36❤️‍🩹

1.2K 104 10
                                    

Hari terus berlalu, musim terus berganti, tepat 5 tahun hubungan Jongseong dengan Jaeyoon belum ada perubahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari terus berlalu, musim terus berganti, tepat 5 tahun hubungan Jongseong dengan Jaeyoon belum ada perubahan.

Jaeyoon dengan Sunghoon sempat berkunjung ke istana untuk menghadiri pernikahan Riki dengan Sunoo. Kedua pengantin yang mengharapkan perdamaian diantara kedua orang itu, tapi hasilnya nihil.

Jongseong telah memiliki seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dengan seorang putri kecil yang berusia 8 bulan. Perubahan hubungannya dengan Jungwon sangat lambat.

"Sepertinya kita harus bisa melakukannya sendiri." Ujar Sunoo pada sosok yang lebih muda darinya, seseorang yang telah menjadi suaminya.

Riki tidak mengerti. "Kenapa?"

"5 tahun bukan waktu yang sebentar, mau bagaimana lagi pihak istana membujuk? Keputusan Shim Jaeyoon-ssi sudah bulat."

"5 tahun masih waktu yang sebentar, sama seperti dulu."

"Jika dulu masih ada maaf, tapi sekarang bagaimana? Dan bodohnya aku mendekati bahaya yang membuat sahabat-sahabat ku menderita."

Sunoo yang kesal segera pergi. Jika dahulu dia pergi tanpa ada yang mengikuti, berbeda dengan sekarang yang tiap detiknya ditemani dayang-dayang.

Riki memperhatikan bangsawan Kim tersebut, sepertinya Sunoo tertekan dengan kata-kata selir ayahnya yang tanpa henti terus membicarakan soal keturunan.

"Kenapa dengan Sunoo?" Tanya seseorang tiba-tiba.

"Sepertinya dia terlalu banyak pikiran."

"Kalian tidak saling mencintai, kenapa harus menikah?"

Riki yang ditanya seperti kebingungan. Kenapa Jungwon bisa tahu? Bagaimana Jungwon bisa berpikir seperti itu?

"Hanya kau yang mencintai dia, benar bukan?" Tanya Jungwon lagi. "Mungkin kau tidak pernah tahu hal ini. Dahulu ada sosok laki-laki yang dia cintai, tapi sosok itu telah meninggal saat ada penyerangan di kota."

"Dari situ dia berjanji untuk tidak akan mencintai siapapun atau menikah. Karena itu saat pertama kali mendengar kalian akan menikah sangat mengejutkanku, mungkin dengan Sunghoon hyung juga."

"Pangeran, jangan membawa orang lain dalam masalah istana. Aku saja tidak bisa melindungi Sunghoon hyung, bagaimana aku melindungi Sunoo nanti?"

"Kembalikan Sunoo pada keluarganya. Biarkan dia hidup seperti dulu, biarkan dia tetap mengawasi kedua sahabatnya dari jauh. Kau boleh mencintai nya, tapi jangan buat dia berada di situasi berbahaya."

"Yang dilakukan Jaeyoon-nim sudah benar dengan membawa Sunghoon hyung kembali ke Gangwon-do. Istana bukanlah tempat yang aman, kau tahu itu. Kau besar di istana, kau lebih paham dengan situasinya."

"Pikirkan baik-baik, aku permisi." Jungwon tinggalkan adik suaminya tersebut. Cukup kejadian hari itu ia melihat salah satu sahabatnya terluka, tidak boleh terjadi lagi.

Jungwon harus menghadiri jamuan yang diadakan Ibu Suri Agung sosok yang sebelumnya menyandang gelar Ibu Suri, dalang dari semua masalah yang ada.

Ternyata hanya ada Kim Hyunsu, Ibu Suri Agung, dengan Kim Jiyeon, si pelayan yang masih belum mendapatkan gelar selir nya.

Tidak lama dari Jungwon duduk, sang Kaisar datang dan segera duduk di tempat duduknya. Ternyata Minghao tidak diundang dalam perjamuan tersebut.

"Aku tidak akan membuang waktu Jeonha." Ujar Hyunsu setelah si bintang utama sudah nyaman lada duduknya. "Junjeong mama, kau memiliki seorang putra dan putri. Anda juga tahu jika Kim Jiyeon belum mengandung."

"Tanpa mengurangi rasa hormat aku ingin Anda membiarkan putri Anda di rawat oleh Kim Jiyeon. Lagipula hanya seorang Putri, dia tidak akan menjadi seorang Kaisar."

"Bagaimana Jeonha?"

"Aku menolak keras." Ujar Jungwon marah. "Aku sudah memberikan izin untuknya menjadi seorang selir, memang dengan syarat harus mengandung. Tapi bukan berarti aku harus merelakan anakku padanya."

"Junjeong Mama, tolong hargai perasaan Kim Jiyeon."

"Sedangkan kalian bisa semena-mena nya padaku?" Tanya nya masih dengan nada marah. "Silahkan saja Jeonha, tapi sebelum kau beri putri ku padanya, kau akan lebih dulu melihat mayat istri dan kedua anakmu."

Dengan marah Jungwon pergi dari ruang pertemuan tersebut, lupakan saja soal tata krama. Siapa yang rela jika anaknya yang dikandung 9 bulan dengan bahaya terus menghampiri dengan mudahnya diberikan pada orang lain?

Dia tidak main-main dengan perkataannya. Jika Jongseong tetap menuruti perkataan Ibu Suri Agung, dengan berat hati dirinya akan membawa kedua anaknya pergi dari dunia.

Jongseong masih diam di kursinya. Suasana di dalam juga hening setelah memuncaknya kemarahan Jungwon, selama ini mereka tidak pernah melihat Jungwon semarah itu.

"Jeonha—"

"Keputusannya ada pada ibunya dan Permaisuri telah memberikan keputusannya, tidak bisa diganggu gugat lagi. Karena Permaisuri masih bisa mengurusinya, kenapa orang lain harus ikut campur?"

Pergilah dirinya dari ruangan itu diikuti dayang serta pengawal. "Kemana Permaisuri?" Tanya nya pada penjaga diluar.

"Junjeong mama pergi ke arah danau."

Jongseong segera menyusul, bisa dilihat jika putranya sedang bermain di sekitar paviliun dekat danau. Jungwon sedang memperhatikan putri mereka yang juga sedang bermain.

"Awasi Pangeran." Titahnya dengan maksud agar bisa mengobrol berdua saja dengan istrinya.

Jungwon yang melihat kedatangan Jongseong segera mendekati putri nya. "Apa Anda tidak dengar, Jeonha?" Tanya nya ketus.

"Kau hanya mengatakan akibat jika aku menyetujui, jika tidak?"

"Aku akan menjadi istrimu seutuhnya. Lupakan masa lalu, lupakan masalah yang terjadi, buat lembaran baru yang bahagia. Sulit, tapi jika dilakukannya bersama akan lebih mudah."

"Anda tidak pernah memahami diri Anda sendiri. Anda tidak pernah mempertahankan keputusan sendiri. Anda masih mencari jati diri. Anda belum menjadi diri sendiri."

"Jadikan semua yang telah berlalu sebagai pembelajaran. Anda bisa memiliki kekuatan sendiri. Tinggal memilih saja, menyediakan tanah untuk makam anak dan istri Anda atau membangun keluarga impian Anda, Jeonha."

To be continued….

To be continued…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Family SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang