Chapter 24

4.8K 259 1
                                    

Jika tidak ada bahu untuk bersandar setidaknya masih ada sejadah untuk bersujud

Bismillah...
❥Vote diawal bab biar nggak lupa! Jangan jadi silent readers!!
❥Don't forget to reading Qur'an today
.
.
.

Happy reading 🖤

24| Abang Marah

Setelah kejadian kemarin, gus ahnan mendiamkan Kiara karna perbuatannya. Sebenarnya ia juga tidak tega, tapi ia hanya ingin memberi sedikit pelajaran kepada gadis itu agar kedepannya tidak melakukan hal seperti itu lagi. Hey, dia hanya tidak ingin istri kecilnya itu sakit, dan lihatlah sekarang Kiara tengah merengek-rengek padanya meminta untuk di maafkan

"Abang.... Maafin kia, hiks.... Janji deh nggak gitu lagi!" Kiara memeluk gus ahnan yang tengah sibuk memperbaiki tatanan jubahnya di depan cermin tanpa memperdulikannya

"Abang ihh kia minta maaf, kia kemaren cuman kangen aja pengen main hujan"

Kembali lagi tak ada sahutan. Gus ahnan hanya diam mendengarkan tanpa berniat membalas ucapannya. Kiara menghela nafasnya pasrah entah hal apa lagi yang harus ia lakukan agar suaminya itu bisa luluh

"Abang! Pliiss maafin kia... Maafin pliss nanti kia nggak nakal lagi, kia bakalan nurutin apapun kemauan Abang. Kia janji!"

Tampak gus ahnan menghentikan pergerakannya mendengar perkataan Kiara, sepertinya menarik "Apapun?" Kiara mengangguk "Janji nggak nyesel?"

Kiara mengernyitkan alisnya, kenapa harus menyesal "Iya nggak, tapi maafin pliss abang!"

Gus ahnan tersenyum ia mengelus pelan tangan yang melingkar di pinggangnya, melepas tangan itu lalu berbalik menatapnya "Oke, Abang maafin. Janji ya jangan nakal lagi?" Kiara kembali mengangguk "Abang cuman nggak mau kamu sakit Ra, itu aja. Plis ngerti ya?"

Kiara mulai menitikkan air matanya, sebegitu pedulinya kah gus ahnan kepadanya "Huwaaa....ma-afin kia hiks. Abang maafin kia kan?"

Gus ahnan tersenyum lalu kembali memeluk Kiara kedalam pelukannya. Tangannya bergerak mengacak rambut istrinya pelan "Udah jangan nangis lagi, nanti cantiknya ilang lho!"

"Ayo, sekarang berangkat buat ke kelas Nanti telat!" Gus ahnan melepaskan pelukannya

"Oke bos,"

Cup

Laki-laki itu tersenyum manis. Kembali mengelus kepala Kiara "Nakal banget!"

"Hehe assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam!"

Kiara tak juga pergi dari tempatnya membuat gus ahnan bingung, perasaan sudah salim lalu tunggu apa lagi sekarang "Ayo berangkat, kenapa malah masih disini"

Gadis itu berdecak pelan "Ck Abang mah nggak peka banget sih! Kia minta uang jajan!"

"Astagfirullah bilang dong Ra!" Gus ahnan tertawa melihat raut wajah kekesalan istrinya, selanjutnya ia mengeluarkan uang selembar bewarna biru dari saku jubahnya "Nih, habisin aja!"

"Wahh Masya Allah makasih abang!"

Cup

Setelah melayangkan kecupan di pipi gus ahnan, Kiara berlari keluar kamar dengan gembira karna ia bisa berbelanja sepuasnya bersama Nayla nantinya

Selepas perginya Kiara gus ahnan kembali menatap cermin seraya memasang pecinya, ia akan mengajar di kelas istrinya hari ini.

Tiba-tiba saja pintu terketuk segera ia membukanya

Lauhul Mahfudz Kiara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang