.

Happy reading 🖤

47| Akhir Kisah|| Ending

Kiara mondar-mandir diruang tamu sesekali melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 17. 25 namun gus ahnan belum juga sampai di rumah. Apakah selama itu?

"Ishhh Abang mana sih bikin khawatir aja" Kembali pikiran-pikiran buruknya menghantui, Kiara segera menghalau menghilangkan kekhawatirannya "Nggak-nggak. Abang insya Allah baik-baik aja, duduk aja deh capek juga berdiri gini"

Dengan perlahan Kiara berjalan ke sofa dengan memegangi perutnya yang membuncit. Ia mengambil remot tv dan menyalakannya, seperti biasa ia menonton kartun dua botak kembar kesayangannya, namun tiba-tiba saja kartunnya itu iklan.

"Yah kok malah iklan sih" Kiara pun mengambil remot tv menekan-nekan nya mencari tontonan lain yang bisa menghiburnya. Saat ia tengah mencari-cari siaran yang bagus entah kenapa kiara tertarik melihat siaran berita yang sedang live.

Matanya seolah tertarik melihat sebuah mobil yang berada dipinggir jembatan dibelakang reporter yang sedang berbicara. Tangannya terangkat menunjuk benda yang menayangkan berita itu "kok kayak..."

Dreett Dreet

Kiara mengalihkan tatapannya dari tv. segera ia meraih ponselnya di meja sofa tak jauh darinya, ia melihat nomor suaminya yang menelfon, senyum dari bibirnya terbit tapi tidak dengan hatinya yang berdebar tidak tau kenapa. Dengan tangan yang gemetar ia menempelkan ponsel itu ke telinganya.

"Halo.. assalamualaikum. Abang udah sampai mana, kok lama sih Kiara udah nunggu lama loh" Ucap Kiara panjang lebar

"Halo?"

Perempuan itu menjauhkan ponselnya dari telinganya. Menatap layar yang memang menampilkan nama kontak suaminya. Takut-takut salah sambung "Kok bukan suara Abang sih" Gumam Kiara heran, pasalnya suara diseberang sana sangat berbeda dari suara gus ahnan.

"Halo, siapa ya? Kok telfon suami saya bisa anda yang angkat" Pikiran-pikiran buruk mulai menghantui pikirannya.

"Saya salah satu warga yang menemukan mobil pemilik ponsel ini didalam mobil yang berada di ujung jembatan mbak. Mbak keluarganya kah?"

"M-maksudnya pak?"

"Pemilik ponsel ini mengalami tabrakan dijalan c****, diketahui dari saksi mata, kecelakaan terjadi begitu cepat. Mobil keluarga mbak berusaha menghindari sebuah mobil bus yang melaju berlawanan arah, karna ingin menghindar, korban membanting stir yang membuat mobilnya terpental sampai dipinggir jembatan"

Deg

Nafas kiara tercekat, tak terasa air matanya mulai mengalir membasahi pipinya. Hatinya di gerogoti rasa takut, seperti ada sebuah batu besar yang tengah menimpah dadanya saat ini, sekedar untuk bernafas saja rasanya sangat sulit "La-lu bagaimana keadaan suami s-saya pak, dia baik-baik aja kan?"

"Maaf mbak, mobil korban ditemukan dengan kondisi pintu terbuka di bagian sisi yang tepat pada pinggir jembatan. kemungkina--"

Lauhul Mahfudz Kiara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang