9🐈‍⬛

1.4K 158 2
                                    

Tentu saja atas perintah Ibu Suri Agung, kedua pasangan baru tersebut harus tidur bersama dan saat malam kamar milik Putra Mahkota tersebut di jaga oleh para penjaga milik keluarga Shim, yang jelas mereka akan membantah dan bahkan bisa mengikat Jongseong agar tetap di kamarnya.

Saat Jungwon sedang di persiapkan oleh para dayang, wajahnya di rias rambutnya di sisir, hanbok yang ia kenakan dirapihkan, datanglah Jongseong dengan hanbok untuknya berlatih senjata.

"Apa yang akan kau lakukan hari ini?" Tanya Jongseong sembari mencari sesuatu miliknya.

Jungwon terdiam sejenak. "Junjeong mama ingin bertemu, Junjeong mama mengatakan menyiapkan seorang pengajar untuk saya." Ia menjawab setaunya saja.

Jongseong berbalik, ia bisa lihat wajah Jungwon dari pantulan cermin. Spontan batinnya memuji cantik. Jungwon dengan rambut tergerai benar-benar cantik, seperti ibunya, Yoon Jeonghan.

"Ada apa Seja?" Tanya Jungwon berbalik, membuat para dayang langsung menghentikan kegiatan mereka.

Putra Mahkota itu langsung tersadar, ia menggeleng lalu pergi begitu saja. Meninggalkan kebingungan dan kecurigaan para pelayan di sana, Jungwon sendiri sudah tahu apa yang terjadi.

"Yang dikatakan Jaeyoon hyung-nim ternyata benar." Jungwon kembali mempersilahkan para dayang memoles wajah nya dengan riasan. Ia memang sengaja meminta para dayang mengulur waktu untuk menyiapkan rambutnya dan Jaeyoon akan menyuruh sepupunya mengambil sesuatu.

"Anda benar-benar pintar, mama." Ujar seorang dayang muda.

"Apa kalian tidak terpesona dengan Seja?"

Para dayang itupun langsung menggeleng, salah satunya langsung berujar. "Orang-orang yang mengetahui sifat Seja pasti akan memilih mencari orang lain saja."

"Benarkah itu?"

"Mama, kami rela berlutut di halaman hingga besok jika anda ingin."

Jungwon tertawa kecil. "Aku tidak sejahat itu, lagipula hak kalian untuk menyukai seseorang termasuk Seja. Lagipula kami menikah hanya karena politik saja."

"Kebanyakan Kaisar dan Permaisuri menikah karena politik dan perasaan cinta akan muncul dengan sendirinya." Ujar seorang dayang senior yang hanya mengawasi dayang muda.

"Itu tidak mungkin."

"Itu mungkin, hanya saja Seja maupun Sejabin masih dalam proses pendekatan. Waktulah yang akan menjawab, tapi bagaimana kalian berdua menanggapi nya."

Jungwon terdiam mendengar hal tersebut, sepanjang persiapan nya dia hanya diam dan berpikir tentang perkataan dayang itu. Kurang lebih seperti yang pernah Sunghoon katakan..

Jungwon sudah berada di tempat yang dikatakan Permaisuri, dia sudah duduk si tempatnya, bahkan seseorang yang sepertinya seorang pengajar sudah berada di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungwon sudah berada di tempat yang dikatakan Permaisuri, dia sudah duduk si tempatnya, bahkan seseorang yang sepertinya seorang pengajar sudah berada di sana.

"Agar kau tidak bosan, aku meminta seseorang menemani mu. Kita tunggu dahulu."

Tak lama terdengar suara pintu terbuka, Jungwon tetap fokus menatap ke depan.

"Bagaimana kabar anda, Junjeong mama?"

"Aku baik, duduklah."

Mendengar suara familiar tersebut, Jungwon langsung menoleh ke asal suara. Ia tampak senang bisa melihat Sunghoon setelah hampir 3 minggu mereka terpisah.

"Ada apa dengan tatapan mu itu?" Tanya Sunghoon pelan.

Minghao tersenyum melihat keduanya. "Karena keadaan mu sedang mengandung, jadilah aku memintamu datang dan menemani Jungwon belajar mengenai bayi."

Mata si Park membola, pelayan yang bersamanya sudah menahan tawa.

"Ada apa? Ibu mertuamu saja setuju."

"Tidak apa-apa, hanya saja sebelumnya saya sudah mempelajari." Jawab Sunghoon sembari tersenyum paksa. Jika di rumah dia bisa merengek karena bosan, tapi sekarang dia tidak bisa melakukannya. Apalagi lari.

Karena itu para pelayan nya hampir tertawa mendengar niat Permaisuri.

Pengajar itu segera memulai kelasnya, selama pelajaran Sunghoon terlihat tidak terlalu memperhatikan. Sedangkan Jungwon sangat memperhatikan, meskipun dia tidak tahu apa dirinya akan bisa mengandung atau tidak.

"Hyung, kau terlihat sedikit lebih berisi." Ujar Jungwon pelan dengan pandangan tetap memperhatikan si pengajar.

"Mentang-mentang berada di suasana seperti ini bisa meledekku, lihatlah saja kau akan merasakannya juga." Balas Sunghoon dengan kesal.

Interaksi keduanya tidak luput dari perhatian Permaisuri, meskipun dia tidak terlalu mendengar apa yang dibicarakan karena jarak yang cukup jauh dan nada suara mereka yang sangat pelan.

To be continued….

To be continued…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang